Dunia Ditanganku Akhirat Dihatiku – Segala puji hanya milik Allah subhannallahu wataala yang telah memberikan kita semua nikmat, karunia-Nya dan semoga shalawat beserta salam semoga senantiasa tersampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam para keluarganya, para sahabat dan orang-orang yang senantiasa mengikutinya sunnah beliau hingga akhir zaman.
Dunia di tanganku
Hakikat dunia:
Dalil dari Al Quran:
Allah Azza wa Jalla berfirman:
اِنَّمَا مَثَلُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِه نَبَاتُ الْاَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْاَنْعَامُ ۗ حَتّٰى اِذَآ اَخَذَتِ الْاَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ اَهْلُهَآ اَنَّهُمْ قٰدِرُوْنَ عَلَيْهَآ اَتٰاهَآ اَمْرُنَا لَيْلًا اَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنٰهَا حَصِيْدًا كَاَنْ لَّمْ تَغْنَ بِالْاَمْسِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya: “sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air hujan yang kami turunkan dari, langit tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak, hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai pula perhiasannya, dan pemilik pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba di datanglah kepadanya adzab kami di waktu malam atau siang lalu kami jadikan tanaman-tanamannya laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan kami kepada orang-orang berpikir. (QS. Yunus {10}: 24).
Allah Azza wa jalla berfirman:
وَمَا الحَيٰوةُ الدُّنيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الغُرُورِ
Artinya: “Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakannya”. (QS. Ali Imran{3}: 185).
Dalil dari hadits yang artinya: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah melewati pasar dan para sahabat berada di sekelilingnya. Beliau mendapati bangkai seekor kambing yang telinganya kecil, lantas beliau angkat batang telinga bangkai kambing tersebut Seraya berkata, siapakah di antara kalian yang mau membeli kambing ini dengan satu dirham? para sahabat menjawab, Kami tidak suka sama sekali apa yang bisa kami perbuat dari seekor bangkai kambing? Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, Bagaimana jika kambing itu untuk kalian? Para sahabat menjawab, demi Allah, apabila kami itu masih hidup kami tetap tidak mau karena dia telah cacat, Bagaimana lagi jika sudah menjadi bangkai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akhirnya bersabda, demi Allah, dunia itu lebih hina di sisi Allah daripada seekor bangkai kambing ini bagi kalian.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda:
لو كانت الدنيا تعدل عند الله جناح بعوضة ما سقى كافرا منها شربة ماء
Artinya: “seandainya dunia sebanding dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberikan seteguk air kepada orang kafir”. (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan di shahihkan oleh al-Albani di dalam silsilah ash-shahihah: 686))
Perhatikanlah hanya “sayap” bukan nyamuk seutuhnya!!!
ayat-ayat dan hadits-hadits semisal ini yang mencela dunia sangat banyak. bahkan Al Quran lebih sering mencela kehidupan dunia, mengajak manusia agar berpaling dari dunia dan kembali kepada Kampung akhirat. Perkara inilah yang menjadi pokok tujuan diutusnya para nabi. Maka tidak perlu banyak-banyak berdalil dengan ayat Al quran tentang hinanya dunia karena perkara itu telah jelas. Maka Pantaskah dirimu mencintai dan memuliakan suatu yang dikutuk Allah?! Pantaskah engkau wahai hamba Allah mengagumkan dunia yang dihinakan oleh Allah?!
Dunia sebagai ujian
Sesungguhnya segala macam kenikmatan dunia adalah ujian dari Allah Azza wa Jalla Karena pada dasarnya Setiap manusia memiliki kecenderungan atau rasa suka terhadap hal-hal duniawi.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
Artinya: “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah lah pahala yang besar. (QS. al-Anfal {8}: 28)
Oleh karena itu seorang muslim tidak boleh menjadikan dunia sebagai tolak ukur keberhasilan. bahkan orang-orang yang kafir yang hidup mewah dengan dunianya tidak boleh dijadikan sebagai kebanggaan atau kita merasa takjub terhadap mereka.
Tiga fitnah dunia terdahsyat
Sekalipun dunia secara umum sangat menggoda, ada tiga fitnah dunia yang paling sangat menggoda anak manusia sehingga seringkali melalaikan mereka dari akhirat. Apa saja itu?
Pertama: fitnah harta adalah fitnah yang sangat dahsyat. betapa sering pertengkaran bahkan pertumpahan darah terjadi karenanya persahabatan terkoyak karenanya, bahkan hubungan kerabat dan tetangga harus runtuh karenanya. Bahkan betapa banyak manusia silau untuk mengejarnya dengan segala cara tak peduli halal haramnya mengorbankan agamanya Sungguh benar sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,
إن لكل أمة فتنة وإن فتنة أمتي المال
Artinya: “Setiap umat memiliki fitnah dan fitnah umatku adalah harta.” (HR al-Tirmidzi, Ahmad, aibnu Hibban. Dishahihkan al-Albani di dalam silsilah ash-shahihah: 592)
Manusia memang makhluk yang paling mulia namun, Ia juga manusia yang paling serakah terhadap kenikmatan dunia mencintai dunia dengan membabi buta Tak Pernah Lelah mengejarnya sehingga tubuh lekas tua, rambut cepat beruban komam dan akal cepat pikun.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
يهرم ابن آدم وتشب منه اثنتان الحرص على المال والحرص على عمر
Artinya: “Dua perkara yang membuat anak Adam cepat pikun dan cepat tua; rakus terhadap harta dan rakus terhadap umur.” (HR. Muslim: 114)
Kedua: fitnah wanita
Dunia yang satu ini pun menjadi penggoda yang tak kalah dahsyatnya. iklan-iklan dan propaganda-propaganda musuh-musuh Islam, salah satu senjata mereka adalah kaum hawa mereka dimanfaatkan untuk merusak iman dan moral manusia.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إن الدنيا حلوة خضرة وإن الله مستخلفكم فيها فينظر كيف تعملون فاتقوا الدنيا واتقوا النساء فإن أول فتنة بنى إسرائيل النساء
Artinya: “sesungguhnya dunia ini manis dan hijau. Allah menjadikan kalian penghuninya untuk melihat apa yang kalian perbuat maka takutlah dengan dunia dan tak pula akan wanita karena fitnah pertama di Bani Israil adalah para wanita. (HR. Muslim: 99)
Ketiga: fitnah jabatan dan tahta
Fitnah ini juga tak kalah dahsyatnya. Mungkin masih ingat jika muslim kampanye, sebagian berlomba-lomba mengejar kursi jabatan dengan berbagai cara apapun sekalipun harus bertentangan dengan rambu-rambu agama; ada yang datang ke dukun, kuburan, melakukan ritual-ritual aneh pemasok mengumbar janji palsu, dan sebagainya. tidaklah dunia Serigala yang kelaparan lalu dilepas kepada seekor domba lebih merusak agama seorang daripada rakusnya manusia terhadap harta dan tahta Ingatlah, wahai manusia, bahwa perbuatan mengejar dunia tidak ada akhirnya. Yakinlah, Jika Engkau hanya menuruti hawa nafsumu untuk mengejar dunia, maka engkau akan lebih dan lelah dikejar oleh dunia, sedangkan dirimu terus berlari namun tidak akan pernah sampai pada garis finish untuk berhenti.
Ibnu Qayyim Al jauziyah berkata, pencinta dunia tak akan lepas dari tiga keadaan: kegundahan yang terus berlanjut keletihan yang terus-menerus dan penyelesaian yang tak akan berhenti.
Akhirat di hatimu:
mengetahui fitnah dunia maka janganlah engkau tertipu dengan gemerlapnya dunia Ibnul Qoyyim berkata, semakin cinta manusia terhadap dunia semakin malas dari ketaatan dan amal untuk akhirat sesuai dengan kadarnya.
Kewajiban setiap hamba yang ingin menyuburkan imannya ialah melawan nafsunya agar tidak tertipu dengan godaan dunia yang sangat banyak sekali. Dan hal ini terwujudkan dengan dua hal:
pertama: memahami bahwa dunia ini finishnya adalah Fana dan kehancuran sebenarnya, memiliki harta, wanita, dan Tahta tidaklah tercela selagi harta di tangan dan akhirat di hati, menjauhi sifat serakah, mencarinya dengan benar menunaikan hak-haknya membelanjakan pada tempatnya, dan tidak melampaui batas atau sombong karenanya.
Wahai manusia, Ingatlah bahwa dunia yang kalian tekuni mati-matian, karir yang kalian kejar, ketenaran yang kalian impikan dan idam-idamkan, semuanya pasti berakhir dengan kepunahan dan kematian. Apapun yang ada di dunia ini pasti akan sirna.
Sesungguhnya apa yang dimakan anak Adam dibuat permisalan untuk dunia sekalipun ia telah membumbuinya dan menggaraminya dengan lezat perhatikanlah hasil akhirnya makanan itu juga apa. ( HR Ahmad, Ibnu Hibban, dll, dishahihkan al-Albani di dalam silsilah ash-shahihah: 382)
Kedua: Menyongsong kehidupan akhirat yang penuh nikmat dan abadi
Allah Azza wa Jalla banyak menyebutkan di dalam Alquran bahwa dunia ini sangatlah hina dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan akhirat. maka dari itu, jadikanlah akhirat di hatimu dan Sebagai tambatan hatimu selalu. Adapun dunia, cukuplah Ia di dalam genggamanmu!!. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿ ١٦﴾ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ﴿ ١٧﴾
Artinya: “Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.“ (QS al-A’la: 16-17)
Bersikap cerdas terhadap dunia
Sikap seorang muslim terhadap dunya ialah hendaknya menjadikan dunya berada di dalam genggamannya ia menguasai bukan dikuasai oleh dunya, sungguh amat disayangkan, manusia pada zaman sekarang lalai oleh duyia. Keseharian penuh mereka mengejar dan banting tulang mati-matian mengejar duyia, sehingga lupa akhiratnya dan lupa ibadahnya sungguh mereka adalah orang-orang yang dimurkai Allah, maka dari itu,
Letakkan dunya di tanganmu dan akhirat di hatimu karena rezekimu tidak akan berpindah ke tangan orang lain Janganlah serakah dan membabi buta.
Sumber:
Majalah Al-Furqan edisi 2 tahun ke-5 karangan ustadz Abu Ubaidilah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi حفظه الله
Diringkas oleh: Fadhil Didi kurniawan pengabdian ponpes darul quran wal hadits oku timur
BACA JUGA:
Leave a Reply