Kesalahan Tanpa disadari

kesalahan tanpa disadari

Kesalahan Tanpa disadari – Seiring perkembangan zaman sekarang ini  banyak umat muslim yang melaksanakan shalat namun tidak sesuai dengan yang rasulullah ajarkan. Mereka  melaksanakan shalat dengan terburu-buru hingga melupakan hal –hal kecil yang begitu penting untuk dilakukan ketika kita shalat. Akan tetapi hal ini sering tidak disadari hingga bukan dianggap suatu kesalahan tapi justru diangap suatu hal yang biasa oleh karena itu untuk menambah wawasan kita tentang shalat yang sesuai dengan ajaran rasulullah  maka kali ini kita akan membahas tentang sifat shalat nabi,  hal utama yang akan kita bahas adalah thuma’ninah  semoga setelah ini kita bisa  mempraktikkan thuma’ninah ini dalam sholat kita sehigga kita  bisa melakukan shalat sesuai dengan ajaran rasulullah…

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda :

صلوا كما رأيتمونيي أصلي

Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat . (Muttafaq Alaih)

Thuma’ninah dalam shalat  adalah keadaan  ketika kamu diam sejenak dalam shalatmu  dengan tenang hingga menenangkan sendi-sendi tubuhmu dan beristirahat sebentar hingga kamu menyelesaikan bacaanmu ketika gerakkan shalat tersebut dan memberikan jarak sebentar antara gerakan shalat yang satu dengan gerakkan shalat yang lain…

Thuma’ninah merupakan salah –satu rukun shalat dan pada hakikatnya shalat itu tersusun dari dua hal yaitu fardu dan rukun. Sehingga , apabila salah-satu dari rukun ini tidak ada maka shalatnya belum terwujud dan tidak dianggap dalam pandangan syariat. Dalil tentang wajibnya thuma’ninah ini ada pada beberapa hadits rasulullah dan salah-satunya yaitu :

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda :

Tidak sah shalat seseorang hingga ia meluruskan punggungnya pada waktu rukuk dan sujud

Wajibnya thuma’ninah ketika rukuk                                      

Rukuk itu termasuk rukun shalat menurut  ijma’ ulama , yaitu berdasarkan firman allah ta’ala  :

يأيها آلذين ءامنوا آركعوا وآسجدوا….

Hai orang-orang yang beriman , rukuklah kamu dan sujudlah kamu . ( al-hajj [22] : 77 )

Juga berdasarkan perintah nabi shalallahu alaihi wa salam kepada orang yang buruk shalatnya beliau bersabda :

ثم اركع حتى تطمءين راكعا

Kemudian rukuklah sampai kamu tenang atau thuma’ninah dalam keadaan rukuk.

Nabi shalallahu alaihi wa salam thuma’ninah dalam rukuk beliau dan beliau memerintahkan kepada umatnya yang tidak benar dalam shalatnya ( terburu-buru ) ketika  shalat untuk melakukan thuma’ninah seperti yang beliau lakukan…

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda :

أتموا الركوع والسجود فوالذي نفسي بيده إني لأراكم من بعد ظهري إذا ما ركعتم وإذا ما سجدتم…

“sempurnakanlah rukuk dan sujud kalian! Demi dzat yang jiwaku ada ditangannya , aku benar-benar dapat melihat kalian dibelakang punggungku ketika kalian rukuk dan sujud”

Rasulullah pernah melihat seorang laki-laki yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujud dengan gerakkan yang sangat cepat ( seperti burung mematuk makanan ) ketika shalat , maka beliau bersabda :

لو مات هذا على حاله هذه مات على غير ملة محمد ( ينقر صلاته كما ينقرالغراب الدم ) مثل الذي لا يتم ركوعه وينقر في سجوده مثل الجائع يأكل التمرة والتمرتين لا يغنيان عنه شيئا

“jika orang ini meninggal dalam keadaan seperti ini, maka ia meninggal tidak diatas agama muhammad; [karena dia mengerjakan shalatnya dengan gerakkan yang sangat cepat seperti burung gagak mematuk darah]. Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan rukuknya dan sujud dengan gerakkan yang sangat cepat , adalah seperti orang  lapar yang memakan satu atau dua biji kurma , yang tidak mencukupkannya [ dari rasa laparnya] sedikitpun.’

Nabi  shalallahu alaihi wa salam juga bersabda :

أسوأالناس سرقة الذي يسرق من صلاته . قلوا : يا رسول الله وكيف يسرق من صلاته ؟  قل : لا يتم ركوعها و سجودها

“ orang yang paling buruk pencuriannya adalah yang mencuri dari shalatnya. “ mereka bertanya, “wahai rasulullah bagaimana bisa ia mencuri dari shalatnya ?” beliau bersabda ,” (dengan) tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.”

Pernah ketika sedang shalat , sepintas mata beliau tertuju kepada seseorangyang tidak meluruskan punggungnya pada waktu rukuk dan sujud . seusai shalat beliau bersabda,

يا معشر المسلمين إنه لا صلاة لمن لا يقيم صلبه في الركوع والسجود

“ wahai kaum muslimin ! Sesungguhnya tidak ada  (tidak sempurna ) shalat orang yang tidak meluruskan punggungnya pada waktu rukuk dan sujud”

Wajibnya thuma’ninah ketika i’tidal

Nabi shalallahu alaihi wa salam memerintahkan agar thuma’ninah ketika i’tidal , dimana beliau berkata kepada orang yang tidak benar dalam shalatnya ( al-musi shalatahu )

ثم ارفع حتى تطمئن قائما

Kemudian angkatlah tubuhmu hingga thuma’ninah dalam keadaan berdiri.

Dalam hadits yang lain rasulullah shalallahu alaihi wa salam berkata :

“… kemudian angkatlah kepalamu, sampai engkau berdiri tegak [sehingga tiap-tiap tulangmu mengambil tempatnya kembali ] , (dan dalam riwayat lain berbunyi , “jika kamu mengangkat punggungmu untuk ( ( (i’tidal ) maka tegakkanlah tulang punggungmu , dan angkatlah kepalamu , sampai tulang-tulang kembali  ke persendiannya .”

Beliau juga mengingatkan orang yang tidak benar dalam shalatnya itu dengan sabdanya :

أنه لا تتم صلاة لأحد من الناس إذا لم يفعل ذلك

“bahwasanya tidaklah sempurna shalat seseorang dari manusia  apabila tidak melakukan hal itu “

Dan beliau juga bersabda ,

لا ينظر الله عزوجل إلى صلاة عبد لا يقيم صلبه بين ركوعها وسجودها

“Allah  azza wa jalla tidak akan  melihat shalat seorang hamba yang tidak  menegakkan punggung nya diantara rukuk dan sujudnya ( i’tidal ).

Wajibnya thuma’ninah dalam sujud

Ini berdasarkan firman allah ta’ala , “rukuk dan sujudlah kalian “. Serta berdasarkan sabda rasulullah kepada orang yang buruk shalatnya :

ثم اسجد حتى تطمئن ساجدا ثم إرفع حتى تطمئن جالسا ثم اسجد حتى تطمئن ساجدا

Kemudian bersujudlah sampai kamu tenang dan diam sejenak  ( thuma’ninah  ) dalam keadaan sujud sujud , kemudian angkatlah tubuhmu sampai kamu diam sejenak  (thuma’ninah ) dalam keadaan duduk , kemudian bersujudlah lagi sampai kamu tenang  ( thuma’ninah ) dalam keadaan sujud.

Dari ibnu abbas , dia menyatakan sebuah hadits yang marfu’:

لا صلاة لمن لا يصيب أنفه من الأرض ما يصيب الجبين

Tiada shalat bagi orang yang hidungnya tidak menyentuh tanah apa yang disentuh oleh dahinya.

Nabi shalallahu alaihi wa salam memerintahkan agar menyempurnakan rukuk dan sujud. Dan beliau mengumpamakan orang yang tidak melakukan hal itu seperti  seorang  , yang memakan satu atau dua biji kurma yang sama  sekali tidak bisa mengenyangkannya, dan beliau pernah bersabda tentang orang seperti itu ,

إنه من أسوإ الناس سرقة

“ sesungguhnya orang itu termasuk diantara manusia paling buruk pencuriannya.”

Dan hadits ini telah dibahas pada pembahasan tentang wajibnya thuma’ninah dalam rukuk  begitu juga dengan beberapa poin pembahasan tentang ini juga telah dibahas sebelumnya pada materi wajibnya thuma’ninah dalam rukuk…

Wajibnya thuma’ninah dalam duduk diantara dua sujud

“nabi shalallahu alaihi wa salam duduk dengan thuma’ninah (tenang ) hingga setiap tulangnya kembali pada posisi semula.

Beliau juga memerintahkan hal ini ke [ada orang yang tidak benar dalam shalatnya  ( al-musi’ shalatahu )  , dimana beliau bersabda ,

لا تتم صلاة أحدكم حتى يفعل ذلك.

“tidak sempurna shalat salah seseorang  diantara kalian sampai ia melakukan hal itu .”

“beliau memperlama duduk  ( duduk diantara dua sujud ) ini, hingga hampir sama dengan lama sujudbeliau .”

Dan terkadang beliau  diam lama, hingga orang –orang berkata   ( dalam hatinya )  beliau telah lupa.”

Hadits lain, rasulullah bersabda :

ثم إرفع حتى تطمئن جالسا

Kemudian angkatlah tubuhmu sampai engkau tenang  (thuma’ninah ) dalam duduk

Serta sabda beliau juga

لاتجزئ صلاة لا يقيم الرجل فيها صلبه في الركوع والسجد

Tidak cukup shalat seseorang  yang tidak meluruskan tulang sulbinya pada waktu rukuk dan sujud

Selesai sudah pembahasan kita kali ini, semoga ilmu yang disampaikan bisa bermanfaat bagi saya pribadi dan orang lain akan tetapi hal, yang lebih penting  semoga saja kita bisa mengamalkan ilmu yang telah kita ketahui…

Referensi buku : 

fikih sunnah lin nisa karya abu malik kamal bin sayyid salim , penerbit : pustaka arafah ,2014

sifat shalat nabiصلى الله عليه وسلم    karya syaikh muhammad nashirudin al-abani , penerbit :maktabah al-ma’rif  li an – nasyr wa at –tauzi, 1424 h/2004 m

BACA JUGA :

Be the first to comment

Ajukan Pertanyaan atau Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.