Kaum Hawa Dan Televisi

kaum hawa dan televisi

Kaum Hawa Dan Televisi – Kaum Hawa, mahluk yang di ciptakan oleh Allah untuk hidup perpasangan dengan laki-laki, menurut fitrahnya memiliki akal dana gama yang kurang . Penciptaanya pun berasal dari tulang rusuk yang bengkok yang apabila dibiarkan akan bengkok, dan jika dipaksa diluruskan akan patah.

Oleh karenanya, Rasulillah Shallallahu Alaihi Wasallam berwasiat agar nasihat harus senantiasa di berikan kepadanya guna menyempurnakan kekurangan serta menjaganya dari kebengkokan. Terlebih di zaman yang semakin menunutut para wanita untuk bebas dan jauh dari aturan syar’i. Mush-usuh islampun tidak tinggal diam berbagai usaha mereka lakukan untuk menjauhkan umat islam, khususnya wanita, dari agama islam sarana-sarana yang semakin melalaikan wanita dari tugasnya, seperti media elektronik khususnya televisi, televisi dibuat dan di progam sedemikian rupa sehingga menjadikan wanita betah berlama-lama di depanya.

Pada akhirnya muda saja mudah saja para wanita untuk mengikuti apa yang di saksikanya di televisi, baik dari gaya bicara, berpakaian, sampai bersikap di depan keluarga suami dan anak-anaknya. Ini berarti wanita di zaman  sekarang tidak lagi kuat memegang prinsip hidup dalam naungan islam, mudah diombang ambingkan bahkan oleh buruknya perkembangan zaman. rasa malu yang seharusnya dimilikinya pun terkikis hampir tak tersisa.

Seandainya kerusakan televisi hanya terbatas pada menghabiskan kebanyakan waktu kaum hawa dan anak-anak mereka tanpa faedah, maka hal itu sudah cukup untuk menghukum nya sebagai sarana kejelekan. Lalu bagaimana bila kerusakan televisi itu sampai merusak akidah, ibadah muamalah dan ahklak mereka?

Pengaruh Buruk Televisi Pada Aqidah

Berbagai acara yang mengajarkan kesyirikan dan melemahkan aqidah serta tauhid banyak ditayangkan. Berbagai sinetron atau film horor, dongeng yang penuh dengan unsur mistik,cerita seorang pendekar yang terbang dan berjalan di atas air atau sinetron yang menceritakan cerita si miskin tiba-tiba menjadi kaya karena menghambakan diri terhadap setan.

TELEVISI bukanya mengajarkan kepada penonton bahwa setan diciptakan sebagai musuh yang nyata bagi manusia, akan tetapi justru mengajarkan bahwa sudah lumrah jika manusia bekerjasama dengan setan hanya akan menambah dosa dan kesalahan semata.

وَّاَنَّه كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الاِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الجِنِّ فَزَادُوهُم رَهَقًا

Artinya: “Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.” (QS. Al-Jin: 6)

Ketahuilah Allah maha mengetahui segala sesuatu apa yang belum terjadi dan apa yang akan terjadi, itu semua ada di sisinya semua perkara yang akan di taqdirkan kepada hambahnya adalah perkara ghoib yang hanya diketahui oleh Allah semata, Allah berfirman “

قُلْ لَّا يَعلَمُ مَن فِى السَّمٰوٰتِ وَالاَرضِ الغَيبَ اِلَّا اللّٰهُ‌ وَمَا يَشعُرُونَ اَيَّانَ يُبعَثُونَ

“Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.”( QS. An-Naml : 65 )

Dan juga Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun telah menghukumi kafir siapa saja yang percaya sepenuhnya dengan ramalan-ramalan tukang ramal atau dukun . Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

Artinya:  “Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad“. (HR. Muslim)

Pengaruh Buruk Televisi Pada Ibadah

Beribadah kepada Allah semata, atau mentauhidkan Allah adalah tujuan utama manusia diciptakan. Dan Sholat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab oleh Allah di akhirat kelak. Sementara didapati bahwa acara-acara televisi telah di program tanpa memperhatikan waktu sholat. Sehingga betapa banyak acara-acaranya yang  melalaikan dari sholat bahkan diputar pada jam-jam sholat. Beritaberita aktual, sinetron, drama dan berbagai acara anak-anak pun tak ketinggalan. Akibatnya rasa enggan untuk segera melaksanakan sholat menguasai kebanyakan wanita yang sudah merasa nyaman duduk didepan layar menikmati acara-acara tersebut.

Pengaruh Buruk Televisi Pada Akhlak

Televisi dengan berbagai tayanganya telah menjadi rujukan tren gaya busana, tingkah laku, gaya berbicara dan penampilan bagipenontonya termasuk kebanyakan para wanita .Pemain sinetron penyanyi atau orang terkenal lainya akan menjadi sorotan dan dibahas segala sisi kehidupanya, ditiru agay bicara dan bahasanya. Betapa banyak gaya bicara yang tidak diajarkan di sekolah dan bukan bahasa yang baku, tapi karna seringnya diucapkan dan di tayangkan di Televisiditiru oleh masyarakat, sementara kebnayakan wanita, dengan minimnya ilmu syar’i yang dimilikinya tidak punya penyaring apakah gaya bicara itu baik untuk di tiru ataukah justru merendahkan akhlaknya sebagai seorang muslimah.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيْحَهَا، وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا

Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Ada dua golongan penghuni Neraka, yang belum pernah aku lihat, yaitu (1) Suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuk manusia dengannya. Dan (2) wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, ia berjalan berlenggak-lenggok menggoyangkan (bahu dan punggungnya) dan rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium aroma Surga, padahal sesungguhnya aroma Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.’” (HR. Muslim Dan Ahmad)

Pengaruh Buruk Televisi Pada Keluarga

Begitu bahayanya televisi sampai tugas seorang wanita baik sebagai ibu maupun sebagai istri, menjadi terbengkalai. televisi banyak mengajarkan bagaimana seorang istri bersikap kasar terhadap suaminya, berani membantah dan mencela pemberian suami. Padahal Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

لا ينظرُ اللَّهُ إلى امرأةٍ لا تشكُرُ لزوجِها وَهيَ لا تستَغني عنهُ

Artinya: “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan ia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan suaminya” (HR. An Nasa’i no. 9086, Al Baihaqi dalam Sunanul Kubra)

Pengaruh Buruk Televisi Pada Dunia Wanita

Sudah menjadi fitrah seorang wanita, ia mencintai keindahan, seperti rumah dan parabotan, pakaian yang bagus, perhiasan dan gemerlap dunia yang lainya.

Wahai saudariku… jika engkau menjadi wanita yang sholihah, taat kepada Allah dan Rasulnya serta taat kepada suami engkaulah sebaik-baik perhiasan dunia itu, bukan apa yang engaku kumpulkan . Sebagaimana hadist dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam:

اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Artinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr).”

Sadarilah Wahai Saudariku….!

Jelaskan bahwa televisi telah menyelewengkan wanita dari jalur syariat yang lurus dengan cara yang sangat halus. Waktu luang yang dimilikinya habis dihadapan benda yang menggiurkan ini hanya untuk menyaksikan acara-acara yang tidak ada manfaatnya. Sinetron-sinetron murahan tanpa makna, lelucon yang penuh dengan gelat tawa, dunia ghibah, mengelu-elukan idola yang tak benar dan sejenisnya.

Tidaklah seseorang itu menyesali melainkan ketika ia telah kehilangan waktu tersebut. Maka beruntunglah orang yang memanfaatkan waktu luangnya dengan sebaik-baiknya hingga ia berada dalam naungan dan keridhaan Allah wahai sodariku, ingtalah sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam:

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ

Artinya: “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya. (Shahih, HR. Thirmidzi dalam sunannya)

Jalan keluar untuk terhindar dari fitnah televisi adalah tidak memilikiinya sekalipun dengan alasan hanya di tonton pada waktu tertentu. Sebab, jiwa manusia lemah dan tidak bisa dijamin untuk selamat dari fitnah, apalagi jika sebab datangnya fitnah ada di sekitaranya.

Syubhat Dan Jawabanya

Sebagian orang menganggap televisi adalah sarana penghibur dan banyak orang terhibur denganya, bersantai dan mengisi waktu luang. Memang betul demikian. Namun karena umat manuisa yang jauh dari Allah maka yang cocok bagi jiwa mereka adalah hal yang serupa. Apabila orang shalih terhibur dengan amal sholih, maka orang yang lalai terhibur dengan sesuatu yang melalaikanoleh karena itu kecenderungan manusia berbeda-beda, maka Allah memberi hiburan yang cocok untuk semua jiwa pun dengan sesuatu yang berbeda sama sekali.

Wallahu a’lam

 

REFERENSI:

Di ambil dari : Majalah Al-Mawaddah, Cetakan : November 2009

Ditulis oleh : Zaibab Ummu Sulaiman

Diringkas Oleh : Ustadzah Anita Sari (Pengajar Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.