
Terapi Islami Bagi Muslim Yang Depresi – Sebagai makhluk yang serba memiliki kekurangan, tentunya manusia selalu membutuhkan perawatan ataupun pengobatan jika terdapat gangguan dalam kesehatannya. Baik untuk kesehatan jasadnya maupun untuk kesehatan mentalnya. Adakalanya kesehatan mental harus lebih diperhatikan daripada kesehatan badan, karena jika mental yang terganggu akan menyebabkan kesehatan badan pun ikut terganggu. Diantara bentuk gangguan mental atau jiwa seseorang adalah penyakit depresi atau yang dalam istilah medis dinamakan depresi mayor. Sebagai umat muslim seseorang akan berusaha untuk mencari solusi islami pada setiap permasalahan yang dihadapi. Pada essay kali ini akan mengulas tentang bagaimana terapi islami bagi klien muslim yang mengalami depresi.
Definisi Konseling
Menurut Rogers sebagaimana yang dikutip oleh Fahyuni (2021) bahwa ia mengemukakan sebagai berikut: Counseling is a series of direct contacts with the individual which aims to offer him assistance in changing his attitude and behavior.
Konseling adalah suatu rangkaian kontak langsung dengan individu yang bertujuan untuk menawarkan bantuan kepadanya dalam merubah sikap dan perilaku.
Dalam hal ini, hubungan konselor dan klien merupakan hubungan timbal balik dimana klien membutuhkan bantuan konselor untuk membantunya merubah ataupun memperbaiki sikap atau perilaku yang dirasa bermasalah dalam dirinya.
Konseling Islami
Jika dikaitkan dengan nuansa islami, maka sebelum memaknai konseling islami hendaknya seseorang berusaha mengetahui nilai-nilai agama yang harus ada dalam dirinya. Hal yang paling utama adalah menyadari tujuan utama dia diciptakan di muka bumi ini, yaitu untuk beribadah dan mentauhidkan Allah semata. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu.” (QS. adz-Dzariat: 56)
Inilah fitrah manusia yang harus diketahui sebagai umat islam. Karena jika ia telah mengetahui fitrah tersebut seseorang akan menyadari penyimpangan dalam dirinya dan berusaha untuk kembali kepada fitrahnya yang lurus sebagaimana ia diciptakan.
Maka konseling islami merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk membantu individu dalam merubah atau memperbaiki dirinya agar kembali kepada fitrahnya sebagai manusia (Fahyuni, 2021). Yaitu agar kembali menyadari peranannya sebagai hamba Allah yang harus senantiasa beribadah dan selalu memohon pertolongan hanya kepada Allah semata. Sebagaimana yang selalu diucapkan dalam setiap sholat.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya: “Hanya kepadamu (Yaa Allah) kami menyembah, dan hanya kepadamulah kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5).
Depresi dan Penyebabnya
Depresi adalah sebuah gangguan mental yang dapat mempengaruhi perasaan seseorang hingga cara ia berfikir maupun bertindak. Seseorang yang mengidap depresi cenderung akan merasa sedih dan enggan melakukan aktivitas yang biasanya ia lakukan. Gangguan ini juga menyebabkan emosional seseorang menjadi terganggu dan juga dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya hingga menurunkan kinerja pengidapnya (Makarim, 2022). Depresi biasanya muncul ketika seseorang merasa dirinya inferior, atau perasaan sakit hati yang mendalam, berbagai kekecewaan yang hebat, rasa cemas, terlalu menyalahkan diri sendiri dan trauma-trauma psikis (Indriyani, 2021).
Grasha dan Kirchenbaum menyebutkan ada empat faktor yang dapat menyebabkan seseorang depresi, sebagaimana yang dikutip oleh Wahyuni (2017). Fakor-faktor tersebut adalah:
- Kurangnya Penguat Positif
- Ketidakberdayaan yang dipelajari
- Berfikir negatif
- Regulasi diri yang tidak memenuhi syarat.
Tentunya setiap orang yang megalami depresi memiliki faktor penyeab yang berbeda-beda, baik itu disebabkan faktor tunggal ataupun karena faktor-faktor lainnya. Maka penting bagi setiap konselor islami untuk berusaha melakukan komunikasi yang baik agar faktor yang menyebabkannya depresi dapat dihilangkan atau diminimalisir.
Berbagai Pendekatan Konselor untuk Terapi Depresi
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk klien depresi, diantaranya apa yang dikemukakan oleh Wahyuni (2017) yaitu, pendekatan psikofarmaka atau menggunakan obat-obatan, pendekatan terapi somatik, pendekatan terapi psikologi (psikoterapi/konseling), pendekatan terapi perilaku (psikososial), pendekatan terapi religi (agama).
Pendekatan terapi islami atau konseling islami pada klien depresi
Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi depresi adalah dengan upaya spritiual. Menurut Dadang Hawari sebagaimana yang dikutip oleh Abidin (2018) menyebutkan bahwa perkembangan terapi di dunia kedokteran sudah mengarah kepada pendekataan keagamaan, berbagai penelitian memberikan hasil yang menyatakan bahwa tingkat keimanan seseorang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya tahan serta kekebalan jiwa dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup yang merupakan stressor psikososial. Pada tahun 1984 WHO bahkan menetapkan unsur spritual sebagai bagian dari 4 unsur kesehatan. Yang berarti seseorang dikatakan sehat apabila memenuh keempat unsur tersebut, yaitu kesehatan jasmani, psikis, sosial dan spiritual.
Lebih lanjut Abdidin (2018) menawarkan beberapa upaya spiritual terhadap penderita depresi diantaranya:
- Menumbuhkan kembali serta meneguhkan keyakinan bahwa Allah lah satu-satunya yang berkuasa untuk menimpakan ujian berupa rasa sakit yang diderita dengan hikmah-Nya, Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Artinya: “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155)
Serta Allah pula yang berkuasa untuk menyembuhkan serta menghilangkan ujian berupa penyakit tersebut.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Artinya: “Dan apabila aku sakti, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (Asy-Syu’ara’: 80).
- Lebih giat beribadah dan banyak membaca Al-Quran.
Mendekatkan diri kepada Allah dengan cara melakukan amalan-amalan yang wajib serta begitu pula yang sunnah merupakan kiat untuk meraih cinta Allah serta penjagaan dari-Nya. Sebagaimana yang terdapat di dalam hadits qudsi dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasannya Allah ta’ala berfirman: “Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.” (HR. Al-Bukhari)
Begitu juga dengan banyak membaca Al-Quran merupakan obat bagi hati (jiwa) dan juga badan. Ramadhan (2017) dalam karya ilmiyahnya menyebutkan tiga manfaat menyampaikan bacaan Al-Quran kepada klien yang depresi sebagai berikut:
- Pemberi nasihat
Membacakan ayat-ayat Al-Quran dalam rangka memberikan nasihat, bimbingan tentang berbagai permasalahan yang dihadapi manusia. Cara penyampainnya dengan penuh kasih sayang dan tidak mengundang perdebatan.
- Tindakan pencegahan dan perlindungan
Pembacaan ayat Al-Quran juga berfungsi sebagai pencegahan dan perlindungan yakni sebagai doa agar senantiasa dapat terhindar dan terlindungi dari suatu musibah, ujian yang berat yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan jiwa.
- Tindakan pengobatan dan penyembuhan Pembacaan ayat-ayat Al-Quran dapat berfungsi untuk penyembuhan terhadap penyakit fisik dan spiritual.
Kesimpulan
Konseling islami termasuk salah satu bentuk pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengobati depresi bagi klien muslim. Konselor berupaya untuk membantu menyadarkan kembali tujuan ia diciptakan di muka bumi ini oleh Allah, serta membantu untuk memperbaiki hubungan dengan sang pencipta dengan memberikan nasihat ataupun ceramah serta membacakan ayat-ayat Allah sehingga mendorong ia untuk kembali bersemangat dan tidak putus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah.
REFERENSI:
Disusun oleh: Sahl Suyono
Daftar Pustaka:
Abidin, Zaenal. (2017). Upaya Terapi Secara Islami. Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto. http://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/komunika/article/download/1280/963/
Fahyuni, E. F. (2021). Buku Ajar Bimbingan Dan Konseling Islami Di Sekolah. Umsida Press, 1-117. https://doi.org/10.21070/2018/978-602-5914-16-4
Indriyani, Nada. (2021). Upaya Konselor Dalam Memulihkan Pasien Depresi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung. (Skripsi, UIN Raden Intan. Lampung.)
Makarim, F.R. (2022). Depresi. Halodoc. Diakses pada 27 November 2022 dari https://www.halodoc.com/kesehatan/depresi.
Ramadhan, Ditsar (2016). Mengatasi Depresi dengan Psikoterapi Islami (Membaca dan Mengkaji Al-Qur’an). Universitas Muhammadiyah Malang. https://mpsi.umm.ac.id/files/file/115-%20121%20Ditsar%20Ramadhan.pdf
Wahyuni. (2017). Upaya-Upaya Konselor Dalam Membina Pasien Depresi Di Rumah Sakit Khusus Daerah (Rskd) Provinsi Sulawesi Selatan. (Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alaudin. Makasar.)
BACA JUGA :
Leave a Reply