Surga Untuk Orang Yang Beriman Saja

Surga Hanya Untuk Orang Yang Beriman

Surga Untuk Orang Yang Beriman Saja

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Ta’ala yang telah memberikan hati dan akal untuk memahami ayat-ayat yang Ia turunkan kepada manusia, yang menciptakan alam semesta begitu indah dan kompleks nya agar hamba-hamba Nya mengenal diri Nya agar akalnya memahami betapa Maha Agung nya Pencipta dirinya dan beribadah hanya kepada Nya

Shalawat dan salam semoga Allah curahkan kepada nabi utusan yang mulia, menyinari dunia dengan ajaran tauhid dan syari’at yang begitu indah nan sempurna.

Allah Ta’ala memerintahkan setiap orang yang beriman agar terus berpegang teguh dengan kalimat tauhid yang diucapkannya, dengan kalimat tauhid yang diikrarkannya, mengaplikasikannya hingga ajal menjemput dirinya. Jangan sampai keimanan, keislaman yang ada pada dadanya runtuh, menghilang lagi sirna karena godaan dan ujian yang menimpa dirinya. Allah Ta’ala berfirman

يأيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Artinya “wahai orang-orang yang beriman bertaqwa lah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan jangan lah kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri (Islam) (QS. Ali Imran 102)

Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang penggalan ayat ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

“jagalah Islam dalam keadaan sehat dan kesejahteraan kalian, agar kalian mati diatsnya, sesungguhnya orang yang mulia akan berjalan diatas kemuliaannya, siapa yang kehidupan nya berada diatas sesuatu maka dia akan diwafatkan diatas hal tersebut dan kelak akan dibangkitkan diatas hal tersebut pula, dan kita berlindung kepada Allah dari keadaan kebalikannya (diwafatkan dalam hal yang buruk) (Tafsir Ibnu Katsir 2/52)

Orang yang meninggal dalam keadaan beriman bertauhid kepada Allah maka Allah menjanjikan surga bagi dirinya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda

من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة

Artinya “ siapa saja yang akhir kehidupan nya mengucapkan laailaaha Illallah dia masuk surga (HR. Abu Dawud 3116)

Seseorang yang melakukan kesyirikan selama hidupnya namun tatkala sebelum dirinya meninggal dunia dia mengucapkan kalimat tauhid tersebut dia akan  masuk surga Allah Ta’ala . Sebagimana kisah seorang anak Yahudi yang menjadi pembantu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, dikisahkan dalam Shahih Bukhari

كانَ غُلَامٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فَمَرِضَ، فأتَاهُ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَعُودُهُ ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ، فَقالَ له: أسْلِمْ، فَنَظَرَ إلى أبِيهِ وهو عِنْدَهُ فَقالَ له: أطِعْ أبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فأسْلَمَ، فَخَرَجَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ وهو يقولُ: الحَمْدُ لِلَّهِ الذي أنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ.

Artinya ‘ dahulu adalah seorang anak Yahudi yang menjadi pembantu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam dia sakit lalu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam datang menjenguknya lalu beliau duduk di dekat kepalanya dan bersabda “masuk islamlah dirimu “ lalu dia melihat kepada ayahnya yang berada disampingnya, maka sang ayah berkata “ ta’atilah Abu Qasim (nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam) maka dia masuk Islam lalu beliau keluar seraya bersabda “Alhamdulillah yang telah menyelamatkan dirinya dari neraka “ (HR. Bukhari 1356)

Dan orang-orang yang mencari agama selain Islam maka Allah tidak akan masukkan mereka ke dalam surga Nya.

Allah Ta’ala berfirman

ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخسرين

Artinya “dan siapa saja yang mencari agama selain agama Islam maka Allah tidak akan menerimanya dan dirinya kelak di hari kiamat termasuk orang-orang yang merugi (QS. Ali Imran 82)

Dan Allah Ta’ala juga berfirman

إنه من يشرك بالله فقد حرام الله عليه الجنة ومأوىه النار وما الظالمين من أنصار

Artinya “sesungguhnya orang yang melakukan kesyirikan (musyrik) kepada Allah, Sungguh Allah mengharamkan baginya surga dan neraka menjadi tempat kembalinya dan tidaklah ada penolong seorang pun bagi orang-orang yang berbuat kezhaliman (QS. Al Maidah 72)

Dan Allah Ta’ala juga berfirman

إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين في نار جهنم خلدين فيها أولئك هم شر البرية

Artinya “sesungguhnya orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrikin mereka berada di dalam neraka jahanam mereka kekal didalamnya mereka itulah seburuk-buruk makhluk ciptaan (QS. Al Bayyinah 6)

Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya surga hanyalah milik orang-orang yang beriman, hanya jiwa jiwa yang mau tunduk kepada Allah lah yang akan maraih dan memasuki surga Allah Ta’ala . Beliau shalallahu alaihi wasallam bersabda

إنه لا يدخل الجنة إلا نفس مسلمة

Artinya “sesungguhnya tidak ada yang bisa masuk surga kecuali jiwa seorang muslim (HR.Bukhari 3062)

Seseorang yang beriman kepada Allah dan rasul-nya meskipun dirinya adalah orang paling banyak melakukan maksiat, malkukan dosa, paling buruk dihadpaan manusia, namun keimanan dan keislaman nya tetap menghujam di dalam dada maka dirinya akan masuk surga. Sebagimana sabda nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam

ثُمَّ يقولُ اللَّهُ تَعَالَى: أخْرِجُوا مِنَ النَّارِ مَن كانَ في قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِن خَرْدَلٍ مِن إيمَانٍ. فيُخْرَجُونَ منها قَدِ اسْوَدُّوا، فيُلْقَوْنَ في نَهَرِ الحَيَا، أوِ الحَيَاةِ – شَكَّ مَالِكٌ – فَيَنْبُتُونَ كما تَنْبُتُ الحِبَّةُ في جَانِبِ السَّيْلِ

Artinya “Kemudian Allah Ta’ala berfirman: “ keluarkanlah orang  yang masih memiliki iman meskipun seberat biji sawi di hatinya, lalu mereka mengeluarkan mereka dari neraka sedangkan mereka sudah gosong lalu mereka dicelupkan di sungai kehidupan lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sebuah biji yang berada ditepi sungai (HR. Bukhari 22)

Adapun seseorang yang dirinya melakukan kebaikan, banyak menolong orang yang kesusahan dan tertindas, baik hatinya santun perangainya, sopan dan lembut tutur katanya, namun dia tidak berisi kepada Allah dan rasul-Nya maka neraka adalah tempatnya dan tidak akan keluar darinya. Sebagimana yang diterangkan dalam Shahih Bukhari tentang paman Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang bernama Abu Thalib. Dia begitu baik dan menolong keponakannya yang merupakan utusan Allah Ta’ala . Namun kesyirikan tetap ia jaga, kalimat tauhid enggan dia ucapkan sehingga neraka adalah tempat kembalinya.

أنَّ أبَا طَالِبٍ لَمَّا حَضَرَتْهُ الوَفَاةُ، دَخَلَ عليه النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ وعِنْدَهُ أبو جَهْلٍ، فَقَالَ: أيْ عَمِّ، قُلْ: لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، كَلِمَةً أُحَاجُّ لكَ بهَا عِنْدَ اللَّهِ. فَقَالَ أبو جَهْلٍ وعَبْدُ اللَّهِ بنُ أبِي أُمَيَّةَ: يا أبَا طَالِبٍ، تَرْغَبُ عن مِلَّةِ عبدِ المُطَّلِبِ! فَلَمْ يَزَالَا يُكَلِّمَانِهِ، حتَّى قَالَ آخِرَ شَيءٍ كَلَّمَهُمْ بهِ: علَى مِلَّةِ عبدِ المُطَّلِبِ، فَقَالَ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ ما لَمْ أُنْهَ عنْه. فَنَزَلَتْ: {مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ} [التوبة: 113]، ونَزَلَتْ: {إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ} [القصص: 56].

Artinya: sesungguhnya Abu Thalib tatkala sakaratul maut Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam masuk mengadiri sedangkan Abu Jahal berada disisinya, Rasulullah bersabda “wahai pamanku ucapkan laa ilaaha Illallah sebuah kalimat yang aku jadikan hujjah untuk mu kelak di hari kiamat, berkatalah Abu Jahal dan Abdullah Ibnu Abi Umayyah “apakah engkau membenci agama Abdul Muthalib mereka terus mengulang hingga akhir ucapan Abu Thalib adalah berada diatas agama Abdul Muthalib (kesyirikan) lalu Nabi berkata aku akan memintakan ampun untuknya selama aku tidak dilarang, lalu turunlah ayat

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ}

Tidaklah pantas bagi Nabi dan orang yang beriman untuk beristghfar untuk orang-orang musyrikin walaupun mereka adalah kerabat dekatnya setelah jelas bahwasanya mereka adalah penghuni neraka jahim (QS.At Taubah 113)

Dan firman Allah Ta’ala

{إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ

Sesungguhnya engkau tidak bisa memberikan hidayah kepada siapa saja yang engkau cintai (QS. Al Qashaah 56)

(HR.Bukhari  3884)

Semoga Allah Ta’ala menjaga keislaman dan keimanan hingga ajal menjemput dan kita dikumpulkan bersama dengan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam di surga Allah Ta’ala .

Referensi

  1. Al Qur’an
  2. Shahih Bukhari
  3. Tafsir Ibnu Katsir cetakan Darut Taufiqiyyah Litturats

Baca juga artikel:

Sejarah Khalifah Umar bin Khattab

Hukuman Bagi Orang Kafir di Akhirat

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.