Wasiat Nabi Muhammad kepada anak pamannya

Wasiat Nabi kepada Abdullah bin Abbas

Wasiat Nabi Muhammad ﷺ kepada anak pamannya Abdullah bin Abbas -رضي الله عنهم- – Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, yang telah 3 memberikan berbagai macam kenikmatan. Kita harus bersyukur kepada Allah telah memberikan kita banyak kenikmatan,  nikmat sehat, aman dan juga keimanan.

Nikmat mata kita syukuri dengan membaca Al Quran dan rajin mengaji. Namun sayang ada orang orang yang ingin merusak nikmat mata dengan tanpa dia sadari, dengan banyak menonton hp.

Nikmat akal disyukuri dengan rajin belajar diasah untuk menghafal Al Quran. Orang yang banyak menghafal Al Quran otaknya akan semakin cerdas, beda dengan yang suka main game, otaknya akan tidak berkembang.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam,

Nabi Muhammadﷺ itu sangat menyayangi umatnya

لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم، حريص عليكم بالمؤمنين رؤوف رحيم

Artinya “sungguh telah datang seorang Rasul dari kalangan diri kalian sendiri, sungguh berat apa yang menimpa kalian dan sangat semangat agar kalian beriman dan sangat santun lagi penyayang (QS. At Taubah 128)

Diantara sayang beliau kepada umat nya, beliau menyimpan doa yang paling mustajab dan paling spesial untuk umat beliau di hari kiamat

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda

كل نبي سأل سؤلا -أو قال:- لكل نبي دعوة قد دعاها لأمته، وإني اختبأت دعوتي شفاعة لأمتي

Artinya ” setiap Nabi telah memanjatkan doa atau beliau bersabda setiap Nabi memiliki doa spesial dan sungguh telah mereka panjatkan untuk ummat mereka, dan aku menyimpan doaku sebagai syafaat untuk umat ku di hari kiamat, (HR. Bukhari dan muslim)

Diantar bentuk sayang beliau adalah beliau ﷺ berwasiat kepada sepupunya Abdullah bin Abbas yang masih kecil (lahir thn 3 sebelum hijriah)

Rasulullah ﷺ berwasiat:

يا غلام إني أعلمك كلمات

“إحفظ الله يحفظك..”

“Ihfazhillah yahfazhka..”

*”Jagalah (syariat) Allah maka Allah akan menjagamu”*

Bagaimana caranya dengan mentaati aturan (syariat) Allah, niscaya Allah akan menjagamu..

Jadi harus menjaga aturan (syari’at) Allah dengan mentaati perintah Nya dan menjauhi larangan Nya.

1. Harus beribadah hanya kepada Allah saja.

–  Tidak boleh sujud kepada selain Allah.

–  Berkurban.

 Tidak boleh menyembelih untuk pohon, jalan, laut/ ngasih tumbal

  • Tidak boleh melakukan sihir dan melihatnya, seperti menonton naruto ataupun ibu peri dan lainnya.

Siapa saja yang beribadah tanpa melakukan kesyirikan, maka Allah akan berikan keamanan dan petunjuk baik di dunia maupun di akhirat.

الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم الأمن وهم مهتدون

“Orang orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman (kesyirikan) bagi mereka keamanan dan mereka diberi petunjuk.” (QS. Al An ‘am 82)

Kita aman dari siksa kubur, susah dan pedihnya di padang mahsyar  dan tidak tersesat terjerumus ke neraka.

Diantara bentuk penjagaan Allah di dunia adalah kisah budak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bernama Safinah. Ketika perahunya rusak, ia terdampar di suatu pulau dan tidak mengetahui jalan pulang. Ketika itu Safinah melihat singa. Singa itu malah jalan bersama Safinah hingga singa tersebut menunjukkan jalan pulang kepadanya. Ketika singa tersebut sudah mengantarkan pada jalan yang benar, maka singa tadi mengeluarkan suara seakan-akan ia berpisah dengan Safinah, lantas singa itu kembali ( Jami’ul ulum wal hikam li ibni rajab al hambali,  1:468)

2. Menjaga Shalat 5 waktu

Orang-orang yang senantiasa menjaga sholatnya dengan baik, maka Allah akan jaga dirinya dan mendapatkan sebuah warisan yang sangat berharga, yaitu surga firdaus Allah Ta’ala.

والذين هم على صلواتهم يحافظون أولئك هم الوارثون الذين يرثون الفردوس هم فيها خالدون

Artinya dan orang-orang yang senantiasa menjaga shalat dulu mereka itu yang akan mendapatkan warisan, yaitu mereka mewarisi surga firdaus mereka kekal di dalamnya  (QS.Al Mu’minun 9-11)

Terkhusus lagi orang yang menjaga shalat subuh, maka dia akan ditanggung dan dijamin oleh Allah

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda

“من صلى الصبح فهو في ذمة الله

Artinya siapa saja yang shalat subuh maka dia di dalam jaminan Allah Ta’ala  (HR. Muslim)

3. Menjaga lisan

Kita harus menjaga lisan kita jangan sampai kita berkata dusta walaupun bercanda, seperti di tontonan saat ini dengan kalimat “tapi boong “.

أنا زعيم ببيت في وسط الجنة لمن ترك الكذب وإن كان مازحا

Artinya Aku yang akan menjadi jaminan dengan rumah di tengah  surga bagi yang meninggalkan dusta meskipun bercanda (HR. Abu Dawud dihasankan oleh syaikh Al Albani dalam shahih at targhiib wat tarhiib)

Dan kecelakaan lagi sengsara yang akan diperoleh

ويل للذي يحدث بالحديث ليضحك به القوم فيكذب، ويل له، ويل له”

 Artinya kecelakaan bagi seseorang yang berbicara agar orang-orang tertawa sedangkan dia berdusta kecelakaan untuk nya dan kecelakaan untuk nya  (HR. Abu Dawud dihasankan oleh syaikh Al Albani dalam shahih at targhiib wat tarhiib)

Tidak boleh seorang muslim mengangkat suara dengan berteriak teriak apalagi di hadapan ayah dan bunda.

Allah mengumpamakan orang yang suka berteriak ketika berbicara seperti seekor keledai.

Allah Ta’ala berfirman

واغضض من صوتك إن أنكر الأصوات لصوت الحمير

Artinya dan rendahkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk buruk suara adalah suaranya keledai (QS. Luqman 19)

Seorang yang berakal tentunya sangat tidak mau kalau dirinya serupa dengan binatang yang buruk lagi dungu.

Referensi

  1. Al Quran
  2. Shahih Bukhari
  3. Shahih Muslim
  4. Sunan Abu Dawud
  5. Shahih at targhib wat targhib
  6. Jamiul ulum wal hikam

Ditulis oleh Apriyanto

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.