Tiga sumber segala akhlaq mulia, kedudukan akhlak di dalam islam sangatlah penting, dan wajib bagi setiap muslim untuk memiliki akhlak yang mulia. Dan agama Islam itu merupakan agama akhlak, agama yang mengajarkan tentang tata krama, adab dan yang lainnya. Oleh karena itu, terkadang seseorang dengan akhlaknya bisa mendapatkan penerimaan yang baik di tengah- tengah masyarakat. Dan banyak orang yang melihat dan menilai seseorang itu dari tingkah laku dan akhlak kepribadiannya, sebelum dari hal yang lainnya. Akhlak disini mencakup beberapa Hak yang harus di tunaikan oleh kaum muslimin diantaranya Hak kita terhadap Allah, hak sesama manusia, dan hak kepada diri sendiri.
Sebagaimana hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dianggap oleh sebagian ulama hadits-hadits yang merupakan tumpuan pondasi Islam, hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi rahimahullah didalam kitab Al-jami’ dari dua orang sahabat Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal keduanya meriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Bahwa Rasulullah bersabda
اتق الله حيثما كنت وأتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, iringilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi)
Meski kelihatannya ringkas dalam hadits ini mencakup 3 hal penting, hadits ini mengumpulkan hak-hak yang wajib kita tunaikan yaitu
1. Hak Allah Shallallahu Alaihi Wasallam, ini adalah akhlak yang paling besar bagaimana kita menunaikan hak-hak Allah Shallallahu Alaihi Wasallam .
yang terdapat pada potongan hadits اتق الله حيثما كنت “ bertakwalah engkau kepada Allah, di manapun engkau berada”.
2. Hak sesama manusia, disini terbagi menjadi dua ada akhlak yang terkait dengan diri sendiri dan
3. Akhlak yang terkait dengan orang lain.
Yang terkait dengan diri sendiri yaitu sabda Nabi وأتبع السيئة الحسنة “iringilah kejelekan dengan kebaikan”. Apabila kamu berbuat kejelekan maka ikutilah dengan perbuatan baik, maka perbuatan baik ini niscaya akan menghapuskan perbuatan kejelekan. Dan hak yang terkait dengan kaum mukminin adalah bergaullah dengan mereka bersama akhlak yang mulia. Jadi hadits ini mengandung 3 hal yang di dalamnya semuanya menunjukan akhlak yang mulia yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam , Allah telah mensifatkan Nabinya di dalam Al-qur’an surat Al-qalam ayat 4
وإنك لعلى خلق عظيم
“ dan sesungguhnya Engkau (Muhammad) berbudi pekerti yang luhur”
dan didalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah dalam riwayat Bukhari dan Muslim Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
إنما بعثت لأتمما مكارم الأخلاق
“ sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam semenjak kecil beliau sudah dididik oleh Allah dengan akhlak-akhlak yang agung, sebelum beliau diutus menjadi Nabi beliau sudah digelari oleh manusia dengan gelar al-amin (orang yang terpercaya). Ini salah satu akhlak mulia yang ada pada diri beliau, tidak ada amanah disisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang dikhianati atau ditelantarkan. Maka beliau digelari al-amin, sebagaimana orang-orang Arab dahulu punya kebiasaan yaitu mereka memiliki anak kecil tapi anak kecil itu tidak hidup dengan orang tuanya, melainkan dibawa ke perkampungan yang disitu memiliki akhlak yang agung, dan dititip kepada orang tua asuh untuk dididik sehingga ketika pulang memiliki kefasikhan dalam berbicara, memiliki keberanian, memiliki kedermawanan, dan berbagai akhlak yang mulia. ini dimasa dahulu dikalangan orang-orang Arab.
Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terdidik diatas akhlak yang agung. Oleh karena itu tidak mungkin Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam punya akhlak yang jelek walaupun hal tersebut semasa kecilnya sebelum diutus menjadi seorang rasul.
bersamaan dengan akhlak yang mulia ini Allah menambah beliau dengan akhlak-akhlak yang lain sehingga sempurnalah akhlak itu dibawa oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam maka jadilah beliau manusia yang paling baik akhlakknya diantara seluruh makhluk yang pernah menginjak bumi ini, nah ini termasuk keistimewaan kita umat islam karena akhlak yang mulia, siapa yang bersifat dengannya itu adalah pintu kebaikan yang sangat besar sekali, karena itu datang didalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari sahabat Nawwas bin Sam’an radhiallahuanhuma Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
البر حسن الخلق ولإثم ماحاك فى صدرك وكرهت أن يطلع عليه الناس
“ Kebaikan (ketakwaan) adalah dengan berakhlak baik, dan dosa adalah apa-apa yang mengusik hatimu, dan kamu benci jika terlihat oleh manusia.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain bahwa derajat seorang hamba diangkat oleh Allah dengan Akhlak yang mulia sampai melebihi derajat orang yang melakukan shalat malam dan biasa berpuasa disiang hari.
Jadi kalau berbicara kebaikan semuanya terdapat pada akhlak yang mulia, dan kalau ingin kebajikan apa saja maka carilah akhlak yang mulia.
Inilah 3 sumber terkait akhlak mulia yaitu:
1. Akhlak kepada Allah
2. Akhlak kepada diri sendiri
3. Akhlak kepada sesama manusia
Dan didalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan “bahwa seorang hamba diangkat derajatnya oleh Allah dan diberi keutamaan melibihi orang yang biasa sholat malam dan berpuasa disiang hari dengan akhlak yang mulia”
dan jangan menyangka bahwasanya ketika pulang kerumah dalam keadaan tersenyum kepada keluarga atau berbuat baik kepada anak dan istri memenuhi keperluan mereka, ketika di jalan kita memberi salam, tersenyum dengan saudara, berbuat baik dengan tetangga, menyambung silaturrahmi, jangan dianggap bahwa sesuatu yang kecil ini bukan suatu ketaatan. Ini sebagian dari akhlak yang mulia, dan bahwa akhlak yang mulia ini lebih tinggi derajatnya dari pada puasa sunnah dan shalat sunnah, bahkan ditimbangan akhlak yang mulia itu lebih berat ditimbangan Allah Shallallahu Alaihi Wasallam dari sejumlah amalan.
Kita akan kembali kepada Allah Shallallahu Alaihi Wasallam dan akan datang nanti hari hisab, akan ditimbang antara kebaikan dan kejelekan kita, kalau timbangan kita ringan apa yang akan kita harapkan, maka dari itu Allah membukakan untuk kita pintu- pintu ketaatan, pintu- pintu ibadah pada akhlak yang mulia ini. Karena itu perhatikan 3 wasiat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,
1. اتق الله حيثما كنت”bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun engkau berada”
takwa adalah pemisah yang menghalangi, dengan takwa itu seakan akan seseorang membuat antara dirinya dan api neraka ada pemisah yang memisahkan, dengan takwa seakan akan antara dirinya dan kemurkaan Allah ada penghalang yang menjauhkan antara keduanya, inilah yang disebut dengan takwa.
definisi takwa sebagian ulama mengatakan “takwa adalah engkau beramal dengan ketaatan kepada Allah diatas cahaya dari Allah engkau mengharap pahala dari Allah, dan takwa adalah engkau meninggalkan maksiat- maksiat kepada Allah diatas cahaya dari Allah engkau meniggalkan kemaksiatan karena takut kepada Allah.
maksud “diatas cahaya dari Allah” yaitu sesuai dengan tuntunan Allah. Secara ringkas takwa adalah bahwa melakukan segala ketaatan dan meninggalkan segala larangan dia lakukan ketaatan itu karena mengharap pahala dari Allah dan dia tinggalkan larangan itu karena takut dari siksaan Allah.
bertakwalah kepada Allah dalam keadaan sendiri, dalam keadaan ramai, dalam keadaan mukim, dalam keadaan perjalanan, ditengah keluarga, maupun ditengah kawan- kawan, dalam kondisi apapun, dalam keadaan apapun, ditempat apapun bertakwalah kepada Allah itulah kunci keselamatan, karena takwa ini adalah wasiat Allah kepada seluruh makhluk terdahulu maupun yang akan datang, dan kita umat islam umat yang paling terakhir diberi wasiat oleh Allah untuk selalu bertakwa.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَمَنْ يَّتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَّهُ مَخْرَجًا
“ barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.”
(QS. At- Talaq: 2)
Takwa yang paling popok adalah bertakwa kepada Allah, dengan cara beribadah kepada Allah dan jangan mempersekutukannya dengan suatu apapun, siapa yang berbuat kesyirikan sedikit saja maka dia akan menjadi penghuni neraka kekal didalamnya.
orang yang paling baik akhlaknya kepada Allah Subhanahu Wata’ala adalah orang yang paling memahami agama dan orang yang paling memahami asma’ul husna tentang nama- nama dan sifat- sifat Allah Subhanahu Wata’ala.
2. وأتبع السيئةالخسنة تمحها” Ikutilah perbuatan kejelekan dengan perbuatan baik, maka kebaikan ini akan menghapus kejelekan”
Kalau seseorang berbuat kejelekan dan cara menghapuskan kejelekan tersebut adalah dengan cara berbuat baik, ini salah satu cara menggugurkan dosa.
maka barang siapa yang ingin bertaubat, dan dia pernah berbuat kejlekan, kekeliruan maka ikutilah dengan perbuatan yang baik dia ikuti amalan- amalan yang baik, amalan tersebut akan menghapuskan kejelekan yang telah diperbuatnya.
Jika ada seorang yang berbuat kejelekan kepada kita maka hal yang kita lakukan adalah jangan membalas hal tersebut dengan perbuatan kejelekan akan tetapi kita balas dengan kebaikan, itulah yang paling baik meskipun ada hak kita untuk membalas.
seseorang yang sering terjatuh pada kesalahan yang sama dan dia merasa sulit untuk istiqamah diatas ketakwaan maka dia jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena putus asa adalah hal yang tercela didalam seluruh agama para nabi dan para Rasul. Sebagaimana Allah Subhanahu Wata’ala bersabda:
قل يعبادي الذين اسرفوا على انفسهم لا تقنطوامن رحمةالله ان الله يغفرالذنوب جميعا انه هو الغفور الرحيم
“katakanlah “ wahai hamba- hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa- dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
3. وخالق الناس بخلق حسن “bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik”
Akhlak yang mulia itu ada yang terkait dengan hati.
akhlak yang baik dengan hati adalah seseorang itu tidak memiliki kedengkian terhadap siapapun dari kaum muslimin, inilah yang disebut keselamatan hati. Misalnya terhadap pemerintah yang berbuat dzolim tapi dalam hatinya dia tidak ada dendam dan benci didalam hatinya, malah yang dia lakukan bersabar dan mendoakannya, inilah sifat orang-orang yang bersih hatinya. Rasulullah berkata “ ada 3 perkara yang hati seseorang itu tidak akan membawa kedengkian yaitu mengikhlaskan amalan untuk Allah, taat kepada para pemerintah, komitmen bersama, kebersamaan kaum muslimin.”
Seluruh akhlak yang mulia bermuara kepada 3 hal ini yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu
اتق الله حيثما كنت وأتبع السيئةالخسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, iringilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi)
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memuliakan kita semua dengan 3 sifat yang agung ini menjaga kita semua diatas keislaman, mewafatkan kita semua diatas apa yang dicintai dan diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala semoga Allah selalu mempertemukan kita di kehidupan ini diatas kebaikan dan mengumpulkan kita kelak dikemudian hari di Syurganya yang penuh dengan keutamaan.
REFERENSI:
Diringkas oleh: Lailatul fadilah pengajar ponpes Darul Qur’an Wal Hadits,
dari ceramah Ustadz, Dzulqarnain M. Sunusi.
Baca juga artikel berikut:
Leave a Reply