Jadikanlah Rumahmu Surgamu – Setiap pasangan suami istri tentu ingin hidup bahagia namun tidak semua pasangan mengetahui cara meraihnya. Ternyata kebahagiaan yang Hakiki hanya dapat terwujud bila sebuah rumah tangga dibangun atas dasar ilmu syar’i dan amal shalih.
Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Ya iyalah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikannya diantara kamu kesenangan dan belas kasihan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikiran”. (QS. Ar-Rum[30]: 21)
-
Makna ayat secara umum:
Syeikh Abdurrahman as-sa’di Rahimahullah berkata diantara tanda kebesaran kekuasaan Allah yang menunjukkan belas Kasihannya perhatiannya hikmahnya yang besar dan ilmunya yang meliputi, dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri kamu merasa senang dengannya dia pun senang denganmu juga agar kamu tentram dengan menikah sehingga timbul kesenangan dan belas kasihan. Maka dengan menikah diraih kelezatan dan nikmat yang lahirnya anak yang terdidik pula sehingga jiwa menjadi lebih tenang. kamu tidak menjumpai seorang pun yang bisa merasakan kenikmatan hidup yang dibangun atas kecintaan dan belas kasihan serta gotong royong seperti yang dibangun oleh suami istri yang demikian itu kamu dapat membuktikan kebesaran kekuasaan Allah Azza wa Jalla Jika kamu mau berpikir. ”
-
Istri dan rumah dua kenikmatan dunia
Rumah bagi pasutri adalah kebutuhan pokok untuk melampiaskan kecintaan dan memperoleh kasih sayang setelah mereka. Lebih nikmat lagi rumah itu ketika pasutri dikaruniai buah hati Oleh karena itu Allah Azza wa Jalla menyebut Sakinah urusan dunia dengan istri dan tempat tinggal yang tidak abadi.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْۢ بُيُوْتِكُمْ سَكَنًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ جُلُوْدِ الْاَنْعَامِ بُيُوْتًا تَسْتَخِفُّوْنَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ اِقَامَتِكُمْ ۙ وَمِنْ اَصْوَافِهَا وَاَوْبَارِهَا وَاَشْعَارِهَآ اَثَاثًا وَّمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ
Artinya: “Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai sakan atau tempat tinggal dan dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah atau kemah-kemah dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan membawanya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dijadikannya pula dari bulu domba, bulu unta, dan bulu kambing alat-alat rumah tangga dan perhiasan yang kamu pakai sampai waktu tertentu”. (QS. An-Nahl[16]: 80)
Sementara itu Sakinah di akhirat pun ditempuh dengan kehidupan keluarga yang Islami yang didasari ilmu dan taqwa juga. Jika rumah di dunia kita butuhkan untuk melindungi kita dari panas terik matahari dan bahaya lainnya maka kita butuh rumah di surga juga untuk melindungi diri dari panasnya api neraka dan siksaan lainnya. istri yang ingin jadi bidadari di surga bersama suaminya, tentu harus menyikapi diri menjadi istri yang ahli ibadah kepada Allah Azza wa Jalla dan taat kepada suaminya dalam hal yang baik; demikian juga suami Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya: “Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata Ya Rabbi bangunlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim”. (QS at-Tahrim[66]: 11)
-
Sakinah, mawaddah, dan Rahmah diperoleh dengan nikah
Inilah yang akan diperoleh oleh pasangan suami istri setelah menikah sebagaimana keterangan ayat diatas. tentu bila keduanya membangun keluarga sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mau melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangannya, serta mau melaksanakan kewajibannya atau memenuhi hak masing-masing.
Sakinah adalah ketenangan jiwa yang diperoleh oleh pasangan suami istri setelah menikah, sedangkan sebelumnya mereka gelisah. Ketenangan jiwa setelah menikah ini tidak tertandingi dengan kenikmatan dunia lainnya.
Mawaddah dan Rahmah Adapun makna keduanya para ahli tafsir membagi menjadi empat makna:
Pertama: mawaddah adalah al-mahabbah atau kecintaan sedangkan Rahmah adalah kasihan. karena pada suami istri terjalin rasa cinta sehingga masing-masing balas kasihan kepada lainnya sebagaimana yang dikatakan oleh as-Sudi.
Kedua: mawaddah adalah (hubungan badan) dan Rahman adalah Al walad (anak) sebagaimana yang dituturkan oleh al-Hasan al-Basyari.
Ketiga: mawaddah adalah mencintai orang besar atau orang lebih tua dan Rahmah adalah balas kasihan kepada anak kecil yang lebih muda sebagaimana yang disampaikan al-Kalabi.
Keempat: keduanya mawaddah dan Rahmah adalah saling berkasih sayang diantara pasangan suami istri jadi sebagaimana dikatakan oleh muqatil.
Begitulah indahnya kenikmatan dan ketenangan yang diraih sebab nikah, tentu jika kedua pihak saling mengerti tanggung jawab dan melaksanakan kewajibannya masing-masing.
-
Hiburan dunia suami istri yang shalih shalihah
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa dunia adalah hiburan dan kesenangan; sedangkan hiburan yang paling menyenangkan adalah wanita, Tetapi wanita yang solehah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
الدنيا متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة
Artinya: “Dunia adalah kesenangan dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah”. (HR. Muslim: 2668).
Oleh karena itu jika kaum pria ingin mencari istri maka hendaknya mirip-mirip pertama kalinya kriteria pertama wanita yang baik Islamnya dan shaliha amalnya, baru memilih kriteria yang lainnya agar hidupnya menjadi Sakinah Bukan sebaliknya bertambah parah. Bukankah kita lebih nikmat bila istirahat dengan istri mandi dengan istri, makan dan minum dengan istri, sakit Ditunggu oleh istri daripada lainnya bahkan suami lebih mendahulukan kebutuhan istrinya daripada lainnya seperti kepada orang tua dan kerabatnya karena kecintaan dan belas kasihan yang timbul oleh keduanya.
-
Bila rumah kita menjadi rumah di surga
Rumah kita sementara di dunia ini Insya Allah bisa menjadi rumah di surga apabila suami istri mau memfungsikannya dengan bertauhid dan beramal shalih. Mari kita simak kabar gembira dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam buat pasutri yang ingin kekal punya rumah di surga
Jika suami istri rajin menuntut ilmu syar’i
ilmu Din adalah bekal utama untuk meraih surga, sebagaimana ilmu bekal utama untuk mencari kebahagiaan dunia. Jika pasutri ingin kekal hidup di akhirat dengan rumah di surga, maka Mari kita bersama-sama menuntut ilmu syar’i, baik belajar dengan suami atau istri jika istri lebih tinggi ilmunya dengan mendatangi Taklim, atau dengan membaca Kitab Ulama sunnah dan sarana lainnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
من سلك طريقا يطلب به علما سهّل الله له به طريقا الى الجنة
Artinya: “Dan barang siapa keluar mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (HR. Muslim no 7028)
-
Jika mau bertaqwa kepada Allah
Taqwa adalah langkah yang kedua setelah pasutri itu berilmu syar’i untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhiratnya. Taqwa artinya menjaga diri dari ancaman-ancaman siksa dengan melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangannya. Allah Azza wa Jalla berfirman:
اَفَمَنْ اَسَّسَ بُنْيَانَه عَلٰى تَقْوٰى مِنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ اَمْ مَّنْ اَسَّسَ بُنْيَانَه عَلٰى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِه فِيْ نَارِ جَهَنَّمَۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
Artinya: “Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaanya itu yang baik ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahanam? dan AllAh tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim”. (QS. at-Taubah[9]: 109)
-
Menjadikan rumah sebagai tempat ibadah
Rumah adalah tempat kediaman yang lebih aman untuk beribadah terutama bagi kaum wanita yang mudah terfitnah bila keluar dari rumah maka dari itu, Mari kita gunakan rumah kita untuk beribadah dengan mendirikan shalat di rumah selain shalat wajib bagi kaum pria, membaca Kitab Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan amal ibadah lainnya agar rumah kita kelak menjadi rumah di surga!
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَه ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ
Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasulnya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih bersihnya”. (QS. al-Ahzab [33]: 33)
Demikianlah keterangan singkat, semoga kita ditakdirkan menjadi keluarga yang baik di dunia dan akhirat.
Referensi:
Majalah Al-Furqan Edisi 10 Tahun ke 15
Disusun oleh: Ustadz Aunur Rafiq bin Ghufron حفظه الله
Diringkas oleh: Fadhil Didi Kurniawan (pengabdian ponpes DQH okut)
BACA JUGA :
Leave a Reply