Waspada Budaya Jahiliyah

waspada budaya jahiliyah

Waspada Budaya Jahiliyah – Seseorang hendaklah mengetahui tentang buruknya budaya jahiliyah, dengan cara mempelajari Al-Qur’an, As-Sunnah, termasuk sirah Nabawiyyah, bagaimana kondisi masyarakat jahiliyah dimasa silam, agar kita semua bisa menghindari dan menjauhi budaya-budaya jahiliyah tersebut, karena terkadang budaya-budaya itu masih terus berlanjut dimasa sekarang, yang di bawa oleh orang-orang yang bodoh dan jahil.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ (49) أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ (50)

Artinya: “Dan hendaknya kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah subhanahu wata’ala, dan jangan kamu mengikuti hawa nafsu mereka .dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka , supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian yang diturunkan oleh Allah kepadamu jika mereka berpaling(dari hukum yang diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpahkan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka.dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasif.apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki ,dan (hukum) siapa yang lebih baik dari pada ( hukum )Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS.al-maidah (5): 49-50)

Sebagian besar kaum muslimin tidak paham dengan maksud istilah jahiliyah,sehingga ada yang berpendapat“ sekarang sudah tidak ada jahiliyah karna sudah datang agama Islam”disisi lain ,sebagian dari mereka berkata,”masyarakat musslim  zaman sekarang adalah masyarakat jahaliyah.”untuk mengangkat kebodohan tentang hal ini dari diri kita mari kita kaji tafsir ayat yang mulia di atas ?

Makna ayat secara umum.

ibnu katsir rahimahullah berkata,”Allah Subhanahu Wataa’ala  mengingkari kepada orang yang keluar dari hukum –Nya yang penuh dengan berbagai macam kebaikan ini, Allah Subhanahu Wata’ala  melarang semua kejahatan dan berpaling dari kebenaran karna mereka berpegang kepada pendapat ,hawa nafsu dan undang-undang yang dikemas oleh tokoh-tokoh mereka tanpa ada rujukan dari syari’at Allah Subhanahu Wata’ala  sebagaimana orang jahiliyah menghukumi manusia dengan kesesatan dan kebodohan yang mereka kemas dan sebagaimana bangsa berhukum dengan undang-undang kerajaan yang diambildari kerajaan jenghis khan yang yang dikemas oleh al-yasid. Undang-undang itu merupakan kumpulan hukum yang dipetik dari berbagi macam agama yang berbeda dari, agama Yahudi, Nasrani, dan agama Islam,dan pada umum ketetapan didalamnya bersumber dari pemikiran dan hawa nafsu belaka,lalu ditetapkan untuk rakyat. Mereka lebih mendahulukan undang-undang itu dari pada al-Qur’an dan sunnah.

Allah menanya, ’apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki ’itukah yang kamu cari sehingga kamu berpaling dari hukum Allah Subhanahu Wata’ala ,padahal Allah Subhanahu Wata’ala  berkata, (hukum) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?  Maksudnya orang yang waras perlu ditanya : “siapakah yaang mampu menandingi hukum Allah ?”maka hanya orang yang beriman dan yakin yang mengerti bahwa hanya hukum Allah Subhanahu Wata’ala  yang paling baik.

Asbabun nuzul

Ibnu abbas radhiyAllahu anhu, rasulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam pernah disuruh memilih, bila perlu menghukumi  mereka dengan hukum mereka atau tidak menghukuminya ,lalu beliau bermaksud menghukumi dengan hukum mereka, maka turunlah ayat ini, dan rasulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam  agar mereka dihukum dengan kita kita (yaitu al-Qur’an).”

Makna jahiliyah

Jahiliyah berasal dari kata jahl-kebalikannya” ilmu “artinya kebodohan, tidak berilmu din dan haq dan pelakunya berhukum dengan hukum hawa nafsu buatan  manusia. para ulama memberi pengertian jahiliyah berhuku dengannya sebagai berikut :              

Syaikh abdurrahman bin hasan alu syaikh rahimahullah berkata : “jahiliyah maksudnya peradaban sebelum rasulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam diutus. mereka disebut jahiliyah karna terlalu bodoh, tidak tau ajaran Islam maka semua perbuatan menyelisihi apa yang didatangkan oleh rosulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam hakikatnya adalah jahiliyah.”

As-sudi rahimaAllah berkata”hukum hanya ada dua , hukum Allah subhanahu wata’ala da hukum jahiliyah. lalu ia membacakan ayat ini (al-maidah(5): 50). (tafsir al-Qurthubi 6/215)

Wajibkan mengetahui perkara jahiliyah.

Mungkin ada yang bertanya? Mengapa kita harus mengetahui jahiliyah, keburukan dan kebodohan, bukankah sudah datang kebenaran Islam? Jawabnya mengetahui perkara jahiliyah wajib, karena orang yang tidak tahu jahiliyah dia akan jatuh kepada perkara jahil. sahabat hudzaifah ibnul yaman  radhiyAllahanhu berkata ”orang bertanya kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. tentang kebaikan, sedang aku bertanya kepada beliau, tentang keburukan karna khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu. Maka aku bertanya, wahai Rasulullah! Dahulu kami dalam kejahiliyan dan keburukan, lantas Allah membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini ada keburukan lagi? nabi ShallAllahu Alaihi Wasallam  menjawab, tentu’….penyair kata :

“Saya mengenal kejelekan bukan untuk dikerjakan, tetapi untuk menjauhinya , barang siapa yang tidak mengenal kejelekan ,dia jatuh mengerjakannya.

Wajib berhukum dengan hukum Allah

Ayat diatas mewajibkan kita agar berhukum dengan hukum Allah Subhanahu Wata’ala dalam segala urusan hidup kita ,karna setiap masalah telah dijelaskan hukumnya .siapa pun yang berselisih wajib mengembalikan perkaranya ke dalam al Qur’an dan hadits yang shahih, tidak mengembalikannya kepada”hukum bapak”dan lainnya.

Ibnu taimiyyah rahimahullah berkata : “kita dilarang menghukumi orang Islam ,orang kafir, pemuda ,angkatan bersenjata, pasukan perang, orang miskin, dan lainnya melainkan dengan hukum Allah Subhanahu Wata’ala  dan hukum Rasulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam. barang siapa yang berhukum selain hukum Islam maka ia termasuk  ayat ini, firman-Nya :

Maka demi rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (QS, an-nisa’(4) 65)

Wajib meninggalkan hukum Jahiliyah

Diantara nama Allah Subhanahu Wata’ala  yang wajib kita imani adalah al-hakim artinya Dzat yang maha menghukumi, maka tidak ada yang berhak menghukumi hamba melainkan Allah Subhanahu Wata’ala firman-Nya :

إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ

Artinya: “Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah”. (QS.al-an’am (6) 57,yusuf (12) : 40,67)

Syaikh al-allamah ibnu baz rahimahullah berkata, ayat ini menunjukkan bahwa selain hukum Allah Subhanahu Wata’ala adalah hukum jahiliyah, orang yang berpaling dari hukum Allah Subhanahu Wata’ala berhak mendapatkan siksaan Allah.orang yang mau membaca ayat (al-maidah (5):49-50) dan mau berfikir akan tampak jelas bagi dia bahwa hanya Allah Subhanahu Wata’ala  yang berhak menghukumi segala urusan. Hal ini bisa kita buktikan dengan adanya penekanan didalam surah al-maidah (5) : 49-50.

-perintah Allah Subhanahu Wata’ala agar kita berhukum dengan wahyu Allah, berdasarkan firman-Nya ‘dan hendaknya memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah’

-jangan sampai hawa nafsu menghalangi berhukum dengan hukum Allah Subhanahu Wata’ala dalam kondisi apapun. berdasarkan fiman-Nya : ‘dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka

-peringatan keras agar kita tidak meninggalkan hukum Allah Subhanahu Wata’ala sekecil apapun urusannya berdasarkan firman -Nya : dan hati-hatilah kamu terhadap mereka , supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang di turunkan Allah kepadamu.

-Berpaling dari hukum Allah subhanahu wata’ala, besar dosanya berhak mendapatkan siksaan  yang pedih berdasarkan firman-Nya : jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah) maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala  menghendaki akan menimpa musibah kepada mereka disebabkan dosa-dosa mereka .’

-peringatan keras agar tidak tertipu dengan banyaknya orang yang berpaling dari hukum Allah subhanahu wata’ala. karna hamba Allah yang mau bersyukur jumlahnya sedikit berdasarkan firman-Nya : ‘dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang pasif.’

-Allah menerangkan bahwa selain hukum Allah Subhanahu Wata’ala  adalah hukum jahiliyah berdasarkan firman-Nya “apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki.”

-penjelasan yang cukup berarti bahwa hukum Allah yang paling baiknya hukum dan paling adinya hukuman ,berdasarkan firman-Nya : “(hukum)siapakah yang paling baik dari pada (hukum) Allah.

-keyakinan seseorang dibuktikan dengan ilmu , bahwa hukum Allah paling baiknya hukum dan paling sempurna dan paling adil, wajib dilaksanakan dengan penuh ke ikhlaskan dan menyerah diri kepada Allah berdasarkan firman-Nya dan (hukum) siapa yang paling baik dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”.

Bolehkah menghidupkan budaya jahiliyah?

Menurut asal kita dilarang menghidupkan budaya jahiliyah karna budaya mereka pada umumnya bersumber dari hawa nafsu , kecuali perkara yang ditetapkan oleh syari’at Islam . Menghidupkan budaya jahiliyah berarti menghidupkan kebodohan, kesesatan, kezaliman. Seandainya budaya jahiliyah itu banyak faedah dan kebaikannya tentu sia-sia Allah Subhanahu Wata’ala  mengutus rasullullah ShallAllahu Alaihi Wasallam dan menurunkan al-Qur’an, maka dengan diutusnya utusan dan diturunkannya wahyu menunjukkan bahwa jahiliyah itu hina dan berbahaya. oleh karna itu diantara isi khutbah rasulullah pada waktu haji wada’ tatkala beliau bersabda :

“ketahuilah ,sesungguhnya segala perkara pada masa jahiliyah ditinggalkan dibawah kakiku, darah pada masa jahiliyah telah digugurkan dan darah pertama yang digugurkan adalah darah kami.”utsman berkata,yaitu darah ibnu rabi’ah.”sedangkan Sulaiman mengatakan “darah rabi’ah bin al-harits bin abdul muthalib .”sebagian mereka mengatakan “dahulu ia disusui oleh kalangan bani sa’ad.kemudian ia dibunuh dengan orang-orang hudzail. orang yang menghidupkan budaya jahiliyah ,dia dilaknat sebagaimana sabda nabi ShallAllahu Alaihi Wasallam..

“manusia yang paling dimurkai Allah ada tiga, orang yang melakukan pelanggaran di tanah haram, orang yang mencari-cari perilaku jahiliyah padahal telah masuk Islam ,dan memburu darah seseorang tanpa alasan yang dibenarkan untuk menumpahkan darahnya.”

Bahaya peradaban jahiliyah

jahiliyah produk hawa nafsu dan pemikiran manusia belaka, jahiliyah sangat berbahaya dia adalah gelap,sesat dan menyesatkan. jika kita mengikuti orang yang tidak tau urusan dunia berbahaya, maka bagaimana mengikuti orang yang tidak tau ajaran Islam. Rasulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam  menjelaskan keutamaan ilmu dan ulama dan menjelaskan kehinaan orang bodoh dan jahil.

Dari Abdullah bin amru bin ashr radhi ya Allahuanhu berkata, aku mendengar rasulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam bersabda :

” لَا يُنْتَزَعُ الْعِلْمُ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ قُلُوبِ الرِّجَالِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُهُ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ، فَإِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمٌ اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤَسَاءَ جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا “

Artinya: “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hambanya. Akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh , ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu ,mereka sesat dan menyesatkan .

Benarkah masyarakat muslim sekarang jahiliyah

Syaikh salih bin Fauzan Al-fauzan rahimAllah ditanya: ”ada sebagian orang yang menggunakan istilah jahiliyah bagi masyarakat Islam yang terdapat kerusakan didalamnya. dan penggunaan istilah ini memberi dampak negatif sebagaimana yang antum ketahui. bagaimana nasihat yang benar dalam masalah ini? beliau menjawab : jahiliyah secara umum telah berakhir dengan diutusnya Rasulullah Subhanahu Wata’ala -alhamdulilah. beliau datang dengan membawa cahaya Islam ,pelita ilmu dan hidayat yang terus ada  dan bertahan hingga akhir zaman .tidak ada lagi masalah jahiliyah secara umum setelah diutus Rasulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam. akan tetapi masih ada sisa-sisa jahiliyah dalam hal-hal tertentu dan jahiliyah dilakukan oleh sebagian oknum. adapun jahiliyah secara umum telah berakhir setelah diutusnya Rasulullah ShallAllahu Alaihi Wasallam dan tidak kembali hingga datangnya hari kiamat. Adapun sifat-sifat jahiliyah yang dilakukan sebagian orang atau jama’ah atau sebagian anggota masyarakat memang masih ada , namun itu termasuk jahiliyah  dalam ruang lingkungan khusus bagi yang melakukannya. Dan demikian tidak boleh menggunakan istilah jahiliyah secara umum sebagaimana yang telah diperingatkan oleh syaikh Islam ibnu taimiyah dalam buku iqtidha shiratul mustaqim. orang yang mengklaim Bahwa masyarakat jahiliyah ,dia menuduh bahwa ulama sunnah tidak ada  yang ada adalah orang bodoh, hal itu di bantah oleh Rasulullah

Senantiasa akan ada (sekelompok)orang dari umatku yang akan menang hingga datang ketetapan Allah atas mereka dam mereka dalam keadaan menang.

BACA JUGA :

Be the first to comment

Ajukan Pertanyaan atau Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.