Keutamaan Seseorang Mengajak Saudaranya Kepada Kebaikan

keutamaan seseorang mengajak saudara kepada kebaikan

Keutamaan Seseorang Mengajak Saudaranya Kepada Kebaikan – Seperti bagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya kewajiban setiap orang muslim itu ialah mengajak saudaranya sendiri untuk mengerjakan suatu amal kebaikan ataupun untuk menghindari dari perbuatan yang buruk (larangan Allah).

Kita sebagai seorang muslim yang mungkin tidak luput dari dosa kesalahan ataupun lupa itu wajar semuanya masih manusiawi karna hakikatnya manusia seperti itu. Dan Allah pun tak akan bosan bosannya untuk mengampuni dosa seorang hambanya yang bertaubat dari kesalahan yang telah terjadi ataupun kesalahan yang sering kali ia ulangi dengan sengaja ataupun ketidaksengajaan.

Jadi kan setiap manusia itu tidak pernah luput dari kesalahan, karna hakikatnya manusia itu berbuat salah tapi manusia kan juga diberi akal pikiran oleh Allah untuk memilah milih mana yang benar dan mana yang salah apalagi jika seorang muslim yang sudah baligh punya akal lagi pasti tau sebenernya hukum ini tu yang enggak boleh dilakuin dan yang boleh dilakuin. Dan untuk selalu beramal ma’ruf nahi munkar kepada siapapun itu, tapi harus mengetahui bagaimana adab adab kepada yang lebih tua dari kita dan yang lebih muda ataupun yang sepantar dengan kita seperti teman kita sendiri.

Seseorang yang mengajak saudaranya kepada kebaikan dengan berbagai macam cara yang ia lakukan namun dengan cara yang halal seperti contohnya :                                                                                                                ‘’mengajak saudara saudara kita yang mampu untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk disalurkan kepada saudara kita yang kurang mampu ‘’  atau  ‘’menyediakan /membuka majelis ta’lim untuk membagikan sebagian ilmu yang sudah ia miliki untuk orang lain ‘’ dan kebaikan yang lainnya yang selagi kita semua masih mampu untuk melakukannya dan mengajak mereka kepada kebaikan.

Dan balasan bagi orang yang menunjukkan kepada kepada kebaikan tersebut ialah ia akan mendapatkan pahala yang sama seperti apa yang orang itu kerjakan tanpa mengurangi pahala seseorang  yang mengerjakan amal kebaikan tersebut.

Sebagaimana hadits di bawah ini :

عن ابي مسعود الءنصري رضيالله عنه قال رسولالله صلي الله عليه وسلم من دل علي خيرفله مثل اجر      فاعله

Diriwayatkan dari Abi mas’ud  Al Anshari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :’’Barang siapa menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakan kebaikan tersebut.’’  (HR. Muslim)

Seperti halnya kita diwajibkan untuk mengajak kepada kebaikan tapi kita juga harus mencegah atau melarang dari kemungkaran seperti  : “tidak boleh bagi seorang laki laki mempunyai hubungan dengan seorang perempuan yang ia tanpa dilandasi dengan ikatan halal “ terus diharamkannya bagi seorang aki laki merokok apalagi hingga sampai berjudi dan melakukan hal hal yang diharamkan dalam agama sampai sampai ia melanggar syariat Islam. kewajiban  kita disini untuk mencegahnya/melarangnya/ jika sedang terjadi kita melihat kita tegur dan larang  bagaimana caranya agar ia tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Sebenarnya islam itu mudah dan sangat istimewa karna dari yang kita di syariatkan untuk shalat 5 waktu itu dengan berdiri, tapi jika kita sedang dalam keadaan sakit kita boleh duduk , jika ia masih tidak bisa dalam keadaan duduk maka ia dalam keadaan berbaring dengan menggerakkan tangannya jika masih saja maka ia dengan isyarat yang ia mampu wallahu ta’ala a’lam.                                                     Islam itu istimewa karena dari hal kecil apapun itu ada tata caranya ada adabnya ada doanya hingga kepada hal yang lebih besar.’’ Sepertimasuk wc ad adabnya pakai kaki kiri dulu keluar kaki kanan sebelum masu bca doa dulu pas keluar pun jg begitu’’.                                                                                                                              

 ‘’Ada saudaranya yang sedang bersin ia mengucapkan kalimat hamdalah dan bagi saudaranya /temannya mendengar menjawabnya  hingga seorang yang bersin tersebut menjawab lagi sampai di dalam kalimat yang diucapkan tersebut terdapat makna doa.’’

Dan sebaik baiknya seseorang itu belajar adab terlebih dahulu baru belajar ilmu karena mengapa?karena para ulama terdahulu lebih lama ia belajar tentang adab dibandingkan ilmu agama ya percuma lah banyak ilmu agama tapiiii gaka ada adab.udah S2 atau doktor ataupun ia sudah menjadi seorang profesor sekalipun. Kalau gak ada adab sekalipun banyak ilmu kalau gaka ada adab pasti dipandang orang ia tu kayak gk punya ilmu sekalipun gk ada adab.

Lebih baiknya lagi bagi kita kalau kita itu  “berilmu sebelum berkata dan beramal’’

Dan pada hakikatnya bagi seorang muslim itu tidak memandang umur untuk mencari ilmu karena wajibnya bagi kita semua untuk mencari ilmu itu dari ayunan(masih kecil) hingga kita ke liang lahat (mati nanti).

Sampai sampai orang yang sudah tua renta pun tidak malu mereka mencari ilmu hingga ia bersusah payah untuk demi demian datang ke majelis ilmu demi mendengarkan seorang ustad yang berceramah mak ini menunjukkan akan masyaAllah nya seorang yang sudah tua dizaman ini. Terdahulu para pemuda pemuda ulama sangat bersemangat untuk mencari ilmu hingga hanya untuk mendapatkan satu hadits saja ia rela meninggalkan keluarganya ia rela hingga mengalami banyak hal yang terjadi. Tapi sekarang apa?  Semuanya terbalik anak mudanya pada main pada lalai dari akhirat hingga sholat aja alhamdulillah masih ada yang solat masjid masjid semuanya kosong yang ngisi orang orang yang sudah pada tua yang sudah susah untuk jalan untuk melaksanakan shalatpun juga sudah agak susah tapi mereka masih usaha untuk menjalankannya. Kalau bahasa kita sih udah pada bau tanah karena kan udah pada tua. Ya ginilah dizaman sekarang anak anak mudanya sedang berfoya foya menikmati masa mudanya untuk main apa yang menurut mereka itu membuat bahagia senang hingga tanpa mereka sadari mereka telah melakukan banyak maksiat hingga syariat syariat pun mereka langgar.

Di ambil dari kesimpulan dia atas kita kan masih di beri kesempatan untuk hidup ya jangan sampai lupa untuk bersyukur kepada Allah yang telah banyak sekali memberikan nikmat untuk kita semua sampai sampai kita sendiri tidak bisa menghitungnya lagi. Kita manfaatkan masa muda kita ini untuk selalu belajar belajar dan beramal tapi  beramalnya dengan ilmu ya jangan beramal tanpa berilmu seperti orang orang nasrani ntar.

Marilah kita semua untuk selalu bertakwa kepada Allah dimanapun kita berada dan jangan sampai kita lalai dengan syariat syariatnya karena kebanyakan manusia itu lalai dalam dua nikmat yaitu waktu kosong dan dan kesehatan.

Yang terpenting bagi kita semua terkhusus bagi seseorang yang sedang menjadi THOLABUL ‘ILMI  jangan pernah bosen-bosennya bagi kita untuk selalu mendoakan kedua orang tua kita mau bagaimanapun keadaan mereka itu semua tetap menjadi orang tua kita mereka iu yang mengandung kita melahirkan  ia yang merawat kita hingga besar sampai karena ketulusan mereka dalam merawat kita dengan penuh kasih sayang semuanya ia korbankan demi anak nya yang ia sayangi hingga karena doa mereka kita dapat lebih sukses dari orang tua kita itu semua atas izin Allah dan melalui perantara orang tua kita. Doakan agar mereka selalu dalam lindungan Allah dan selalu dijauhkan dari mara bahaya jangan sampai  kita membuat orang tua kita itu murka hanya karena perbuatan kita yang itu orang tua kita tidak sukai maka tunjukkan lah sesuatu hal yang itu membuat orang tua kita bangga dengan kita.

Dengan adanya hal yang dapat membuat kita untuk mengajak saudara kita untuk berbuat kebaikan dan beramal dengan baik marilah kita sama sama untuk menjalankannya karena itu adalah suatu hal yang baik dan dapat menjadi suatu amal jariah bagi kita.

Referensi:

Yai, Said bin Imanul Huda, Lc., M.A. 2017. Mudah Menghafal 100 Hadits. Jakarta Timur: Darus Sunnah Press.

Di ringkas oleh: Zakia Fatimatuz Zahroh

BACA JUGA :

Be the first to comment

Ajukan Pertanyaan atau Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.