Kerinduan Dan Semangat Salafus Sholeh Meraih Surga 2 part02

Seorang Shabat Membeli Sebuah Pohon Di Surga:

Salah satu kisah yang patut kita renungkan dan teladani ketika kita membahas tentang semangat mendapatkan surga, kisah Abu Addahdah sebagaimana yang di sebutkan dalam hadits berikut ini:

Dari Anas bin Malik berkata:

أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِفُلَانٍ نَخْلَةً، وَأَنَا أُقِيمُ نخلي بِهَا، فَمُرْهُ أَنْ يُعْطِيَنِيَ[ إياها ] [ حتى ] أُقِيمُ حَائِطِي بِهَا. فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَعْطِهَا إِيَّاهُ بِنَخْلَةٍ فِي الْجَنَّةِ» فَأَبَى وَأَتَاهُ أَبُو الدَّحْدَاحِ فَقَالَ بِعْنِي نَخْلَكَ بِحَائِطِي قَالَ: فَفَعَلَ، قَالَ: فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي قَدِ ابْتَعْتُ النَّخْلَةَ بِحَائِطِي فَجَعَلَهَا لَهُ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كَمْ مِنْ عِذْقٍ رَدَاحٍ لِأَبِي الدَّحْدَاحِ فِي الْجَنَّةِ» مِرَارًا فَأَتَى امْرَأَتَهُ، فَقَالَ يَا أُمَّ الدَّحْدَاحِ اخْرُجِي مِنَ الْحَائِطِ، فَإِنِّي بِعْتُهُ بِنَخْلَةٍ فِي الْجَنَّةِ، فَقَالَتْ: قَدْ رَبِحْتَ الْبَيْعَ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا.

“Seorang laki laki berkata : Ya Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam! Sesungguhnya si fulan memilki pohon kurma dan di tempat yang sama aku memiliki pohon kurma, maka perintahkanlah agar dia memberikan satu pohon itu kepadaku agar aku bisa membangun tembok.

Lalu Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam berkata kepada orang yang memiliki pohon kurma itu: “Berikanlah pohon kurma itu maka kamu akan mendapatkan kurma di surga!. Maka orang itu menolak, kemudian dia di datangi oleh Abu Addahdah dan berkata kepada pemilik pohon kurma: tukar pohon kurma milikmu dengan kebunku! Kemudian orang itu setuju.

Berkata Anas bin Malik: kemudian Abu Addahdah mendatangi Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam dan berkata : Ya Rosululloh! Sesungguhnya aku telah membeli pohon kurma itu dengan kebunku, maka jadikanlah pohon kurma itu untuknya( yaitu orang yang ingin membangun tembok di kebunnya).

Kemudian Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam berkata: “ betapa banyak buah pohon kurma milik Abu Addahdah di surga ”. kemudian Abu Addahdah mendatangi istrinya dan berkata: Wahai Ummu Addahdah! Keluarlah dari kebun, sesungguhnya aku telah menjualnya dengan pohon kurma di surga.

Lalu istrinya berkata: Sungguh engkau telah mendapatkan keuntungan dalam jual beli.[1]

Benar apa yang dikatakan istri Abu Addahdah, keuntungan yang sangat besar dari jual beli yang sangat mulia. lihat bagaimana keyakinan Abu Addahdah dengan surga yang dijanjikan oleh Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam sehingga dia rela membeli satu pohon korma dengan kebunnya beserta isi yang ada di dalamnya bukan semata mata untuk mendapatkan satu pohon kurma tapi untuk mendapatkan pohon kurma di surga Alloh padahal dalam kebunnya ia memiliki ratusan pohon kurma tapi apalah arti dari kebun pohon kurma di dunia apabila di bandingkan dengan satu pohon di surga yang itu artinya tidak saja mendapatkan pohonnya akan tetapi masuk kedalam surga dan menikmati nikmat surga yang telah di siapkan oleh Alloh yang di sebutkan sifatnya dalam hadits qudsi[2]:

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ

{ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ }

“Alloh Tabaraka Wata’ala berfirman: “ Aku telah siapkan untuk hamba hambaku yang sholeh sesuatu( baca nikmat) yang tidak pernah terlihat oleh mata dan terdengar oleh telinga dan terlintas dalam fikiran seseorang” berkata Abu Huraira: Jika kalian ingin silahkan baca:

   { فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ }

“Tidak Seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyejukkan pandangan mata ”[3]

Kesabaran Seorang Wanita Menahan Sakit Untuk Mendapatkan Surga

Semangat serta kesabaran para shabat Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam dalam beramal untuk mendapatkan surga tidak saja didominasi oleh kaum laki laki tapi dari kalangan wanita shahabiyat, sebagaimana kisah berikut ini yang disebutkan dalam shahih muslim dari hadits Abdullah bin Abbas:

قَالَ قَالَ لِى ابْنُ عَبَّاسٍ أَلاَ أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى.قَالَ هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ إِنِّى أُصْرَعُ وَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِى. قَالَ « إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ. قَالَتْ أَصْبِرُ. قَالَتْ فَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ. فَدَعَا لَهَا.

“Berkata kepada saya( Atho’ bin Abi rabah) Abdullah bin Abbas: “ Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga? Aku berkata: tentu, berkata Abdullah bin Abbas: Ia seorang wanita berkulit hitam, Ia mendatangi Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam dan berkata: Sesungguhnya aku kerasukan jin dan aku menyingkap pakain ketika sedang kumat, maka mohonlah kepada Alloh untuk kesembuhanku!

Rosulullohn berkata : “Jika engkau sabar maka engkau akan mendapatkan surga, dan jika engkau ingin aku akan memohon kepada Alloh untuk menyembuhkan mu”

Perempuan itu mengatakan : Aku akan sabar, tapi aku menyingkap pakaian( sehingga nampak auratnya) maka mohonlah kepada Alloh agar aku tidak menyingkap pakaian lagi.maka Rasulullah berdo’a untuknya.

Lihatlah kesabaran seorang wanita untuk menahan rasa sakit yang berkepanjangan namun keinginannya untuk mendapatkan surga menjadikannya bisa sabar dari penderitaan yang tentu tidak sebentar.

Tapi lihat di sisi lain ketidak sabarannya menyingkap pakaian sehingga akan nampak auratnya, padahal perbuatan itu dia lakukan tanpa kesengajaan darinya, ini sangat bertentangan dengan kebanyak wanita zaman ini yang dengan sengaja tanpa rasa malu menggunakan pakaian yang sangat jelas memperlihatkan aurat dan bentuk tubuhnya, padahal ancaman Rosululloh kepada wanita yang berpakaian tapi tidak menutup auratnya dengan sempurna sangatlah keras:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Dua sipat penghuni surga yang belum pernah saya lihat, (pertama) suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor kerbau, dengannya mereka memukul manusia, (kedua) wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan dengan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punduk onta yang bergoyang, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendpatkan baunya dan baunya bisa di cium dari jarak sekian dan sekian”.[4]

Demikian diantara kisah kisah yang menunjukkan semangat untuk meraih surga, kita sebutkan sebagai contoh bagaimana semangatnya orang sholeh untuk mendapatkan surga.

Kerinduan Salafussholeh Kepada Nikmat Surga Yang Paling Agung[5].

Nikmat surga yang paling nikmat dan plaing agung adalah nikmat melihat wajah Allohk,,sebagaimana yang disebutkan Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam dalam hadits yang diriwayatkan Muslim:

إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ – قَالَ – يَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ فَيَقُولُونَ أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ – قَالَ – فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ

“jika penduduk surga telah memasuki surga, beliu berkata :Alloh Tabaraka Wataala berfirman: “maukah aku tambahkan sesuatu untuk kalian? Lalu mereka mengatakan: bukankah engkau telah mencerahkan wajah kami?! Bukankah engkau telah memasukkan kami kedalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?! Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam berkata: kemudian Alloh membuka tabir penutup, maka mereka penghuni surga merasakan tidak pernah diberikan sesuatu yang paling mereka senangi dari melihat wajah Rabb merekak.

            Berkata seorang penyair yang mengunkapkan kerinduannya melihat Alloh:

يا حبيب القلوب من لي سواكا … ارحم اليوم مذنباً قـــد أتاكــا

أنت سؤلي ومنيتي وسروري … قد أبى القلب أن يحب سواكا

ليس سؤلي من الـجنان نــعيم … غير أنــي أريــدها لأراكــــا

Wahai kekasih hati! siapa yang aku miliki selainMu#

Kasihanilah seorang berlumur dosa yang mendatangiMu

Engkau adalah permohonan dan harapan serta kebahagianku#

Sungguh hati enggan untuk mencintai selainMu

Bukanlah nikmat surga yang menjadi permohonanku#

Aku hanya menginginkannya karena aku ingin melihatMu.

 

Berikut ini perkataan para salaf tentang nikmat melihat wajah Alloh.

Berkata Abdurrahman bin Abi laila: Jika Alloh memperlihatkan dirinya kepada penduduk surga, maka nikmat surga yang lain terasa biasa.

Berkata Alhasan albashri: jika Alloh memperlihatkan dirinya kepada penduduk surga maka mereka melupakan nikmat surga yang lain.

Beliau juga mengatakan: Seandainya ahli ibadah mengetahui bahwa mereka tidak akan melihat Alloh di akhirat niscaya mereka akan mati, dalam riwayat yang lain beliau berkata: niscaya jiwa mereka akan hancur.

Dzunnun berkata : dunia tidak akan nikmat kecuali dengan mengingat Alloh, dan Akhirat tidak akan merasa nikmat kecuali dengan pengampunanNya dan surga tidak akan nikmat kecuali dengan melihat wajah Alloh.

Diantara do’a yang sering di ucapkan oleh Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah :

وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ

“dan Aku memohon kepada mu untuk melihat wajahmu dan memohon rindu untuk bertemu denganmu tanpa mudharat yang memudaratkan dan tanpa fitnah yang menyesatkan”[6]

Berkta Ibnu Rajab setelah menyebutkan hadits di atas: kedua perkara ini( melihat wajah Alloh dan rindu bertemu denganNya) adalah kebahagian dunia dan akhirat, dan kenikmatan yang paling agung dan yang paling tinggi yang diperoleh seorang hamba, sungguh nikmat yang paling tinggi di surga adalah melihat wajah Alloh dan ini adalah nikmat yang paling agung dari nikmat surga dan semua yang ada di dalamnya.

Demikian gambaran besarnya nikamat melihat Allohkdan kerinduan serta keinginan para salafussholeh untuk mendapatkannya maka sangat pantas apabila mereka menyibukkan diri mereka dengan beribadah dan beramal sholeh serta tidak tertipu dengan nikamat dunia yang semu.

Berkata Ibnu Rajab:Orang orang yang mengenal Alloh sibuk dengan surga bagaimana mungkin mereka akan melihat ke dunia.

Penutup

Demikian pemaparan singkat tentang kerinduan dan semangat salafussholeh untuk meraih surga Alloh, semoga penjelasan singkat ini bisa menjadikan kita ingat dengan kehidupan akhirat dan semakin yakin dengan surga Alloh dan keyakinan yang kuat tentang surga merupakan salah satu sebab yang memasukkan orang ke dalam surga itu sendiri, sebagaimana sabda Rosulullohn bersabda:

مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ

“ Barang siapa yang mengatakan: Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan Alloh dan sesungguhnya Isa adalah hamba Alloh dan anak dari salah seorang hamba dan dan meyakini kalimat yang di sampaikan ke maryam dari Alloh, dan ( meyakini) sesugguhnya surga benar dan surga benar adanya maka Alloh akan memasukkannya ke dalam surga dari salah satu dari delapan pintu surga yang dia inginkan”[7]

Dan kita berdo’a kepada Alloh semoga kita menjadi lebih semangat untuk meraih surga Alloh dengan semakin memperbaki dan memperbanyak ibadah kepada Allohl.

Dan semoga Alloh memasukkan kita kedalam surgaNya yang tertinggi yaitu surga firdaus dan mengumpulkan kita bersama ibu bapak kita dan saudara saudara kita dan semua kaum muslimin di dalam sesungguhnya Allohl Maha mendengarkan do’a dan mengabulkannya …Amin..wAllohu ta’ala A’la wa A’lam.

 

Sumber: Majalah Lentera Qolbu Edisi 04 Tahun 04

[1] .Silsilah asshahihah( no:2964). Lihat shahihul muslim(2283).

[2] .Hr: Bukhari dalam kitab tafsir firman Alloh: فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ

[3] .Qs: Assajadah:17.

[4] .Hr: Muslim: no:( 5704), 6/168.bab annisa’ ul kasiatul ariyat.

[5] .Syarhu hadits Ammar bin Yasir( libni rojab):1/179- 180.

[6] .Hr: Annasa’i( no:1305) lihat Syarhu hadits Ammar bin Yasir:1/153.

[7] .Hr: Muslim: (no:149)1/42, bab man laqiAlloh bil iman.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.