Terapi Penyimpangan Para Pemuda – Pemuda adalah tulang punggung umat. Mereka mempunyai kekuatan yang produktif dan kontribusi yang terus menerus. Kebaikan suatu umat ada di pundak para pemudanya. Pemuda seperti jantung bagi kehidupan masyarakat, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya.
Umat yang para pemudanya di dalam kebaikan dan kelurusan langkah maka ia adalah umat yang besar harapan kebaikannya. Sebaliknya, umat yang para pemudanya rusak dan menyimpang dari jalan yang lurus maka ia adalah umat yang dikhawatirkan sudah dekat kehancurannya.
Dari sini tampaklah pentingnya upaya-upaya meluruskan langkah para pemuda Islam dan menjaga mereka dari penyimpangan-penyimpangan dengan menjauhkan mereka dari sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan.
Kewajiban Beristiqomah
Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintah setiap muslim agar selalu istiqomah menempuh jalan Allah yang lurus.
Allah Ta’ala berfirman:
وان هذا صرطى مستقيما فاتبعواه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله ذلكم وصكم به لعلكم تتقون
Artinya: “Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan ku yang lurus, maka ikutilah ia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain karena jalan-jalan itu mencerai- beraikan kamu dari jalan-jalan.” (QSal-An’am[6]: 153)
Demikian juga Allah menjanjikan keutamaan-keutamaan yang agung di dalam Istiqomah. Allah ta’ala berfirman:
إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقموا تتنزل عليهم الملائكة الا تخافوا ولا تحزنوا وابشروا بالجنة التي كنتم توعدون
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka Istiqomah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, ‘dan gembira kalah mereka dengan Jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS Fushshilat [41]: 30)
Karena pentingnya Istiqomah ini, Allah سبحانه وتعالى
Mewajibkan kepada para hambanya agar mereka meminta hidayah serta petunjuk kepada jalan-nya yang lurus, yang mana hal tersebut rutin berulang-ulang dalam sehari semalam, di dalam doa yang selalu dibaca di dalam setiap rakaat shalat yaitu doa di dalam surat al- Fatihah:
اهدنا الصراط المستقيم صرط الذين انعمت عليهم غيرالمغضوب عليهم ولا الضالين
Artinya: “Tunjukkan kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”(QSal-fatihah[1]:6: 7)
Adapun hakikat Istiqomah maka dikatakan oleh Ibnu Rajab di dalam kitabnya, jami’ul Ulun wal hakim jln.383-384, setelah menyebutkan perkataan-perkataan salaf tentang Istiqomah beliau mengatakan, “Istiqomah adalah menempuh jalan yang lurus, yaitu (jalan yang lurus tersebut adalah ) agama yang tegak lurus tanpa ada kebengkokan sedikit pun baik keliru maupun keamanan, yang mencakup di dalamnya semua perbuatan taat baik yang zhahir (tampak) maupun yang bathil (tersembunyi), dan meninggalkan seluruh larangan. Sehingga menjadikan wasiat ini ( untuk Istiqomah) merupakan wasiat yang mencakup seluruh dari cabang agama semuanya.”
Hakikat Penyimpanan
Allah telah menjelaskan kepada kita bahwa setan berupaya sekuat tenaga untuk menyelewengkan seorang muslim dari Istiqomah, berupaya memalingkan seorang muslim dari jalan Allah سبحانه وتعالىjalan yang lurus, dan berupaya mengarahkannya kepada jalan-jalan yang lainnya.
Allah berfirman menghikayatkan perkataan setan:
قال فبما اغويتني لا قعدت لهم صرطك المستقيم. ثم لا نيتهم من بين أيديهم ومن خلفهم وعن إيمانهم وعن شما ءهم ولا تجد أكثرهم شكرين
Artinya: “Iblis menjawab, ‘karena engkau telah menghukum saya tersebut, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”(QSal-A’raf[7]: 16-17)
Hajr Terhadap Al-Qur’an Dan As-Sunah
Sebab terbesar dari penyimpangan adalah hajr (meninggalkan) Al-Qur’an dan menjauhi as-sunah. Banyak dari pemuda Islam yang sungguh disayangkan tidak membaca Al-Quran kecuali jarang sekali, kalaupun membaca juga tidak tadabbur (merenungi) terhadap maknanya dan tidak berniat kuat untuk mengambil petunjuk nya. padahal Al-Quran adalah obat segala penyakit hati baik penyakit syahwat maupun syubhat.
Yang lebih memperparah lagi banyak menggantikan Al-Quran dengan perkara-perkara yang menyelewengkan dari syari’at Islam seperti menyuburkan diri dengan nyanyian-nyanyian dan musik-musik yang diberi embel-embel “islami”. di sisi lain, ada yang menjadikan kitab-kitab tertentu sebagai landasan pokok yang disucikan sebagaimana menyucikan Al-Quran.
Demikian juga menjauh dari Sunnah Rasulullah صلى الله عليه و سلم termasuk sebab terbesar dari penyimpangan terhadap jalan yang lurus, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
قد تركتكم على البيضاء كنهار ها لا يزيل عنها بعدي الا هالك
Artinya: “Aku telah tinggikan untuk kalian jalan yang terang, malamnya seperti siangnya. Tidak ada yang berpaling darinya setelahku melainkan ia akan binasa.(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah di dalam sunnah-nya:43 dan Ahmad di dalam musnadnya: 16519 dan dishahihkan oleh asy-ayaikh al- Albani di dalam silsilah ash-shahihah: 937)
Dan terapi terhadap dua penyakit yang berbahaya di atas adalah dengan kembalinya para pemuda kepada Al-Qur’an dengan banyak membacanya dan mentadabburinya. Demikian juga hendaknya generasi muda ditumbuhkan di atas kecintaan terhadap Al-Qur’an dengan bimbingan dan teladan dari kedua orang tua.
Memahami Al-Qur’an Dan As-Sunah Dengan Selain Pemahaman Salaf
Diantara sebab-sebab penyimpangan dari shirathol Mustaqim adalah memahami nash-nash Al-Qur’an dan as-sunah dengan selain pemahaman salafushalih, dan meyakini bahwa dibolehkan keluar dari pemahaman mereka dan mengada-ada kan pemahaman yang baru terhadap nash-nash.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ومثله جهنم وساءت مصيرا
Artinya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya,dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,kami biarkan ia keluasan terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia ke dalam neraka jahanam, itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS an-nisa'[4]: 115)
Menjauh Dari Kaum Muslimin Yang Syar’i
Menjauhnya pemuda dari jamaah kaum muslimin yang syar’i termasuk sebab penyimpangan dari jalan yang lurus. menjauhnya dari jamaah adalah kejelekan, adzab, dan sebab penyelewengan dan kesesatan.
Terpengaruh Dengan Waktu Luang
Diantara sebab-sebab penyimpangan adalah waktu luang yang tidak digunakan pada hal-hal yang bermanfaat.
Teman Yang Jelek
Diantara sebab-sebab penyimpangan dari jalan yang lurus adalah teman yang jelek yang menyimpang. Sesungguhnya pengaruh teman sangat besar atas agama seseorang.
Sumber:
Majalah Al-furqan edisi VII Tahun keempat belas shofar 1436
Diringkas oleh: Dinda oktarinna
BACA JUGA :
Leave a Reply