Jadilah Wanita Yang Taat
- Jadilah Seorang Perempuan
Laki-laki sejati membutuhkan perempuan sejati. Laki-laki normal pasti hidup berantakan dan tidak teratur sampai dia menemukan pendamping seorang perempuan yang benar-benar perempaun secara lahir dan batin.
Sifat kewanitaan seseorang di tandai dengan beberapa hal;
- Betah berdiam diri di dalam rumah dan tidak keluar, kecuali ada kebutuhan yang mendesak.
Sifat ini mendapat prestasi tinggi dari Allah, Bukankah Allah Subhanahu Wata’aka mengatakan:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab: 33)
Begitu Juga Allah mengatakan di Ayat yang selanjutnya:
وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلٰى فِيْ بُيُوْتِكُنَّ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ وَالْحِكْمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ لَطِيْفًا خَبِيْرًا
Artinya: “Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sungguh, Allah Mahalembut, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Ahzab : 34)
Begitu Juga Allah Subhanahu Wata’ala mengatkan di dalam Surat At_thalaq:
يااَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَطَلِّقُوْهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَاَحْصُوا الْعِدَّةَۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ رَبَّكُمْۚ لَا تُخْرِجُوْهُنَّ مِنْۢ بُيُوْتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَه ۗ لَا تَدْرِيْ لَعَلَّ اللّٰهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذٰلِكَ اَمْرًا
Artinya: “Wahai Nabi! Apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu idah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru. (QS. At-Thalaq : 1)
Cerita ibu Nabi Musa menguatkan makna tersebut, meskipun ia sangat rindu kepada anaknyamusa, dia berusaha menahan diri dan tetap berada di dalam rumahnya . Sebagai gantinya, dia mengutus anak perempuanya yang masih kecil untuk mengawasi kemana bayi yang di dalam peti itu berjalan. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَقَالَت لِاُختِه قُصِّيهِۖ فَبَصُرَت بِه عَن جُنُبٍ وَّهُم لَا يَشعُرُونَۙ
Artinya: “Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dia (Musa).” Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya”. (QS. Al-Qashash: 11)
Hal ini juga di kuatkan dengan pujian Allah kepada bidadari surga , mereka adalah Wanita-wanita yang cantik yang hanya berdiam diri didalam kemah-kemah, meskipun surga terjaga dari fitnah dan aman dan aman dari mata orang-orang yang sakit hati. Lalu bagaimana kamu tidak khawatir dengan Wanita-wanita dunia, sementara mereka hidup di tempat yang penuh gangguan dan waktu yang serba terbuka secara kebablasan.
- Melirihkan suara,berbicara lembut kepada suami, tenang, dan tidak banyak tingkah.
Karena bersuara keras kasar dan gaduh adalah hal-hal yang identic dengan laki-laki.
- Melakukan apa saja yang lembut dan hati-hati, bergerak dengan tenang, kalem dalam berpakaian, dan tidak berdebat tentang apa saja.
- Meminimalisasi perdebatan dengan manusia secara umum, terlebih dengan suami.
Dia tetap meyakini bahwa keluarga ada kepalanya jadi, jika dia ingin mengadakan pembicaraan dengan suaminya, dia harus senantiasa bersikap sopan, lembut, menundukan pandangan, dan menggunakan Bahasa yang halus, tidak boleh membantah perkataan suami,apalagi berusaha selalu berdebat denganya. Wanita sholehah adaalh sosok yang dapat membedakan antara debat percekcokan dan debat klarifikasi tentang permasalahan tertentu yang dia berhak mengetahuanyadan membicarakanya. Meskipun demikian, perempuan sejati tidak akan memperpanjang pembicaraan dan perdebatan.
- Perhatian terhadap inner beauty ( kecantikan di dalam )
Untuk kecantikan fisik dilakukan dengan sewajarnya, apalah arti minyak wangi, dan pakaian bagus jika di balik itu tidak ditemukan perempuan sejati.
- Rasa malu yang tinggi
Termasuk di dalamnya adalah sejuk pandangan karena mata elang hanya cocok dimiliki orag laki-laki, kecuali jika seorang Wanita ingin melepaskan status keperempuanya. Di sebutkan dalam Hadits tentang kondisi fisik Rasulullah sebagai berikut:
أَشَدَّ حياءً من العَذْرَاءِ في خِدْرِهَا
Artinya: “Bahwasanya Rasulillah lebih pemalu dari pada seorang gadis perawan di dalam rumahnya. (Muttafaqun ilaihi)
Artinya , bekal dan modal utama seorang Wanita adalah sifat kewanitaan dan sifat malu.
- Jadilah Wanita Yang Lembut
Al-Qur’an melarang seorang Wanita berbicara lembut dengan laki-laki yang bukan muhrimnya, karena kelembutan dan keluguhanya akan menggoda kelelakianya, mengencangkan Hasrat untuk mengejarnya dan menarik perhatian kaum laki-laki untuk simpati dan berusaha mengetahui keelokanya, meskipun pada awalnya, dia tidak mempunyai maksd apa-apa.
Ketika seorang laki-laki mengetahui satu daya Tarik perempuan ,maka Wanita shalihah akan memberikan kepada suaminya sesuatu yang sangat di impikan oleh banyak lelaki , yaitu perkataan yang manis dan lembut, dia dapat menangkap bahwa keperempuananya dan kelembutanya dapat menarik simpatinya , sedagkan kata kasar akan menciptakan petaka karena perlakuan kasar seorang Wanita dapat menghilangkan kasih sayang ,simpati, Hasrat dan mengendurkan keinginan seksual . Kasih sayang yang datang dan pergi, terjadi hanya dalam hitungan detik merupakan bukti berkurangnya rasa cinta, Ketika sudah memasuki tahappan tidak ada Hasrat seksual lagi berarti tidak ada cinta sama sekali.
Sebagian istri melakukan kesalahan Ketika menganggap hubungan yang baik dan prilaku lemah lembut cukup untuk menarik simpati suami. Pemahami seperti ini perlu di luruskan , mengingat ayat Al-Qur’an hanya terfokus pada pada larangan berkata lembut, karna pengaruhnya sangat besar kepada lelaki, . ini merupakan dalil pentingnya berkata lembut, artinya seseorang istri di tuntut berbicara dengan lembut, memilih perkataan yang hangat , dan memelankan suara Ketika berbicara dengan sedikit merajuk dan manja, Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ
Artinya: “Dan katakanlah kepada hamba-hambaku , hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik( benar).” (QS. Al-isra: 53)
Terkadang istri berbicara dengan sedikit manja dan merajuk kepada suaminya , tetapi sang suami memahaminya lain bahkan dia mengartikan rajukan dan kemanjaan itu sebagai aksi kekutusan yang menjengkelkan dan sebuah kesombongan , sehingga yang tercipta hanyalah sebuah problem yang di sebabkan oleh sesuatu yang sepele , terkadang problem tersebut semakin rumit takkala sang istri tidak senang dengan perlakuan suamnya yang terkesan tidak menghargai kebaikanya, sementara sang suami merasa tidak berbuat sesuatu kesalahan sama sekali yang mengakibatkan sang istri berlaku ketus, Hal ini bisa terjadi karena lemahnya komunikasi dan kesalahan mengartikan yang terkait dengan penyampain pembicaraan yang kurang baik.
Wallahu ta’ala a’lam
REFERENSI:
Di Ringkas Oleh : Anita Sari Ummu Hizam
Ditulis Oleh : Abdullah bin Muhammad Al-Dawud Di Ambil Dari Buku : Kado Pernikahan
Baca juga artikel:
Leave a Reply