Sepenggal kisah dari sahabat kecil dan anak paman Rasulullah. Abdullah Ibnu Abbas merupakan sahabat kecil Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mampu memberi kita pelajaran bagaimana menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Allah dan pentingnya ilmu pengetahuan agama terhadap kehidupan ini.
Sebagai manusia, kita memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan panutan untuk menjalani kehidupan yang kita jalani, tentunya tuntunan dari Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Oleh karena itu, kita akan membaca kisah sahabat Nabi Muhammad yaitu Abdullah bin Abbas dan mengambil pelajaran berharga darinya.
Abdullah Ibnu Abbas adalah sahabat yang mulia,beliau merupakan sepupu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu anak dari pamannya yang bernama Al ‘Abbas bin Abdul Muthalib.
Beliau adalah sahabat yang pakar tergadap ilmu agama bahkan beliau adalah sahabat yang bergelar Al Bahru (Lautan nya ilmu) dan beliau juga pemuda yang memiliki gelar Habrul Ummah (Ulamanya ummat ini). Itu semua adalah atas kehendak dan kekuasaan Allah Subhaanahu Wa Ta’aala serta Do’a Rasulullah untuk beliau kepada Allah. RAsulullah pernah berdoa’a kepada allah untuk beliau :
اللهم فقهه في اللدين و علّمه التأويل
“ya Allah fahamakan dia terhadap agama ini dan ajarkanlah dia ilmu ta’wil (Tafsir)”
Dalam lafadz lain Nabi berdo’a :
اللهم علّمه الكتاب
“ Ya Allah ajarkanlah dia alqur’an”
Atas kehendak Allah dan berkat do’a Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beliau menjadi sahabat yang faham dan pakar terhadap ilmu agama ini, bahkan beliau adalah yang dikatakan sahabat Ibnu Mas’ud yaitu sebaik baik manusia dalam menterjemahkan Alqur’an ,dan beliau juga temasuk sahabat Nabi yang banyak meriwayatkan Hadits lansung dari Nabi yaitu lebih kurang sebanyak 1660 hadits dan ketika Rasulullah wafat beliau berumur sekitar 13 tahun .Wallahu A’lam Bisshowab
Abdullah Ibnu Mas’ud selalu menyertai rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam layaknya bayangan dengan pemiliknya,dia berada disamping beliau ketika tingal ataupun dalam perjalanan dan menyertainya luar dan dalam rumah. Dia yang membangunkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam jika tidur, menutupi tubuh beliau dengan hijab di saat beliau mandi,menyiapkan sendal beliau ketika hendak keluar rumah ,membawakan siwak dan tongkat beliau.
Abdullah Ibnu Mas’ud terdidik di rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, berakhlak dengan
Akhlaknya,bersifat dengan sifatnya,mengikuti dalam segalah tindak tanduknya sehingga dikatakan bahwa dia adalah orang yang paling mirip akhlak dan prilakunya dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dia juga temasuk sahabat yang paling banyak hafalan nya terhadap alquran dan memahami makna makna nya dan paling mengetahui syariat Allah Subhaanahu Wa Ta’aala.
Ilmu Abdullah Ibnu Mas’ud tentang alqur’an mencapai derajat yang membuatnya berkata “Demi Allah yang tidak ada ilah yang Haq selainya, tidak ada ayat dari kitab Allah yang turun kecuali aku mengetahui nua dimana ia turun,aku mengetahui dalam perkara apa ia turun. kalau aku mengetahui seseorang yang lebih mengetahui kitab Allah dari aku yang jarak tempat tinggalnya masih memungkinkan untuk dijangkau oleh punggung onta niscaya akau akan mendatanginya.
Abdullah ibnu Mas’ud tidak berlebih lebihan terhadap apa yang dia ucapkan. Umar bin Al Khattab pernah bertemu dengan sekelompok rombongan di suatu perjalanannya,saat itu malam telah gelap, kegelapannya menyebabkan Umar tidak bisa mengetahui satu persatu wajah para musafir tersebut.
Padahal diantara rombongan tersebut terdapat Abdullah Ibnu Mas’ud, lalu umar memerintahkan seseorang untuk bertanya, “darimana kalian”? Abdullah pun menjawab “dari penjuru yang jauh”, Umar bertanya lagi “Hendak kemana tujuan kalian” Abdullah pun menhjawab “ ke baitullah”, Umar berkata, diantara mereka terdapat seorang ahli ilmu’ lalu Umar memerintahkan seseorang untuk bertanya kepada mereka “Ayat apa di dalam alquran yang paling agung?” maka Abdullah pun menjawab “
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
Allah, tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak tidur.(QS:Albaqarah255).
Umar berkata “tanyakan kepada mereka ayat apa yang paling bagus?” Abdullah pun menjawab
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat.(Qs: Annahl:90).
Umar berkata” tanyakan kepada mereka ayat alqur’an apa yang paling mencakup isinya?”
Abdullah pun menjawab ,
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَه وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَه
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Al Zalzalah:7-8).
Umar berkata, “tanyakan pada mereka ayat alqur’an apa yang paling menakutkan?”
Abdullah menjawab,
لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ ۗ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.(QS.Annisa:123).
Umar berkata” tanyakan kepada mereka ayat alquran apa yang paling besar harapan nya?”
Abdullah menjawab,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Azzumar:53)
Umar berkata, Tanyakan kepada mereka ,apakah diantara kalian terdapat Abdullah Ibnu Mas’ud? Mereka menjawab “ Ya”. Abdullah ibnu Mas’ud bukan sekedar seorang ahli alqur’an,ahli ilmu dan ahli zuhud, lebih dari semua itu dia adalah seorang yang kuat,teguh dan pemberani jika perkara serius menghadang nya.
Cukuplah baginya bahwa dialah muslim pertama yang melantunkan alqur’an dimuka bumi ini setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam .
Suatu hari para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkumpul di Makkah,saat itu mereka berjumlah masih sedikit dan mereka belum mempunyai kekuatan. Mereka berkata” Demi Allah Quraisy belum pernah mendengar alqur’an yang dibacakan dengan keras di depan mereka. Siapa gerangan yang berani melakukan nya?
Abdullah bin Mas’ud menjawab , “ Aku yang akan melakukan nya”.
Mereka berkata, “ kami mengkhawatirkanmu,kami menginginkan seorang laki laki yang mempunyai kerabat yang akan menjaganya dan melindunginya dari mereka jika mereka ingin berbuat jahat kepadanya”. Abdullah berkata,”Biarkan aku melakukan nya, Allah akan melindungi dan menjagaku”.
Kemudian Abdullah berangkat ke masjid,dia menuju maqam Ibrahim di waktu Duha, saat itu orang orang Quraisy sedang duduk-duduk di sekeliling Ka’bah, lalu Abdullah berdiri di atas maqam dan membaca “Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” dengan suara lantang ;
عَلَّمَ الْقُرْآنَ, خَلَقَ الْإِنْسَانَ ,عَلَّمَهُ الْبَيَانَ الرَّحْمَٰنُ
(Allah) Yang Maha Pemurah,,Yang telah mengajarkan Al Qur’an,Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara.(QS.Arrahman:1-4)
Abdullah ibnu Abbas terus membacanya ,dan orang orang Quraisy mulai memperhatikan nya, mereka berkata” Apa yang di ucapkan oleh Ibnu ummi Abdullah? Celaka dia, dia membaca sebagian dari yang dibawa oleh Muhammad”.Mereka pun menghampiri Abdullah,mereka memukuli wajahnya sementara Abdullah masih terus membaca semampu dia membaca, kemudian dia pulang kepada sahabatnya dengan darah menetes dari tubuhnya, mereka para sahabat berkata kepadanya “ inilah yang kami khawatirkan kepadamu akan menimpamu”.
Abdullah pun berkata “ Demi Allah,musuh musuh Allah itu tidak lebih remeh bagiku melebihi hari ini. Kalo kalian ingin besok aku akan melakukan nya lagi”. Mereka berkata “ jangan, kamu telah mebuat mereka mendengar apa yang tidak mereka sukai.
Abdullah ibnu Mas’ud hidup sampai zaman khalifah Utsman bin Affan, pada saat Abdullah sakit yang dalam sakitnya ini dia wafat, Malam pun tiba Abdullah ibnu Mas’ud berpulang ke hadapan Allah sementara lisan nya senantiasa basah dengan mengingat Allah. Abdullah ibnu Mas’ud di sholadkan oleh kaum muslimin dalam jumlah yang besar, kemudian di makamkan di Al Baqi’, semoga Allah merahmatinya.
Wallahu Ta’aala A’lam Bisshowaab
Referensi:
Siyar A’lamin Nubala’ lidz-Dzahabi
Al-Ishobah Li Ibni Hajar
Al-Isti’ab, Li ibni Abdil Bar, dll
Baca juga artikel berikut:
Agama Islam yang Benar, Solusi dari Semua Problem
Kekhususan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya
Leave a Reply