Siapa yang mengampuni dosa selain Allah, Ragu untuk lari dari dosa yang telah engkau lakukan, terkadang jiwamu berbisik akan betapa banyaknya dosa dan betapa besarnya kesalahan-kesalahan. Namun engkau ragu untuk bertaubat. Bagaimana bisa engkau dapat berlari dari kemaksiatan-kemaksiatan tersebut sedangkan engkau pun masih ragu untuk bertaubat?
Lalu keraguan-keraguan tersebut pun akhirnya membuatmu sulit untuk tidur dengan nyaman dan menyebabkan hidupmu menjadi keruh. Sampai akhirnya syaithan semoga Allah melaknatnya menyelinap masuk ke dalam jiwamu dan membuatmu menyangka bahwasanya tiada taubatuntukmu atas apa-apa yang telah engkau perbuat sebelumnya dari berbagai macam kesalahan dan ketergelinciran.
Tahun demi tahun terus berlalu dari kehidupanmu, engkau pun menangis sedih seraya bertanya-bertanya dalam hati : “Akankah Allah mengampuniku? Dapatkah aku menjamin diterimanya taubatku jika aku bertaubat kepadaNya?.”
Maka, kukatakan kepada kalian : Wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya kita memiliki Rabb yang mengampuni dan menghapus dosa-dosa, serta rahmat dan pengampunannya telah mengalahkan kemurkaannya. Lalu mengapa lagi kita harus ragu akan diterimanya taubat kita? Mari kita hayati ayat berikut:
﴿ وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْئٍ﴾ الأعراف : 156
Artinya :
“Dan rahmatKumeliputi segala sesuatu.” Q.S. Al-a’raf : 156.
Teruntuk siapapun yang menganggap sulitnya diampunkannya dosa dan diterimanya taubat: Pintu-pintu Allah ta’ala selalu terbuka kapanpun engkau mengetuknya (dengan berdoa). Akan tetapi (saat engkau berdoa) hindarilah untuk mensyaratkan (dalam doamu tersebut) diterimanya taubat. Misalnya seperti ucapan : “Aku akan bertaubat jika Allah mengampuniku.”
Coba perhatikanlah sebuah riwayat tentang keislaman sahabat ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhubeliau berkata :
فلما جعل الله الإسلام في قلبي, أتيت النبي صلى الله عليه وسلم وقلت : ابسط يمينك فلأبايعك, فبسط يمينه فقبضت يدي, قال : (( ما لك يا عمرو؟ )), قال : قلت : أردت أن أشترط. قال : (( تشترط بماذا ؟ )), قلت : أن يغفر لي. قال : (( أما علمت يا عمرو أن الإسلام يهدم ما قبله, و أن الهجرة تهدم ما كانت قبلها, و أن الحج يهدم ما كان قبله؟ )).
Artinya :
“Tatkala Allah menjadikan islam di dalam hatiku, aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan akupun berkata : Ulurkanlah tangan kananmu agar aku dapat membai’atmu. Maka Nabi pun mengulurkan tangan kanannya, lalu aku me??? kedua tanganku. Lalu Nabi berkata, “Ada apa denganmu wahai ‘Amr ?”. Aku pun menjawab : Aku ingin memberikan syarat. Lalu Beliau berkata, “Dengan apa engkau akan memberikan syarat?”. Aku menjawab : (yaitu) agar Allah mengampuniku. Nabi berkata, “Tidak tahukah engkau wahai ‘Amr bahwasanya islammenhancurkan segala sesuatu (dosa-dosa) sebelumnya (masuk islam)? Dan bahwasanya hijrah itu menghancurkan segala sesuatu sebelumnya? Dan (juga) bahwasanya haji menghancurkan segala sesuatu sebelumnya?.”
Jika kita perhatikan benar-benar riwayat diatas sungguh akan hilang pertanyaan-pertanyaan (keraguan) dalam diri kita, dan hati kita akan kosong dari bisikan-bisikan syaithan yang pernah menyelinap masuk. Karena makna At-Tawwab (Maha Menerima Taubat) ialah bahwasanya Allah mengampuni seluruh dosa kapanpun hamba mengetuk pintu taubat. Maka dari itu tidak diperbolehkan memberikan syarat kepada Sang Pemilik kedermawanan. Allah ta’ala berfirman :
﴿ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِيْنَ أَسْرَفُوْا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ﴾ الزمر : 53
Artinya :
“Katakanlah (wahai Muhammad) wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri-diri mereka janganlah kalian berputus asa terhadap rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa seluruhnya, sesungguhnya Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”Q.S. Az-zumar : 53.
Perhatikan maksud dari firman Allah : ﴿ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ ﴾ ( janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah ) yaitu wahai para jiwa, janganlah kalian berputus asa dan janganlah bersedih, sehingga kalian menjerumuskan diri-diri kalian kepada kebinasaan. Contohnya seperti ucapan : tidak ada jalan keluar lagi, dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kami sangat banyak dan telah menumpuk. Ucapan seperti ini dapat menyebabkan hati terus-menerus berada dalam kemaksiatan dan selalu meniti jejak-jejak kesesatan, dan juga ia akan senantiasa berbekal kelalaian dan kemalasan. Ketahuilah, bahwasanya Rabb semesta alam mengampuni dosa-dosa seluruhnya, entah itu syirik, pembunuhan, zina, riba, kezholiman ataupun dosa besar lainnya. Oleh karenanya diantaranama-namaNya ‘azza wajalla ialah At-Tawwab (Maha Menerima Taubat). Maka dari itu, cabutlah rasa ragu akan diterimanya taubat tersebut, dan datanglah kepadaNya niscaya akan dibukakan untukmu pintu-pintu kebaikan dan pintu-pintu taubat jika engkau mengetuknya.
Adapun perasaan yang terkadang merasukimu, sesungguh ia hanyalah sesuatu yang muncul akibat dari tidak adanya keyakinan diri akan luasnya rahmat Sang Pencipta, dan kurangnya keimanan serta lemahnya hati dari bisikan-bisikan syaithan bahwasanya Allah tidak akan mengampunimu. Buanglah semua hal itu, mintalah perlindungan kepada Allah subhaanaahuwata’ala, pergilah untuk menikmati berkahnya taubat dan ampunan dosa seluruhnya.
Lihatlah pada dirimu, jika ruhmu telah naik dan berlayar dalam bahtera taubat, lalu muncul pemikiran-pemikiran dan rasa ragu bak ombak yang mengombang – ambingkan kapal dan para penumpang yangada di dalamnya, terkadang ke kanan dan terkadang kekiri.Pemikiran -pemikiran keraguan tersebut berdiri tinggi menghadangmu seraya berkata : Dosa-dosamu tidak akan diampuni, dan taubatmu tak akan diterima. Dan engkaupun terperanjat panik dan takut, engkau merasakan seakan ruhmu telah berada diujung kerongkonganmu. Engkau pun tak berdaya, hanya mata yang penuh harap dan hati yang berteriak meminta tolong, tak terucap dari lisanmu kecuali sebuah kata yaitu wahai Rabb.
Engkau mengucapkannya dengan mengerahkan seluruh ragamu, sehingga engkau merasakankebenaran kalimat itu. Seakan seluruh yang ada ikut berteriak bersamamu. Melintas dihadapan kedua matamu rekaman-rekaman memori yang memperlihatkan semua kesalahan-kesalahanmu dan kekurangan-kekuranganmu. Bermula dari meninggalkan sholat, lalu meninggalkan membaca al-qur’an, meninggalkan amalan-amalan wajib dan sunnah, lalu akhirnya berjalan melakukan dosa-dosa kecil dan dosa-dosa besar. Sehingga engkau sangatlah terperanjat dan bertanya-tanya : akankah Allah mengampuniku?
Tidaklah semua itu melainkan sesaat sampai Allah memberikan karunia kepadamu, dan memenuhi jiwamu dengan ketenangan. Dan akhirnya tampaklah tanda-tanda diterimanya taubat, hatimu pun menjadi tenang setelah adanya prasangka-prasangka tidak diampuninya dosa yang merasukimu. Seolah semua yang ada bersorak gembira akan nikmat keberkahan taubatnya orang-orang yang bertaubat.
Majulah, janganlah engkau takut dan janganlah meragu! Ketuklah pintu Rabbmu niscaya akan dibukakan untukmu, bergegaslah menuju ampunanNya niscaya akan dikabulkan. Mengapa demikian ??! Sebab Ialah Allah, yang Maha Menerima taubat, yang Maha Mengampuni dosa-dosa.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radiyalahu ‘anhu beliau berkata : aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( قال الله تعالى : يا ابن آدم, إنك ما دعوتني و رجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي, يا ابن آدم لو بلغت ذنوبك عنان السماء ثم استغفرتني غفرت لك, يا ابن آدم لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة )) رواه الترمذي و قال : حديث جسن صحيح.
Artinya:
“Allaahta’ala berkata (hadits qudsi): Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau jika berdoa kepadaKu dan berharap kepadaKu maka Aku akan mengampuni apapun yang ada pada dirimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, kalaupun dosa-dosamu mencapailangit kemudian engkau memohon ampun kepadaKu, Aku akan memberikan ampunan untukmu. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa yang hampir sebesar bumi, kemudian engkau mendatangiku dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatupun, sungguh Aku akan mendatangkan untukmu ampunan yang hampir sebesar bumi juga.” H.R. Tirmidzi, beliau berkata : hadits hasan shahih.
Tidaklah seorang hamba yang mengetuk pintu-pintu Allah ta’ala dengan penuh harapan akan pertolonganNya kecuali Allah telah memaafkannya bagaimanapun jumlah dosanya. Dan ketahuilah bahwasanya setiap hamba itu memiliki bahtera yang ia tidak akan bisa berlayar tanpanya seberapa lamapun ia hidup. Jika engkau kehilangan bahtera tersebut, maka carilah bahtera lainnya. Karena ia selalu menunggumu dengan rindu, maka jangan sampai ia berlayar tanpamu.
Diterjemahkan oleh Nurul Octari Ibnah Sulaiman
Dari sebuah tulisan yang berjudul “Wa manyaghfirudz-dzunuubaillallaah” karya Fathimah Al-Amiir. https://www.alukah.net/sharia/0/135271/
Baca juga artikel berikut:
Leave a Reply