MAYIT YANG BANGKIT DARI KUBURNYA

mayit yang bangkit dari kuburnya

Apa jadinya bila mayit bangkit dari kuburnya kemudian berbicara kepada manusia? Mungkinkah…?

Allah Subhanahu Wata’ala Maha kuasa atas segala sesuatu. Apabila sebuah kabar datang dengan sanad yang shohih dan dapat dipertanggungjawabkan keshohihannya maka kewajiban seorang muslim adalah mengimaninya tanpa keraguan sedikit pun. Hanya, hal ini bukan berarti mendukung keyakinan sebagian orang jahil yang meyakini bahwa roh orang yang telah meningga dunia bisa gentayangan sehingga menjadi hantu yang kerjanya menakuti-nakuti manusia. Hingga muncul nama-nama ngeri seperti pocong, gendruwo, kuntilanak, sundel bolong , dan bermacam-macam nama lain yang tidak lain adalah khurofat batil yang tidak pernah ada sandaran dalil yang shohih dari cerita tersebut, Islam adalah agama yang dibangun di atas dalil bukan atas cerita dan fiktif (khayalan) belaka.

Alkisah:

Ada kelompok manusia dari Bani Israil keluar (melakukan perjalanan) sampai mereka menjumpai salah satu pekuburan mereka (Bani Israil). Mereka mengatakan: “(Bagaimana pendapat kalian) jika kita sholat dua roka’at kemudian kita berdo’a kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar berkenan mengeluarkan salah seorang mayat yang telah lama meninggal dunia, sehingga kita dapat bertanya-tanya kepadanya tentang kematian.” Maka mereka melakukannya. Tatkala keadaannya demikian, tiba-tiba seorang mayat laki-laki mengeluarkan kepalanya dari salah satu kubur. (Mayat itu) warna kulitnya coklat sawo matang dan diantara kedua matanya terdapat bekas sujud. Kemudian ia berbicara dengan mengatakan: “Wahai manusia, apa yang kalian inginkan dariku? Aku telah meninggal sejak seratus tahun yang lalu tetapi tidaklah reda panasnya kematian hingga sekarang ini. Maka berdo’alah kepada Allah Subhanahu Wata’ala untukku agar mengembalikan keadaanku sebagaimana dulu.”

Kisah diatas shohih. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab az-Zuhud: 16-17, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonaf: 9/62, al-Bazzar dalam Musnad-nya: 1/108, Abd bin Humaid dalam al-Muntakhab: 1/152, Waki’ dalam Kitab az-Zuhd: 1/280, dan Ibnu Abi Dawud dalam Kitabul Ba’tsi: 5/30; dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah Ahadits ash-Shohihah: 6/1028 no. 2926.

Ibroh

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah mensyari’atkan kepada kita untuk menceritakan kabar-kabar tentang Bani Israil dan juga beliau menyebukan alasannya. Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan:

حد ثوا عن بني إسرائيل ولا حرخ فإ نه كان فيهم الا عاجيب

“Ceritakanlah kisah Bani Israil dan hal itu tidak mengapa, karena pada mereka terdapat benak keajaiban”[1]

Kisah diatas adalah di antaranya. Sekelompok orang Bani Israil ingin mengetahui perihal kematian dan beratnya beban yang akan di peroleh seorang mayit bila telah dikubur, langsung dari orang yang meraskannya. Maka mereka memohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar mengidupkan kembali orang yang telah lama meninggal dunia. Seseorang akan ternasihati apabila mau mengingat tentang kematian karena dia pun pasti akan mengalaminya. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan ziarah kubur karena bisa menjadi pengingat akan kampung akhirat.

Sabda beliau Shallallahu Alaihi Wasallam:

كنت آنهيتكم عن زيارة القبور فزورواها فانها تذكركم الموت

Artinya: ”Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, (sekarang) berziaralah karena hal itu dapat mengingatkan kalian pada kematian.”[2]

Mutiara Kisah[3]

Pada kisah di atas, banyak sekali ibroh dan pelajaran yang dapat kita ambil di antaranya:

  1. Disyaria’atkannya untuk bercerita tentang Bani Israil dan mengisahkan tentang kisah-kisah mereka.

Apabila cerita tersebut adalah cerita yang termaktub dalam al-Kitab dan as-Sunnah maka tidak mengapa menceritakan kisah mereka. Apabila pada cerita mereka terhadap perkara yang menyelisihi apa yang telah tetap dalam syari’at ini, baik dalam hak Allah Subhanahu Wata’ala maupun hak Rasul-Nya, makatidaklah boleh siapapun becerita tentangnya, karena Islam adalah agama paripurna sebagai hakim dari syari’at-syari’at yang sebelumnya.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وأ نز لنا إليك الكتا ب بالحق مصد قا لما بين يديه من الكتاب و مهيمنا عليه, فا حكم بينهم بما أ نز ل الله

Artinya: Dan telah Kami turunkan kepadamu al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelum nya, yaitu kitb-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah Subhanahu Wata’ala turunkan…. (QS. al-Ma’idah [5]: 48)

  1. Kisah di atas menunjukan akan qudroh (kemampuan) Allah Subhanahu Wata’ala untuk menghidupkan kembali orang yang telah meninggal dunia.

Dalam kisah diatas Allah Subhanahu Wata’ala Maha mampu untukk menghidupkan kembali seorang laki-laki yang teah lama meninggal dunia yang kemudian menceritakan tentang kematian yang telah dialaminya.

Lihatlah pula cerita serang yang melewati suatu negeri yang telah hancur lebur kemudian ia menjadi heran karena Allah Subhanahu Wata’ala berkenan menghidupkan negeri itu kembali, Allah Subhanahu Wata’ala mematikan mereka dan himar-himar mereka selama seratus tahun kemudian Allah Subhanahu Wata’ala menghidupkan mereka kembali.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

أ وكاا لذ ي مر على قر ية وهي خا و ية على عر وشها قال أنى يحيي هذ ه الله بعد مو تها فأ ماته عا م ثم بعثه قال كم لبثت قال لبثت يو ما أو بعض يوم قال بل لبثت ما ئة عا م فا نظر إلى طعا مك وشر ابك لم يتسنه وانظر إلى حمار ك و لنجعلك ا ية للنا س وانظر إلى العظا م كيف ننشز ها ثم نكسو ها لحما فلما تبين له قال أ علم أن الله على كل شيء قدير

Artinya: Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah Subhanahu Wata’ala menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah Subhanahu Wata’ala mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah Subhanahu Wata’ala bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah Subhanahu Wata’ala berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah Subhanahu Wata’ala Subhanahu Wata’ala menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Baqarah [2]: 259)

Dan lihatlah cerita Nabiyullah Ibrahim Alaihi Salam tatkala meminta kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar memperlihatkan kepadanya bagaiman Allah Subhanahu Wata’ala menghidupkan kembali makhluk yang telah mati. Lalu Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkan kepadanya untuk membelah seekor burung menjadi empat bagian dan meletakkan masing-masing bagian pada puncak gunung yang berbeda kemudian ia memanggilnya. Keajaiban pun terjadi, empat potongan burung tersebut dpat bersatu dan hidup kembali, maka ibrahim beranjak seraya bertasbih menyucikan Allah Subhanahu Wata’ala. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

و إذقا ل إبر اهيم رب أرني كيف تحيي المو تى قال أ ولم تؤ من قال بلى ولكن ليطمىن قلبي قال فخذ أر بعة من الطير فصر هن إليك ثم ا جعل على كل جبل منهن جز ءا ثم ادعهن يأ تينك سعيا واعلم أن الله عزيز حكيم

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahm berkata: “Ya Rabbku, perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku). Allah befirman: “(kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya oehmu. Lalu letakkan diatas tiap-tiapsatu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. al-Baqarah [2]: 260)

Dan sungguh manusia pada zaman Nabiyullah Isa Alaihisalam telah menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri bahwa Nabi Isa Alaihisalam diberi mukjizat oleh Allah Subhanahu Wata’ala dapat menghidupkan kembali orang yang telah meninggal dunia dengan izin-Nya. Ini semua adalah bukti yang sangat jelas lagi gamblang akan kemampuan Allah Subhanahu Wata’ala untuk menghidupkan kembali makhluk-Nya yang telah lama meninggal dunia. Bila menghidupkan suatu makhluk yang asalnya tidak ada Allah Subhanahu Wata’ala Mahamampu, maka bagaimana bila menghidupkan kembali makhluk yang asalnya sudah ada. Sungguh hal itu lebih mudah bagi Allah Subhanahu Wata’ala.

  1. Disunnahkan bagi seorang yang berkeinginan terhadap perkara yang agung untuk melakukan sholat dua

raka’at, sujud di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala sebelum ia meminta dan berdo’a kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena sedekat-dekat seorang hamba dengan Rabbnya adalah tatkala ia dalam keadaan rukuk dan sujud.

  1. Tetapnya karomah bagi hamba-hamba Allah Subhanahu Wata’ala sholih dari. Kisah ashabul-kahfi, dikeluarkannya beberapa hamba Allah Subhanahu Wata’ala yang sholih yang tekurung dalam gua, terhentikannya matahari bagi salah seorang nabi-Nya, dan kisah-kisah yang lainnya adalah bukti yang nyata akan adanya karomah bagi para wali-wali Allah Subhanahu Wata’ala .
  2. Terkadang Allah Subhanahu Wata’ala mengabulkan do’a orang yang sholih sekalipun hal tersebut adalah perkara yang tidak masuk akaldan menyelisihi kebiasaan yang terjadi di antara mereka. Namun, demikianlah kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala, Zat yang telah menciptakan, merajai, dan mengatur alam semesta ini dan seisinya.

 

RUJUKAN:

Di Tulis Oleh: Sholahuddin Abu Faiz bin Mudasim Dari Buku Untaian kehidupan Para Salaf Kisah-Kisah Pillihan Membangun Jiwa Cetakan 2 : Dzulhijjah 1431 H Penerbit Pustaka Al-Fuqon

Diringkas oleh: Riki Irawan (Staf Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)

 

[1] HR. Ahmad: 9746

[2] HR. Ahmad: 1173 dan at-Tirmidzi: 977

[3] Lihat Shohih Qoshosh an-Nabawi: 183

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.