Seringkali kita ingin mendapatkan sesuatu yang terbaik dan berharga, baik itu berupa pelayanan, barang,pakaian, makanan dan yang lainnya, dan untuk itu kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
Demikian juga tatkala seorang menginginkan surga Alloh, dia harus berusah sungguh sungguh untuk beribadah kepada Alloh.
Kalau untuk mendapatkan kenikmatan dunia butuh perjuangan dan usaha, maka untuk meraih surga dibutuhkan semangat serta usaha yang jauh lebih besar karena Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam telah mengabarkan bahwa surga adalah barang dagangan Alloh yang mahal dan barang siapa ingin mendapatkannya maka ia harus berusaha, Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
مَنْ خَافَ أَدْلَجَ وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ.
“Barang siapa yang takut maka dia akan mulai perjalanan di awal malam , dan barang yang berjalan dari awal malam pasti akan sampai tujuan, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Alloh mahal, dan ketahuilah barang dagangan Alloh adalah surga”[1].
Nikmat Surga Lebih Baik Dari Nikmat Dunia
Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang kekal nan abadi namun kehidupan yang suatu saat pasti akan berakhir dan begitu pula dengan kenikmatan yang ada di dalamnya bukanlah kenikmatan yang sempurna dan abadi.
Alloh berfirman:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Dan tidaklah kehidupan dunia melainkan hanya permaianan dan senda gurau dan negeri akhirat lebih baik bagi orang orang yang bertakwa, tidakkah mereka berfikir”[2].
Setelah Alloh menyebutkan nikmat dunia yang sangat dicintai oleh seorang, Alloh menyebutkan bahwa nikmat surga jauh lebih baik bagi orang orang yang bertakwa:
قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
Katakanlah: “Maukah aku kabarkan kepada kalian apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Alloh), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridaan Alloh,Dan Alloh Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.[3]
Oleh karena itu ketika Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam diberikan pilihan antara kehidupan dan kenikmatan dunia atau kehidupan dan kenikmatan akhirat, Beliau lebih memilih akhirat, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id alkhudri:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَقَالَ إِنَّ عَبْدًا خَيَّرَهُ اللَّهُ بَيْنَ أَنْ يُؤْتِيَهُ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا مَا شَاءَ وَبَيْنَ مَا عِنْدَهُ فَاخْتَارَ مَا عِنْدَهُ
“Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam sedang duduk di atas mimbar lalu bersabda: “Seorang hamba diberikan pilihan oleh Alloh antara diberikan perhiasan dunia yang ia inginkan atau diberikan apa yang di sisi Alloh, maka Beliau memilih apa yang ada di sisi Alloh”.
Dan yang di maksudkan dengan hamba dalam hadits di atas adalah Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam [4].dan itu berarti ajal Beliau sudah dekat karena Beliau memilih akhirat dan meninggalkan dunia. Namun banyak di antara kita lebih tertipu dengan kenikmatan dunia dan melupakan nikmat Alloh Subhanahu wa ta’ala yang kekal dan abadi dan itu setidaknya terlihat dari dua hal:
Pertama: kegemaran kita untuk mengumpulkan dunia dan memperbanyaknya, sehingga kita luput dari banyak ibadah dan keutamaan yang bisa membawa kita ke surga Alloh.
Kedua : sedikitnya usaha dan amal ibadah yang kita lakukan sebagai bekal untuk mendapatkan surga Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Gambaran nikamat surga:
Nikmat-nikmat surga banyak disebutkan di dalam Alqur’an dan hadits hadits Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam, dan kita tidak akan menyebutkan semuanya karena terlalu panjang untuk kita bahas pada kesempatan yang seperti ini, tapi cukuplah satu hadits yang menyebutkan nikmat yang di dapatkan oleh seorang mukmin yang paling terakhir masuk surga,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنِّى لأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى. فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ – قَالَ – فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا – قَالَ – فَيَقُولُ أَتَسْخَرُ بِى – أَوْ أَتَضْحَكُ بِى – وَأَنْتَ الْمَلِكُ » قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ. قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً.
“Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Sesungguhnya aku mengetahui penghuni neraka yang paling terakhir keluar dari neraka dan penghuni surga yang paling terkhir masuk kedalam surga, yaitu seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak.
Kemudian Alloh Tabaraka Wata’ala berkata kepadanya: “pergilah dan masukklah kedalam surga!.
Kemudian orang itu mendatangi surga dan diperlihatkan kepanya surga sudah penuh, sehingga ia kembali dan mengatakan : Ya Rabbiy! Aku mendapatkan surga telah penuh. Alloh tabaraka wataala berkata kepadanya: “pergilah dan masukklah kedalam surga!.
Kemudian orang itu mendatangi surga dan diperlihatkan kepanya surga sudah penuh, sehingga ia kembali dan mengatakan : Ya Rabbiy! Aku mendapatkan surga telah penuh. Maka Alloh berkata kepadanya: “pergilah dan masukkalah kedalam surga maka kamu akan mendapatkan yang semisal dengan dunia dan sepuluh kali lipat (dari nikamat dunia) atau untukmu sepuluh kali lipat dari nikmat dunia. Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam berkata : “kemudian orang itu berkata : ( ya Alloh!) apakah engkau menghinaku atau mentertawakanku sementara engkau adalah Maha Raja!
Berkata Ibnu Mas’udz: Sungguh Aku melihat Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam tertawa sampai terlihat gigi serinya, beliau berkata: “ itulah penghuni surga yang paling rendah derajatnya.[5]
Kalau yang terakhir masuk surga mendapatkan sepuluh kali lipat dari nikmat dunia bisa kita bayangkan orang yang masuk surga lebih dahulu tentu akan mendaptkan yang lebih dari yang disebutkan di dalam hadits.
Kesungguhan Calon Penghuni Surga Dalam Beramal Di Dunia
Kalau demikian gambaran nikmat yang diperoleh penghuni surga maka sangat pantas apa bila mereka di dunia bersungguh sungguh di dalam beribadah, sebagaimana yang disebutkan Alloh Tabaraka Wata’ala di dalam banyak ayat di dalam alqur’an tentang kesungguhan mereka dalam beribadah, di antarnya beberapa ayat berikut ini:
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka”[6]
كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“ Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, Dan di waktu sahur mereka memohon ampun (kepada Alloh)”[7]
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka” [8]
Maksud “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya” karena di malam hari mereka melakukan shalat malam dan sedikit tidur.
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?[9]
Semua ayat di atas dengan semua penjelasan yang berkaitan dengannya menunjukkan kesungguh mereka untuk mendapatkan surga Alloh, mereka memperbanyak ibadah dan amalan shaleh kepada Alloh, menghabiskan malam malam mereka dengan khusu’ beribadah kepada Allohkdiiringi dengan rasa takut kepada azab neraka dan mengharap keridhoan serta surga Alloh.
Contoh Semangat Orang Orang Sholeh Untuk Mendapatkan Surga
Di sini kita akan sebutkan beberapa contoh kesungguh orang orang sholeh dalam berusaha meraih surga Alloh.
Kesungguhan Abu Bakar:
Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam dalam banyak kesempatan menyebut Abu Bakar sebagai orang yang akan masuk kedalam surga. Dan Abu Bakar dijanjikan masuk surga bukan tanpa sebab atau bukan karena sekedar karena janji dari Rosululloh akan tetapi karena usaha beliau dalam beramal sholeh yang begitu besar, sebagaimana dalam hadits berikut ini:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ صَائِمًا ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ « فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ « فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مِسْكِينًا ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. قَالَ « فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا ». قَالَ أَبُو بَكْرٍ رضى الله عنه أَنَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا اجْتَمَعْنَ فِى امْرِئٍ إِلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ ».
“Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Siapa di antra kalian yang puasa hari ini? Abu Bakar berkata: Saya.Rosululloh berkata: “Siapa yang ikut mengantar jenazah hari ini? Abu Bakar berkata: Saya.Rosululloh berkata: “Siapa yang hari ini memberi makan seorang miskin? Abu Bakar berkata: Saya. Rosululloh berkata: “Siapa yang hari pernah menjenguk orang sakit? Abu Bakar berkata: Saya. Kemudian Rosululloh bersabda: “Tidaklah Amalan amalan tersebut terkumpul pada seorang melainkan pasti masuk surga”.[10]
Hadits di atas menunjukkan ke istiqomahan Abu Bakar dan semangat beliau dalam beribadah sehingga beliau mendapatkan kemulian dari Alloh berupa surga.
Sumber: Majalah Lentera Qolbu Edisi 04 Tahun 04
[1] .Hr: tirmizi:No: 2450/552.
[2] .Qs:Al an’am:32.
[3] .Qs:Ali Imran:14.
[4] .Hr:Bukhari ( bab hijratunnabi wa ashabihi ) dan Muslim: no:(6520) 7/108.
[5] .Hr: Muslim: dari hadits Abdullah bin masudz( no: 479, bab penghuni neraka yang paling terakhir keluar neraka)
[6] .Qs: Alfurqan:63.
[7] .Qs: Adzariat: 17-18.
[8] .Qs:Assajadah:16
[9] .Qs:Azzumar:9.
[10] .Hr: Muslim, bab keutamaan shadaqah dan amalan kebajikan ( no: 2421) dan bab keutamaan Abu Bakarz:(no: 6333).
Leave a Reply