Hakikat Dunia Dalam Permisalan

hakikat dunia dalam permisalan

Hakikat Dunia Dalam Permisalan – Bayak sekali ayat dan hadits yang menjelaskan hakikat tentang kehidupan dunia. Para ulama juga menjelaskan kepada umatnya tentangnya, diantaranya ibnu Qoyyim. Untuk memudahkan memahami hakikat kehidupan ibnu qoyyim memberikan permisalan-permisalan dalam kitab ‘uddatus shabirin ,beliau menghadirkan banyak sekali permisalan. sebagian dari permisalan sebagiannya beliau ambilkan dari hadits-hadits rasullulah yang mengabarkan kehidupan dunia. Sebagian dari permisalan itu sudah  disajikan dalam mabhats yang lain pada edisi ini berikut kami sajikan dalam mabhats yang lain pada edisi ini. Berikut kami sajikan sebagian permisalan lain dengan sedikit penjelasan dari kitab jami’ul ulum wal hikam.Semoga bermanfaat!

1. Dunia ibarat bunga yang elok dipadang dengan aromanya semerbak mewanginya.

Permisalan ini disampaikan nabi dalam sebuah hadits yang disepakati keshohihannya. Hadits ini dari abu sa’id al-khuddriy. beliau mengatakan ,”rasullulah berdiri lalu berkata kepada manusia sat itu,

لا والله ماا خشى عليكم الا ما يخرج الله لكم من زهرة الدنيا

Demi allah saya tidak mengkhawatirkan (apapun red) atas kalian selain perhiasan dunia yang allah keluarkan untuk kalian. (HR. Bukhari (2842))

Salah seorang sahabat bertanya ,’wahai Rasulullah! Apakah ada kebaikan yang membawa keburukan ?”bagaimana pertanyaanmu ?”orang itu mengatakan ,”wahai Rasulullah !Apakah ada kebaikan yang membawa keburukan ?rasullulah bersabda yang artinya:

Sesunguhnya kebaikan itu hanya mendatangkan kebaikan . sesungguhnya diantara tumbuhan di musim semi itu ada yang bisa menyebabkan kematiaan (hewan yang memakannya –red) karena kekeyangan atau hampir menyebabkan kematiannya kecuali hewan yang memakan tumbuhan hijau sampai ketika perutnya terasa penuh dia menghadap ke arah matahari  (untuk berjemur ) lalu mengeluarkan kotoran kemudian kencing lalu mengunyah lagi.Barang siapa mengambil harta  sesuai dengan haknya,maka dia beri keberkahan padanya.Dan barang siapa mengambil harta tidak sesuai  haknya, maka dia seperti orang yang makan tapi tidak pernah kenyang.

Dalam hadits ini nabi memberitahukan bahwa beliau khawatir dunia (harta) akan mefitnah umat nya .Rasullullah menamakannya zahrah(bunga) sebagai bentuk penyerupaan dunia dunia dengan bunga wangi semerbak , elok dipadang tapi tidak bisa bertahan lama ,sementara dibelakang bunga itu ada buah yang jau lebih baik dari bunga tersebut  dan lebih tahan lama.

Sabda rasullullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

و ان مما ينبت الربيع ما يقتل حبطا او يلم

Artinya: Sesungguhnya diantara  tumbuhan musim semi itu ada yang bisa menyebabkan kematian (hewan yang memakannya) karena kekenyangan atau hampir menyebabkan kematian nya. (HR. Muslim (1052)).

Permisalan  ini termasuk permisalan yang terbaik yang berisi peringatan (terhadap manusia agar waspada) dari kehidupan dunia ,(tidak) tenggelam dalam kehidupannya dan berlebihan dalam mencintainya. Karena binatang ternak bisa  bisa terpikat dengan tumbuhan musim semi, lau dia memakannya dengan lahap. Bisa jadi tumbuhan di musim semi yang telah memikatnya itu bisa menyebabkan dia mati kekenyangan.

Begitu juga dengan kecintaan atau ambisi seseorang terhadap harta, bisa jadi ambisi itu menyebabkan dia kematian Betapa banyak orang kaya mati terbunuh karena harta mereka. Mereka sangat terambisi untyk menumpuk harta sementara harta yang ditumpuk itu dibutuhkan oleh orang lain itu tidak bisa mendapatkan harta itu  kecuali dengan cara membunuh orang-orang kaya itu atau dengan cara mengancamnya nyawa si milik harta seperti pengambilan secara paksa.

Dalam sabda Rasulullah ada tiga faidah:

  1. Binatang ternak itu setelah memenuhi kebutuhan dari pandang rumput, dia segera meninggalkan padang itu lalu ia menderum duduk menghadap ke arah  matahari supaya apa yang telah dimakannya itu berproses dan bisa keluar.
  2. Binatang itu meninggalkan dan berpaling dari apa yang membahayakan  dirinya berupa ambisi terhadap apa yang ada diladang , lalu dia berbalik arah menuju sesuatu  yang bermanfaat yaitu menghadap matahari berjemur untuk menghasilkan panas yang bisa membantu pematangan makanan yang dikomsumsinya lalu mengeluarkannya.
  3. Binatang ternak ini mengeluarkan dan membuang makanan yang dikumpulkan dalam perutnya melalui kencing dan kotoran. Setelah apa yang dimakan itu keluar ,dia bisa istirahat. Seandainya apa yang dimakan itu tetap berada di dalam perut dan tidak bisa keluar ,maka tentu makanan itu akan membunuhnya.

Begitu juga dengan orang yang ter ambisi mengumpulkan harta , maka untuk kebaikannya mestinya dia melakukan seperti apa yang dilakukan binatang ternak itu.

2. Dunia seperti danau besar penuh air yang hampir kering karena disesaki manusia dan hewan.

Dunia ibarat danau besar yang penuh air dan menjadi sumber air penghidupan bagi manusia dan hewan-hewan. Perlahan-lahan,(debit air) danau itu pun menipis karena volume yang datang kepadanya itu begitu banyak, sampai akhirnya tidak tersisa kecuali yang sedikit saja yang keruh di dasar danau. Air yang sedikit itu kini telah dikencingi oleh binatang-binatang ,sementara manusia dan hewan-hewan ternak mencebur kedalamnya. sebagaimana diriwayatkan oleh imam muslim dalam shahihnya, no.2967 dari utbah bin ghazwan. Bahwa ia menyampaikan khutbah kepada mereka .didalamnya ia mengatakan :

ان الدنيا اذنت بصرم، وولت حذاء، ولممنها الا صبا بة الاناء يتصا بها صاحبها، وانكم منتكلون منها الى دار لازول لها ،فانتقلوا بخير ما بحضر تكم

Artinya:  sesungguhnya dunia sudah mengisyaratkan akan berakhir,berjalan cepat tanpa disadari dan tidak tersisa darinya kecuali sekedar sisanya saj alayaknya air dalam gelas ,yang dituangkan dalam pemiliknya. Dan sesungguhnya kalian akan berpindah darinya menuju tempat tinggal yang ada kehancurannya.maka,berpindahlah kalian darinya dengan membawa segala yang terbaik yang kalian miliki. (HR. Muslim, no.2967)

Abdulllah bin mas’ud Radhiyallahu Anhu berkata :

ان الله تعلى جعل الدنيا كلها قليلا، وما بقي منها الاالقليل، وما بقي منها الا القليل من القليل، ومثل ما بقي منها كالثغب- يعني الغدير- شرب صفوه وبقي كدره

Artinya: “sesungguhnya allah menjadikan seluruh dunia itu sedikit dari yang sudah sedikit dan yang tersisa itu amat sedikit dari yang sudah sedikit.sisanya serupa dengan air kolam yang kecil yang telah diminum bagiannya yang jernih dan tersisa air yang keruhnya.” (Hasan, Silsilah Ash-Shahihah: 1625)

3. Permisalan yang mengambarkan betapa banyak orang yang tertipu dengan dunia dan tidak begitu percaya dengan adanya akherat.

Ibnu abi dunya meriwayatkan dari ishak bin ismail dari rauh bin ubadah dari hisyam bin hasan ,’rasulullah bersabda kepada para sahabat yang artinya:

Sesungguhnya permisalanku ,kalian dan dunia seperti satu kaum yang melalui satu wilayah yang tidak diketaui jalan keluarnya ,sampai ketika mereka tidak tau ,apakah jalan yang sudah mereka tempuh itu lebih banyak ataukah yang tersisa lebih banyak ?mereka kehabisan bekal dan keletihan. Mereka masih berada ditengah-tengah wilayah tersebut.tanpa bekal dan kemampuan tersebut,tanpa bekal dan kemampuan sehingga mereka yakin bahwa akan mati. Ketika mereka dalam kondisi seperto itu,tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berjalan kearah mereka dalam keadaan rambutnya meneteskan air.(melihat ini) mereka mengatakan,’sesungguhnya orang ini baru saja datang dari sebuah perkampungan yang subur. Orang ini baru datang dari tempat yang dekat. ‘ketika orang itu sampai  ketempat mereka ,dia bertanya,”wahai orang-orang  bagaimana keadaan kalian ? mereka menjawab”sebagaimna yang engkau lihat”. Orang itu berkata lagi :”bagaimana menurut kalian jika aku bisa menujukan kepada kalian tempat air yang segar dan kebun yang hijau. Apa yang akan kalian berikan untukku?”mereka menjawab,”kami tidak akan melanggar ucapanmu sedikitpun.”orang itu mengatakan peganglah jaanji kalian karena allah.’rasulullah mengatakan :”mereka berjanji dengan nama allah untuk tidak melanggar ucapan itu sedikitpun. Lalu orang itu membawa mereka keair dan kebun yang menghijau. Orang itu tinggal bersama mereka sampai waktu yang dikehendaki allah ,kemudian dia mengatakan,’wahai orang-orang ! ayo kita berangkat !’(mendengar perintah ini ) mereka mengatakan,’ kemana ?’ orang itu menjawab ,’menuju air yang tidak sama dengan kalian (saat ini) .rasulullah mengatakan ,”sebagian diantara mereka ada yang mengatakan ,’demi allah ! kita tidak akan mendapatkan ini kecuali putus asa dari mendapatkannya .lalu bagaimana kehidupan yang lebih baik dari ini ?kemudian sebagian kecil diantara mereka mengatakan ,’bukanlah kalian sudah berjanji dengan nama allah kepada orang ini untuk tidak melanggar perintahnya sedikitpun . dia sudah membuktikan bagian akhirnya  ucapannya kepada kalian .’rasulullah bersabda ,’lalu orang itu pergi bersama dengan orang yang mengikutinya ,sementara sebagian besar mereka tidak ikut. Tidak lama kemudian mereka tinggal itu diserang musuh ,sehingga sebagian mereka mati terbunuh dan diantara mereka ada yang menjadi tawanan musuh.

Penyusun jamiul ulum wal hikam mengatakan bahwa permisalan sngat cock dan sesuai dengan keadaan nabi dengan umatnya.nabi datang kepada orang arab, saat itu mereka merupakan orang-orang yang paling hina ,jelek kehidupan mereka . lalu rasulullah menyeru  mereka agar menempuh jalan keselamatan dan rasulullah telah mebuktikan kebenaran sebagai ucapan beliau,sebagaimana permisalan  seorang lelaki (dalam diatas) suatu kaum yang tengah berputus asa karena kehabisan bekal didaerah mereka tidak kenal .lalu orang itu menunjukan sumberair dan daerah perkebunan yang hijau dan menawan.dengan terbuktinnya ucapan nabi ,maka banyak orang yang mengikuti beliau  menjanjikan kepada pengikutnya untuk menaklukan roma dan persia serta menguasai kekayaan mereka berusaha keras dan bersungguh-sungguh untuk akhirat. Setelah itu, mereka mendapati yang dijanjikan oleh rasullulah  itu semuanya benar. Ketika roma dan persia(dunia) sudah mampu mereka kuasai, sebagaimana yang dijanjikan rasulullah,sebagian mereka tersibukkan dengan kesibukkan untuk menumpuk kekayaan , berlomba-lomba dalam masalah dunia,merasa cukuup dengan tinggal didunia. Mereka tidak lagi menyiapkan diri untuk mengosongkan kehidupan akherat.sebagian kecil saja yang tetap berpegang teguh dengan wasiat rasululah dengan bersungguh –sungguh meraik akhirat.

Kelompok yang sedikit ini adalah kelompok yang selamat dan akan berjumpa dengan nabi mereka diakhirat, karena mereka telah menempuh jalan beliau, melaksanakan wasiatnya,dan mentaati perintahnya.

Namun kebanyakan mereka terus terlena mabuk dunia dan terus sibuk menempuh dunia. Kesibukan mereka denagn dunia. telah melalaikan mereka dari akhiarat.dalam kondisi seperti itu,tiba-tiba kematian datang menjemput mereka,sehinnga binasalah mereka, ibarat kaum yang diserang musuhnya secara tiba-tiba sehinnga pilihan mereka antara menjadi tawanan atau mati terbunuh (lihat jami’ul ulum. Hlm 1127)

Itulah diantara permisalan yang menggambarkan hakikat dunia masikah kiata membiarkan  diri kita tertipu dengannya?

SUMBER:

Majalah as-sunnah edisi rajab 1436 mei 2015 tahun XIX

Diringkas oleh : Helmalia putri

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.