Fitnah wanita adalah fitnah yang dahsyat

fitnah wanita fitnah yang dahsyat

Fitnah wanita adalah fitnah yang dahsyat – Hidup ini Allah ciptakan untuk menguji siapa di antara kita yang paling baik amalannya. Segala fasilitas, benda yang indah-indah, atau peristiwa-peristiwa yang melukai hati, yang menyayat sehingga darah harus mengucur dengan deras dari diri kita merupakan ujian dari Allah. Allah عزوجل mengatakan :

وَنَبۡلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلۡخَيۡرِ فِتۡنَة وَإِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ

Artinya: “Kami menguji kalian dengan kebaikan dan keburukan sebagai bentuk fitnah. Dan kepada kami kelak kalian akan kembali[1]

Fitnah dunia ada banyak, yaitu fitnah kemiskinan, fitnah kekayaan, fitnah harta, fitnah anak, peperangan, gempa, banjir, perampokan, kebakaran, dan berbagai fitnah lainnya. akan tetapi Nabi ﷺ bersabda:

Aku tidak meninggalkan setelahku di tengah-tengah manusia, sebuah fitnah yang lebih membahayakan atas kaum laki-laki dari pada fitnah wanita[2]

Diantara semua fitnah ternyata yang terdahsyat adalah fitnah wanita. Wanita harus paham bahwa ia adalah fitnah. Ia adalah perhiasan yang dunia tanpa wujudnya terasa gelap walaupun mentari terbit dan dilangit tidak ada segumpal awanpun. Kedamaian, ketenteraman, ketenangan akan susah untuk didapatkan tanpa adanya wanita.

Allah عزوجل berfirman, yang Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.”[3]

Allah memulai penyebutan dengan kata wanita, sebelum menyebutkan emas, perak, kendaraan, pertanian, usaha, dan sebelum semua fitnah. Kenapa? Subhanallah. Allah mengatakan perempuan memiliki agama dan akal yang kurang. Mungkin sebagian wanita tidak suka, tetapi harus diterima.

Bagaimana wanita bisa menjadi fitnah bagi kaum laki-laki padahal agama dan akalnya kurang? Wanita dapat membuat laki-laki melakukan tindakan yang menjadikan dirinya seakan-akan memiliki akal dan agamanya kurang. Berapa banyak laki-laki yang korupsi karena wanita. Berapa banyak laki-laki yang durhaka dan memutus silaturahminya karena wanita, berlomba-lomba mencari dunia sehingga lupa dengan halal dan haram karena fitnah wanita. Nabi ﷺ bersabda: “Sesungguhnya dunia ini manis rasanya, hijau warnanya. Allah menjadikan kalian sebagai khalifah supaya Allah melihat kelakuan kalian, berhati-hatilah kalian dengan dunia dan wanita. Awal kerusakan di Bani Israil adalah karena wanita[4]

Hadist Imam Ahmad menyebutkan perincian secara jelas bagaimana fitnah wanita di Bani Israil, disebutkan :

Ada dua wanita, wanita pertama yang tinggi yang semua orang mengetahuinya dan wanita lainnya adalah wanita yang pendek dan orang tidak mengetahuinya. Lalu perempuan ini memasang kaki dari kayuagar terlihat tinggi kemudian perempuan ini menggunakan pakaian panjang  sehingga menutupi kakinya. Kemudian ia membuat cincin yang berlubang dan bisa diberi parfum. Maka perempuan ini meletakkan parfum yang sangat wangi dan penutupnya. Apabila ia melewati laki-laki di suatu tempat, maka perempuan ini akan membuka parfum tersebut sehingga aroma parfum tersebut tercium dan semua laki-laki akan memandanginya”.[5]

Ini adalah fitnah Bani Israil di jaman dahulu sebelum Nabi ﷺ diutus dan sekarang semuanya sudah terjadi. Bagaimana wanita berpakaian yang cantik dan wangi agar laki-laki memandangnya. Ini adalah perempuan perusak generasi.

Imam Nawawi menyebutkan bahwa fitnah perempuan bukan hanya perempuan di luar rumah, melainkan istri pun fitnah. Bahkan fitnah istri termasuk besar untuk kaum laki-laki karena senantiasa bersamanya. Allah عزوجل menyatakan berkenaan dengan fitnah istri:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ مِنۡ أَزۡوَٰجِكُمۡ وَأَوۡلَٰدِكُمۡ عَدُوّا لَّكُمۡ فَٱحۡذَرُوهُمۡۚ وَإِن تَعۡفُواْ وَتَصۡفَحُواْ وَتَغۡفِرُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُور رَّحِيمٌ

Artinya: “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[6]

Subhanallah, seperti itulah wanita dan anak-anak menjadi musuh untuk suaminya. Tentunya tidak semua wanita, ada sebagian. Al-Fudail Bin Iyyad, seorang alim ulama yang hidup sederhana bahkan miskin. Suatu hari ia mendapatkan kiriman dari khalifah berupa uang 10.000 dirham atau setara dengan 100 juta rupiah. Namun beliau kembalikan kiriman tersebut. Mengetahui hal itu, istrinya marah dan berkata, “Engkau kembalikan 10.000 dirham tersebut sedangkan makanan hari ini kita tidak punya”. Fudail berkata,”Permisalanku dan kalian seperti suatu kaum yang memiliki seekor kambing betina yang digunakan untuk membajak sawah. Ketika sudah tua disembelih, begitu juga kalian. Kalian mau menyembelih aku dikala sudah tua renta begini. Kalau Fudail mati kelaparan saja lebih baik sebelum kalian menyembelih Fudail”. Tapi tidak semua selamat dari fitnah ini.

Ahibbati Fillah, apa yang menyebabkan laki-laki mudah tergoda dengan fitnah wanita. Kok bisa wanita lebih menggoda daripada harta?. Nabi ﷺ bersabda: “Perempuan itu aurat, kalau keluar dihiasi setan[7]. Perempuan memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan oleh setan untuk menggoda kaum laki-laki. Baik itu setan manusia maupun setan dari bangsa jin. Fitnah wanita ini berlaku untuk semua kalangan, jangan pernah berpikir bahwa laki-laki berumur 70 tahun tidak akan tergoda dengan wanita.

Apa yang harus dilakukan supaya tidak terjerumus ke dalam fitnah wanita? Syari’at Islam lebih menjamin kebahagiaan, ketenangan dan memberikan kemakmuran bagi umat manusia. Syari’at Islam berusaha memberikan aturan-aturan yang menyelamatkan kaum laki-laki dan kaum wanita dari fitnah. Diantaranya sabda Nabi ﷺ: “Kalian jangan masuk-masuk ke tempat wanita”. Ada yang berpendapat bahwa aturan ini menyebabkan bias gender, dan menindas kaum wanita. Bukan, hal ini memuliakan wanita. Ketika Rasulullah mengatakan hal itu, ada seseorang yang bertanya,” bagaimana kalau ipar?”, maka Rasulullah menjawab,”Iparmu adalah maut/kematian[8]. Seakan-akan Nabi ﷺ mengisyaratkan bahwa ipar yang masuk itu mengantarkan kepada kematian agama seorang, bahkan bisa mengantarkan kematian kepada yang masuk. Ketika ia berzina, maka dia akan dirajam sampai mati. Pelarangan ini dimaksudkan untuk menjaga keharmonisan keluarga.

Contoh aturan Rasulullah lainnya, Nabi ﷺ mengatakan, “Tidaklah kalian berduaan dengan perempuan yang bukan mahram, maka setan yang ketiga[9] Perhatikanlah ketika dua orang yang belum menikah menjalin hubungan asmara yang tidak diridhoi Allah, maka yang ketiganya adalah setan. Setan selalu berusaha untuk menyatukan keduanya supaya berzina. Adapun ketika sudah menikah, setan akan datang lagi untuk menarik keduanya supaya bercerai. Maka perbuatan yang paling disukai setan sebelum menikah adalah perzinaan karena dia tau akan merusak nasab, merusak agama seseorang dan setelah menikah adalah perceraian.

Aturan lainnya yang diperintahkan Nabi ﷺ adalah ketika sholat berjamaah di masjid, perempuan pulang lebih dahulu sedangkan laki-laki berdzikir. Selain itu, perempuan tidak dianjurkan untuk sholat dimasjid. Tujuannya agar tidak terjadi campur-baur laki-laki dan perempuan ketika keluar masjid. Kemudian suatu hari Rasulullah melihat perempuan dan laki-laki berpapasan di jalan. Nabi ﷺ berkata, “Kalian tolong ke samping untuk perempuan dan laki-laki berjalan ke tengah[10]. Demi menjaga agar dunia tetap dirahmati Allah, karena rusaknya Bani Israil karena perempuan.

Ahibbati Fillah, di masa Nabi ﷺ, masjid Nabawi punya beberapa pintu dan tidak ada pintu untuk perempuan. Maka rasul membuat aturan pada satu pintu bahwa tinggalkanlah pintu ini karena pintu ini khusus untuk perempuan. Pintu tersebut sampai sekarang disebut babun nisa’. Ibnu Umar ketika mendengar perintah tersebut, maka beliau tidak pernah masuk pintu tersebut. Meskipun tidak ada perempuan menggunakannya, Ia tetap tidak melewati pintu tersebut[11].

Aisyah Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan bahwa wanita di masa sepeninggal Nabi ﷺ telah banyak berubah. Dulu wanita-wanita pemalu dan menjaga diri. lalu Aisyah mengatakan, ”Anda kata Nabi hidup di masa seperti ini, niscahya beliau akan melarang perempuan untuk keluar dari rumahnya sebagaimana dahulu perempuan Bani Israil dilarang”. Wanita itu indah, maka diperintahkan kepada laki-laki untuk menundukkan pandangannya.

Namun, lihatlah di zaman sekarang ini. Bagaimana musuh-musuh Islam mengeksploitasi wanita, menjual wanita. Dimana wanita dijual? Dimana-mana wanita dijual. Ana pernah melihat suatu iklan di dalam Lift sebuah hotel di Abu Dhabi bahwa “Perempuan masuk Bar gratis dan mendapatkan tiga botol bir”. Ini menunjukkan wanita itu dibeli dengan harga murah. Kalau banyak wanita yang datang ke Bar tersebut, maka akan banyak juga laki-laki yang datang. Begitu juga dengan iklan-iklan motor, mobil, handphone, shampoo, pasti menggunakan gambar wanita.

Keluarnya wanita dari rumah dengan bersolek dan berhias yang tidak diperbolehkan syari’at menjadi faktor yang sangat merusak. Sekarang jika kita masuk kantor, hotel, mall, kereta, pesawat, dan lain sebagainya, semuanya mengeksploitasi wanita untuk menggoda kaum laki-laki Ini sesuatu yang perlu dipikirkan bersama. Ketika perzinahan merajalela, perselingkuhan dimana-mana maka tinggal menunggu azab dari Allah.

Allah عزوجل mengatakan dalam ayat berikut.

يا نِسَآءَ ٱلنَّبِيِّ لَسۡتُنَّ كَأَحَد مِّنَ ٱلنِّسَآءِ إِنِ ٱتَّقَيۡتُنَّۚ فَلَا تَخۡضَعۡنَ بِٱلۡقَوۡلِ فَيَطۡمَعَ ٱلَّذِي فِي قَلۡبِهِۦ مَرَض وَقُلۡنَ قَوۡلا مَّعۡرُوفا

Artinya: “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik”[12]

Dari ayat di atas menunjukkan bahwa berbicara biasa yang dapat membuat laki-laki berkeinginan saja dilarang, bagaimana dengan sekarang? Perempuan dengan lagu-lagunya, bernyanyi dan menampakkan aurat-auratnya. Mau dibawa kemana generasi ke depan?

Ahibbati Fillah, bagaimana menyelamatkan diri dari fitnah wanita  untuk laki-laki?

  1. Jangan melepas pandanganmu

Nabi ﷺ bersabda, “Jangan diikuti pandangan dengan pandangan selanjutnya. Bagimu pandangan yang pertama”[13]

Maksud hadist di atas adalah melihat perempuan tidak disengaja. Hadis ini bertujuan untuk menjaga lebih baik daripada mengobati. Ketika tidak melihat, maka tidak akan tergoda. Seorang yang sholeh berkata kepada anaknya,”wahai ananda berjalanlah engkau di belakang singa, tetapi jangan berjalan di belakang wanita”. Perempuan itu dari depan, belakang menggoda. Ketika engkau berjalan di depannya maka engkau tidak akan melihat perempuat tersebut.

Padangan mata sama seperti anak panah yang beracun. Jika sudah masuk, maka akan merusak sampai ke jantung dan mengantarkan kepada perzinahan. Bagaimana salafussholeh dalam menjaga dan menundukkan pandangannya?

Sufyan bercerita mengenai Ar-Robi’i. Dia mengatakan bahwa ketika ada wanita-wanita lewat didepannya, maka Robi’ menundukkan pandangannya seperti orang buta, sampai membuat wanita-wanita tersebut berpikir bahwa ia adalah orang yang buta.  

Hasan Bin Abi Sina, disebutkan bahwa ia berangkat sholat Id yang begitu ramai oleh perempuan. Ketika pulang ke rumah, ia berjumpa istrinya. Istrinya bertanya,”berapa banyak wanita cantik yang kamu lihat hari ini?” Hasan diam tidak menjawab. Tetapi istrinya terus menerus mengoloknya. Karena tidak tahan dengan olokan istrinya, ia mengatakan,”Kau tau sejak aku keluar dari rumah san sampai sekarang. Aku tidak melihat kecuali kepada ibu jariku ini”. Ini artinya bahwa Hasan menundukkan pandangannya terhadap wanita

  • Jika melihat sesuatu yang menakjubkan di luar, maka segeralah pulang ke rumah

Hasrat seorang laki-laki hendaknya disalurkan ke istri. Rasul berkata :

Perempuan ini dari arah depan dalam gambaran setan, dari arah belakang dalam gambaran setan. Kalau seseorang dari kalian melihat perempuan yang membangkitkan hasrat, maka hendaklah pulang ke istrimu. Karena ketika sudah disalurkan, maka hasratnya selesai sudah[14].

Adapun yang belum menikah maka sabar, sholat, puasa, maka in syaa Allah akan meredam syahwatnya.

  • Jangan datang ke tempat-tempat fitnah

Ada daerah-daerah yang merupakan tempat fitnah. Banyak perempuan-perempuan yang tidak berhijab, berpakaian yang mini, seperti di mall, pinggir pantai, atau acara card free day, dan lainnya. jangan datangi tempat tersebut dan pergi menjauh.

  • Kalau ada perempuan yang menggoda, maka jangan menoleh
  • Ketahuilah bahwa zina mata akhirnya nanti kepada zina yang sebenarnya.

Perzinahan menyebabkan pelakunya di lempari dengan hal yang menjijikkan sampai mati. Itu azab di dunia. Sedangkan di akhirat, Rasulullah menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan akan dibakar dalam kondisi telanjang di dalam tungku. Ketika kondisi panas, mereka naik ke atas tetapi tidak bisa keluar. Kemudian masuk lagi dan naik lagi. Nauzubillah orang yang berzina sekali, kalau tidak segera bertobat, maka balik lagi dia akan berzina. Walaupun telah bertobat, biasanya akan ada panggilan-panggilan untuk mengulang zina tersebut.

Hendaknya seseorang berpikir bahwa dosa zina itu adalah dosa yang besar. Laki-laki yang berzina di luar rumahnya, maka Nauzubillah mungkin istrinya dizinahi orang lain dirumahnya gratis. Engkau merusak lain. Engkau berzina dengan anaknya orang, ibunya orang dan bisa jadi ibumu, adikmu, anakmu, Allah tidak akan jaga. Engkau jaga Allah, maka Allah akan menjagamu. Balasan itu sesuai dengan amal yang diperbuat. Kalau kita tidak godain anak orang, menjaga anak orang, maka In syaa Allah, anak kita akan dijaga oleh Allah.

Itulah yang dapat disampaikan, apabila benar itu dari Allah kalau ada yang salah dan kurang berkenan itu dari ana pribadi, Allah dan Rasul-Nya terbebas dari hal itu.

REFERENSI:

Diringkas oleh : RIZQI ALFAZA

Judul buku : Samudera Hikmah di balik Hijab Muslimah

Penulis : Sufyan bin Fuad Baswedan M.A


[1] QS. Al-Anbiya : 35

[2] HR. Muslim

[3] QS. Ali ‘Imran: 14

[4] HR. Muslim [no. 2742. (99)], HR. Ahmad (III/22) dll

[5] Shahih Muslim no.2252

[6] QS. At-Taghabun: 14

[7] HR Muslim

[8] HR. Muslim no. 5232 dan Muslim no. 2172

[9] HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al Hakim

[10] HR. Abu Dawud

[11] HR. Abu Dawud

[12] QS. Al-Ahzab:32

[13] HR Abu Daud no 2149, At-Tirmidzi no 2777, Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohihul Jami’ no.7953

[14] HR. Muslim

BACA JUGA :

Be the first to comment

Ajukan Pertanyaan atau Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.