MUSIBAH DAN BENCANA ANTARA COBAAN & TEGURAN
Sebagai hamba allah,dalam kehidupan didunia ini,tidak akan luput dari berbagai cobaan,baik berupa kesusahan maupun kesenangan,sebagai sunnatullah yang berlaku bagi setiap insan,yang beriman maupun kafir,yang taat maupun durhaka.
ALLAH berfirman:
ونبلوكم بالشّرّ والخير فتنة وإلينا ترجعون
Kami akan menguji kamu dengan keburukan (bencana)dan kebaikan (kesenagan) sebagai cobaan(yang sebenar-sebenarnya),dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan. (QS.AL-Anbiya’/21:35)
Imam ibnu katsir berkata,”(makna ayat ini)yaitu,kami menguji kamu wahai manusia,terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan,agar kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar?siapa yang bersabar dan siapa yang berputus asa?…lalu kami akan memberikan balasan(di akhirat kelak)sesuai dengan amal perbuatan.
Bahkan semua musibah yang menimpa manusia di dunia ini merupakan perkara yang harus terjadi (karena ALLAH telah menetapkannya dalam ketentuan taqdir-nya)dan merupakan nya konsekuensi kehidupan di dunia,sesuai dengan tuntunan hikmah ALLAH al-hakim (yang maha sempurna hukum dan hikmah-nya).seandainya di dunia ini hanya ada kebaikan,kenikmatan dan kesenangan tanpa ada keburukan,bencana dan kesusahan,maka itu tempatnya di alam lain (di akhirat) dan di bukan di dunia.Karena negeri akhiratlah yang kebaikan dan kesenangannya murni bagi orang-orang yang beriman,tanpa ada kesusahan dan penderitaan.
ANTARA COBAAN DAN TEGURAN DARI ALLAH
ALLAH berfirman:
ظهر الفساد فى البرّ والبحر بما كسبت أيدى النّاس ليذيقهم بعض الّذى عملوا لعلّهم يرجعون
Telah tampak kerusakan(bencana)di darat dan di lautan disebabkan perbuatan tangan (maksiat)manusia,supaya ALLAH merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS.Ar-Rum/41)
Dalam ayat mulia ini,ALLAH menyatakan bahwa semua kerusakan dan bencana terjadi di muka bumi ,dalam berbagai bentuknya,penyebab utamanya adalah perbuatan buruk dan maksiat yang di lakukan manusia . Ini menunjukkan bahwa perbuatan maksiat merupakan sumber utama musibah yang terjadi di muka bumi.
Imam Abul Aliyah ar-riyahi berkata,”Barang siapa yang bermaksiat kepada ALLAH di muka bumi maka (berarti) dia telah berbuat kerusakan padanya,karena perbaikan di muka bumi dan di langit (hanyalah di capai)dengan ketaatan (kepada ALLAH).
Imam asy-syaukani ketika menafsirkan ayat di atas berkata,”(Dalam ayat ini) ALLAH menjelaskan bahwa perbuatan syirik dan maksiat adalah sebaba timbulnya(berbagi) kerusakan di alam semesta.
Arti “kerusakan”dalam ayat di atas adalah mencakup semua bencana dan musibah di dunia,seperti rusak atau kekurangannya sumber penghasilan,penyakit,wabah,bencana alam dan lain-lain.
Dalam ayat lain ALLAH berfirman:
وماأصبكم مّن مّصيبة فبما كسبت أيديكم ويعفوا عن كثير
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabakan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri,dan ALLAH memaafkan sebagian besar(dari kesalahan-kesalahanmu).(QS.Asy-syura/42:30)
Ketika menafsirkan ayat ini ,imam asy-syaukani mengatakan,”Artinya,semua musibah yang menimpamu,apapun bentuknya ,sebabnya adalah perbuatan-perbuatan maksiat yang pernah kamu lakukan.Syaikh Abdurrahman as-sa’di berkata ,”ALLAH memberitakan bahwa semua musibah yang menimpa manusia ,(baik) pada diri,harta maupun anak-anak mereka,serta pada apa yang mereka sukai,tidak lain sebabnya adalah perbuatan-perbuatan buruk(maksiat) yang pernah mereka lakukan….”
Ayat-ayat al -quran di atas memberikan pelajaran penting bagi kita bahwa ALLAH menjadikan musibah dan bencana di muka bumi dalam berbagai bentuknya,di samping sebagai ujian bagi manusia,juga sebagai peringatan atas dosa dan maksiat yang mereka perbuat,agar mereka segera sadar,bertaubat dan kembali pada ke jalan yang benar.
SIKAP ORANG YANG BERIMAN KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH
Orang yang beriman memiliki ketakwaan dan keyakinan kuat dalam hatinya kepada ALLAH yang menjadikannya selalu berprangsaka berpengharapan baik kepada-Nya.Maka musibah sebesar apapun yang dihadapinya di dunia ini tidak membuatnya marah atau setres,apalagi berputus asa.Keimananya yang kuat membuatnya yakn bahwa apapun yang ketetapan yang ALLAH berlakukan untuk dirinya adalah yang terbaik untuknya.Inilah yang dinyatakan oleh ALLAH dalam firmannya:(Tidak ada satu musibahpun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin ALLAH; Dan barangsiapa yang beriman kepada ALLAH,niscaya dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya.Dan ALLAH maha mengetahui segala sesuatu. (QS.At-Taghabun/64:11)
Inilah sikap seseorang mukmin dalam menghadapi musibah yang menimpanya .meskipun ALLAH dengan hikmahnya telah menetapkan bahwa musibah itu akan menimpa semua manusia,baik orang yang beriman memiliki keistimewaan yang tidak di miliki oleh orang kafir,yaitu ketabahan dan pengharapan pahala dari ALLAH dalam menghadapi musibah tersebut..Dan tentu saja semua ini akan semakin meringankan beban musibah tersebut bagi seorang mukmin.jadi,orang-orang mukmin maupun kafir sama-sama menderita,akan tetapi orang-orang mukmin teristimewakan dengan pengharapan pahala dan kedekatan dengan ALLAH.
DIANTARA HIKMAH YANG AGUNG TERSEBUT ADALAH:
ALLAH menjadikan musibah dan cobaan tersebut sebagai obat pembersih untuk mengeluarkan semua kotoran dan penyakit hati yang ada pada hamba-Nya.Seandainya kotoran dan penyakit tersebut tidak dibersihkan maka dia akan celaka (karena dosa-dosanya),atau minimal berkurang pahala dan derajatnyadi sisi AALLAH.Jadi ,musibah dan cobaanlah yang membersihkan penyakit-penyakit itu,sehingga hamba tersebut akan meraih pahala yang sempurna dan kedudukan yang tinggi di sisi ALLAH.
ALLAH menjadikan musibah dan cobaan tersebut sebagai sebab untuk menyempurnakan penghambaan diri dan ketundukan seorang mukmin kepada-nya dalam satu keadaan,susah maupun senang .Dalam sebuah hadist yang shahih,Rasulullah bersabda:
عجبا لأمر المؤمن إنّ أمرة كلّه له خير وليس ذلك لأحد إلاّ للمؤمن: إن أصابته سرّاء شكر فكان خيرا له, وإن أصابته ضراء صبر فكان خيراله
Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin,karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya),dan ini hanya ada pada seorang mukmin;jika dia mendapatkan kesenangan dia akan beryukur,maka itu adalah kebaikan baginya,dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar,maka itu adalah kebaikan baginya. (HR Bukhari dan Muslim)
3. ALLAH menjadikan musibah dan cobaan di dunia sebagai sarana untuk menyempurnakan keimanan seorang hamba terhadap kenikmatan sempurna yang disediakan di surga para hamba-nya yang bertakwa.
Inilah keistemewaan surga yang menjadikannya sangat jauh berbeda dengan keadaan dunia.Karena ALLAH menjadikan surga-nya sebagai negeri yang penuh kenikmatan yang kekal abadi,serta tidak ada kesusahan da penderitaan sedikitpun selama-lamanya.Sehingga kalau sesorang hamba terus-menerus merasakan kesenangan di dunia,maka tidak ada artinya tersebut mempersiapakan diri menyongsong kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti.
ALLAH memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk tidak membiarkan kemungkaran terjadi di tengah-tengah mereka(tanpa ada pengingkaran),sehingga ALLAH menimpakan bencana yang merata kepada mereka semua (yang berbuat buruk maupun tidak).
Bencana akan menimpa pelaku kezhaliman dan orang yang tidak melakukannya.Ini terjadi,ketika nampak kezhaliman dan tidak diingkari,maka hukumnya(bencana dari ALLAH)akan menimpa pelakunya dan selain pelakunya secara merata,Oleh karena itu,cara untuk menghindari bencana ini adalah dengan mencegah kemungkaran,membasmi pelaku keburukan dan kejelaklan,serta semaksimal mungkin tidak membiarkan mereka melakukan perbuatan maksiat.
Baca Juga Artikel:
Jika Nabi Muhammad Wafat Atau Dibunuh
REFERENSI:
JUDUL BUKU: MAJALAH AS-SUNNAH
TAHUN TERBIT:EDISI 07 THN . XXII RABI’UL AWWAL 1440 H /NOVEMBER 2018M
DITULIS OLEH:USTADZ ABDULLAH BIN TASLIM AL-BUTHONI,MA
SELESAI:KAMIS,12 SEPTEMBER 2019
DIRINGKAS OLEH : BELLA NOPITA SARI
KELAS:IMAH 1
Leave a Reply