DIBALIK MUSIBAH FUTUR PASTI ADA HIKMAHNYA

DIBALIK MUSIBAH FUTUR PASTI ADA HIKMAHNYAaf

DIBALIK MUSIBAH FUTUR PASTI ADA HIKMAHNYA – Sesungguhnya Segala Pujian hanyalah milik Allah Semata titik Kami memujinya memohon pertolongan dan meminta ampun kepadanya. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan diri-diri kami dan kejelekan amal-amal perbuatan kami Barang siapa diberi hidayah oleh Allah niscaya tiada seorangpun yang dapat menyesatkannya dalam barangsiapa disesatkan oleh Allah niscaya tiada seorangpun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya saya berhasil yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah Dan saya bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah hamba dan utusannya.

Seburuk-buru perkara adalah perkara yang diadakan dalam agama, setiap yang diadakan dalam agama adalah Bid’ah setiap bidah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka. Amma ba’du.

Futur elesuan iman dan hilangnya gairah untuk beramal adalah penyakit akut yang sangat berbahaya. Beberapa banyak orang-orang yang dahulunya rajin ibadah, dekat kepada agama, Alim dan tekan menjalankan ketaatan, tiba-tiba saja berubah sedikit demi sedikit. Mulailah ia melepaskan ikatan agama satu demi satu hingga akhirnya terlepas satu sama sekali a Sangat disayangkan…! Mungkin hanya itu komentar yang keluar dari lisan kita. Namun sederhana itukah masalahnya!! Jawabannya tentu tidak.

Sindrom Putri ini bisa menyerang siapa saja baik tua maupun muda, baik Si Miskin maupun Si Kaya, baik pria ataupun wanita. Semuanya bisa kena! Pada awalnya mungkin Penyakit ini dianggap sepele, namun lama-kelamaan menjadi malapetaka besar bagi penderitaannya titik bisa saja Penyakit ini menyeret seseorang kepada kemurtadan, dan kedzindiqan, wal iyadzu billah.

Ibnu Qayyim Al- jauziyah berkata dalam.kitab madaarijus salikin: ” dalam masa-masa future, gelap dan tertutup yang menghalangi orang yang berjalan menuju Allah terhadap hikmah yang sangat banyak sekali titik tidak ada yang tahu perinciannya kecuali Allah. Engkau pasti menghadapi masa-masa struktur. Yaitu kemalasan dan puter hal itu pasti memandang seseorang yang berjalan menuju Allah titik akan tetapi di dalamnya terdapat hikmah yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah dengan itu akan diketahui siapa yang jujur dan siapa yang dusta titik orang yang dusta akan berbalik ke belakang dan kembali kepada tabiat aslinya kawan nafsu dan kesukaan dirinya.

Adapun orang yang jujur, ia akan memperbaiki dirinya, berjuang bersabar, bertahan dan menunggu pertolongan serta tidak putus asa terhadap rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala sesungguhnya seorang yang berjalan menuju Allah lalu terserang penyakit futur maka ia tidak terlepas dari kedua kondisi:

Pertama: Ia berhasrat melakukan dosa kecil, lalu memburu keadaannya dari memandang yang haram sampai mengeluarkan kata-kata yang haram, mencuri, Malas mengerjakan salat, melalaikan kewajiban lalu akhirnya jatuh dalam perbuatan maksiat. Demikian seterusnya Ia terus mundur dan jatuh.

Adapun kondisi yang kedua adalah orang yang memiliki awal yang baik dan kokoh di atas yang kuat. Maka ketika ia putus ia bersabar memperbaiki diri, berjuang menyebarkan diri, bertahan dan berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tunduk kepadanya dan meminta kepadaNya agar hatinya dikembalikan kepadanya. Ia melemparkan dirinya di hadapan pintu roknya dengan penuh kedudukan kehinaan dan kerendahan diri. Ia menunggu kasih sayang raja dan kekasihnya Subhanallah ta’ala. Menunggu curahan karunianya yang dapat memperbaiki dirinya permohonan seperti ini merupakan sebab terbesar turunnya kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala dan Allah akan mengembalikan kamu ke jalannya yang lurus yang sempat engkau tinggalkan karena kelalaianmu.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman:

اِنَّا كُـنَّا مِن قَبلُ نَدعُوهُ‌  اِنَّه هُوَ البَـرُّ الرَّحِيمُ

Artinya: Sesungguhnya kami menyembah-Nya . Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi maha penyayang.” (QS. Ath-thur: 28)

Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah membentangkan bagimu tempat tersebut pipi sebab itu bukan darimu tapi darinya Subhanallah Wa Ta’ala yang telah mencurahkan karunianya atasmu, ialah yang Melepaskanmu dari aba-aba yang menyakitimu dan menjauhkanmu dari pintunya.

Dialah yang membatasi antara manusia dan hatinya. Ketika engkau melemparkan dirimu di hadapannya, dia merangkai kembali hatimu. Apabila engkau melihat dia telah menempatkanmu pada kedudukan tersebut, kerendahan dan kedudukan maqam iftiqar (membutuhkan) dan Taubat, maqam  kepasrahan  dan engkau melihat dia telah menempatkan dirimu pada maqam tersebut maka ketahuilah bahwa itulah hati yang terbuang, apabila engkau tidak menemukan hatimu di depan pintu Allah maka sesungguhnya Hatimu Telah terbuang.

Jika engkau mendapati dirimu merasa akrab dengan perasaan cemburu, merasa tidak akrab dengan Al Wahid al-qadr subhanallahu Wa Ta’ala maka ketahuilah bahwa dirimu tidak ada di pintunya, tidak terlempar dan tunduk di depannya, maka ketahuilah bahwa Hatimu Telah terbuang. Entahlah kepada anakmu yang mana hatimu terletak diantara jari-jarinya, dia membuat mengembalikannya menurut kehendaknya, agar dia mengembalikannya kepadamu dan merangkainya kepada untukmu.

SEBAB-SEBAB FUTUR, TERAPI PENGOBATANNYA?

  1. Tidak memahami islam dengan pemahaman yang benar

Bisa jadi penyebab utama yang membuat seseorang terjangkit penyakit futur adalah tidak memahami agama.

Sepintas lalu, kelihatannya aneh titik akan tetapi yang lebih aneh lagi ialah membayangkan ada seorang hamba yang telah merasakan kelezatan iman dan memahami agama ini Dengan pemahaman yang benar kemudian ia berpaling dari ketaatan, dari cinta kepada Allah dan rasulnya kepada perbuatan maksiat. Bisakah hal ini semacam itu terbayangkan? Tidak mungkin!

Di sana pasti ada masalah titik dan apabila kita berusaha menjadi penyebabnya, kita dapat Bahwa masalah terbesar yang dihadapi oleh para multazimin orang-orang Yang berpegang kepada agama ialah tidak memahami Islam dengan paham yang benar titik yaitu paham yang didasari oleh Alquran dan as-sunnah menurut pemahaman salaful ummah.

Paham yang mampu mengabarkan di dalam benaknya pedoman-pedoman pokok kehidupan seperti yang diinginkan oleh Islam.

Sesungguhnya seorang muslim, apabila hakikat Islam ini telah nyata dalam benaknya, Maka sangat berat baginya atau mustahil ia dapat hidup tanpa Islam titik tidak mungkin kita dapati seorang yang telah memahami Islam merasakan kelezatan Imam, telah mencicipi nikmatnya ketaatan, kemudian ia meninggalkannya!

Mustahil kita dapati seorang insan yang mengetahui Kerindaan Islam lalu ia hidup tanpa Islam.

Sesungguhnya ia belum lagi memahaminya dengan yakin titik sebenarnya ia belum mencicipi hidup secara Islam meskipun secara lahiriyah Kelihatannya sudah titik oleh karena itu dengan mudah pula ia meninggalkannya. Dikatakan kepada seorang Salaf: petik dua sesungguhnya sebagian orang yang telah berangkat namun kemudian ia kembali ia telah berjalan tetapi kemudian ia kembali.  dua yang berkata: “mereka sudah sampai niscaya mereka tidak akan kembali.”

Kalaulah sudah sampai kepadanya paham Islam yang benar, tentang ragam dan corak kehidupan menurut Islam tentu ia akan hidup dengan cara dan ragam tersebut. Kalau sudah demikian tentu sulit baginya hidup tanpa Islam. Melepaskan diri dari salah satu bagian ajaran Islam dalam hidupnya sampai dengan kematian.

Intinya, apabila telah nyata di hadapan seorang muslim urgensi Islam maka mustahil ia hidup tanpa Islam titik bahkan sungguh ia akan mendapati dirinya terdorong untuk menambah keimanan dengan ilmu yang bermanfaat dan amal saleh.

Awali I’l tizam dengan asas yang benar

Di saat Hidayah menyapa seorang, muncullah Gairah dan semangat untuk mengamalkan dan berpegang teguh pada agama ini titik namun banyak diantara mereka tidak mendasari dan mengawali ilmu dengan maksud dan asas beragama yang benar. Pada perkara ini sangat penting. Hendaklah mengawali masa dengan dasar Manhattan asas yang benar dalam bimbingan ilmu yang Solid. Sebab, masa awal dan melihat terarah dan jelas akan menuntunmu kepada jalan yang lurus. Sebab langkah awal kita ibaratkan seperti hulu sungai dengan air terjunnya yang terjal yang dapat mengoyak batu dengan cepat, lalu air itu mengalir di alurnya kemudian menjadi tenang di Hilir dan lebih sedikit kecepatannya, akan tetapi menjadi lebih kokoh dan mantap.

Apabila kita memiliki langkah awal yang kuat dan benar maka manhat ilmiah terbawiyah yang kita ikuti itu akan membawa diri kita dan meletakkannya di atas jalan yang siapa saja berjalan di atasnya pasti sampai ke tujuan titik sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sesudah beliau men Tarbiyah sahabat-sahabat beliau dan mengajari mereka, dan sebelum beliau meninggalkan mereka:

“Sungguh aku meninggalkan kalian di atas jalan yang putih bersih, malamnya bagaikan siang , Siapa saja yang menyimpang darinya pasti binasa.”

Seperti pepatah mengatakan: “kecepatan yang terukur akan melahirkan stabilitas yang kokoh.”

  1. Sifat terburu-buru dan berlebih-lebihan

Wahai saudaraku,, sesungguhnya hati Insani akan merasakan kelezatan tiada tara apabila memiliki hati tersebut akan melaksanakan apa yang diyakininya benar. Akan tetapi hati tidak pernah puas kamar ia akan terus melebar memanjang ke segala penjurupuk ia selalu mencari sesuatu yang dapat memuaskannya menurut kapasitas keluasannya. Sesungguhnya ketika hati melaksanakan apa yang diyakininya benar maka ia akan bahagia. Ia ingin kebahagiaan itu terus bertambah, ia tidak bisa sabar karena sifat terburu-buru yang telah Allah berikan kepadanya.

Dengan sifat tamak dan tergesa-gesa itu ia terdorong kepada sikap berlebih-lebihan dalam melaksanakan ketaatan titik akhirnya ia letih dan bosan lalu meninggalkan ketaatan dan berbalik ke belakang.

Orang yang mendapat Taufik adalah orang yang Allah beri salam bimbingan yang menunduk Tangannya di atas hidayah, dengan sakinah dan ilmu, Dengan pemahaman dan pengalaman. Ia harus memahami Islam agar ia dapat masuk ke dalamnya. Dengan hikmah dan paham yang benar tentang tabiat agama ini. Agar ia dapat mengetahui bagaimana caranya menjalankan Islam.

  1. Perkembangan ilmu yang statis (tidak berusaha untuk menambah ilmu)

Ketahuilah bahwasan jiwa manusia tidak bisa statis. Hati senantiasa menuntun sesuatu yang berlebih titik jika terhenti perkembangan pada salah satu Sisinya yakni Sisi ilmu atau Talbiyah atau Iman atau dakwah maka bisa mundur dan berbalik ke belakang.  maka milikilah semangat tinggi dalam menuntut ilmu Alquran dan as-sunnah titik usaha yang  berkesinambungan dengan menambah pembendaharaarin ilmu.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا

Artinya: “Katakanlah, Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. (QS. Thaha” 114)

Baik melalui kaset-kaset, buku-buku, majalah-majalah pembahas pembahasan guru-guru. Tambahkanlah pembendaraan ilmu setiap hari titik setiap hari ilmu seharusnya bertambah. Dan setiap kali bertambah ilmu, bertambah pula keteguhanmu. Barangkali kita dapat mengambil Imran dengan membaca sirah para ulama salam agar kita ketahui Bagaimana semangat mereka dalam menuntut ilmu dan dalam pengorbanan apa saja yang berharga demi meraih ilmu. sebab ilmu tidak bisa didapat dengan santai.

Imam Syafi’i telah berkata, “wajib atas para penuntut ilmu untuk menggerakkan segala kemampuan mereka dalam memperbanyak ilmu. Dan bersabar atas segala rintangan yang menghadangnya dalam menuntut ilmu. Ikhlaskan niat karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam meraih ilmu. serta keinginan meraih Apa yang dijadikan Allah berupa pertolongan-Nya.”

Tak jarang kita dapati seorang yang rajin menghadiri majelis-majelis Taklim ia mulai bosan karena terlalu sering mendengar pembahasan yang telah berulang kali ia dengar. Ia Mulai jenuh dengan rutinitasnya dan jemu Mulia orang-orang sekitarnya. Akhirnya ia tidak lagi rutin menghadiri majelis-majelis ilmu. Ia pun mulai membatasi hubungannya dengan saudara-saudaranya se majelis. Kemudian Ia pun terputus dari majelis kadang muncul kadang menghilang.Mengapa demikian? Iya berkata: kalau aku hadir apa yang harus aku dengar? Aku tahu seluruh isi pembicaraan itu!

Subhanallah! Barangkali kalau kita jujur terhadap Allah, Andaikata kita mendengar seribu kali maka setiap kali mendengar akan bertambah satu makna setiap kali mendengar akan bertambah satu faedah titik setiap kali mendengar akan mendorong kita untuk mengamalkan setiap bagian dari pembahasan tersebut. Setiap kali mendengar akan bertambah tujuan, setiap kali mendengar akan bertambah kelezatan titik setiap kali mendengar akan bertambah maju, bertambah tinggi kedudukan dan bertambah banyak Langkah.

Adapun bila kejamuan telah menyerang hati Maka akan kembali kebencian hadir di majelis akan menjauh darinya Dan ia akan kembali seperti dahulu kala sebabnya tak lain dan tak bukan karena ia tidak memahami Islam.

  1. Takjub pada diri sendiri atau sebaliknya bersikap masa bodoh dan suka menghinakan diri
  2. Suka melemparkan kesalahan kepada orang lain (mencari-cari kambing hitam)
  3. Melalaikan nawafil dan meremehkan perkara makruh
  4. Banyak berkumpul dengan pelaku maksiat dan melibatkan diri dalam bahaya
  5. Israr ( Mempertahankan dosa, walaupunn dosa kecil) dan At-Tark (meninggalkan keutamaan meskipun hanya amanalan sunnah)
  6. Tidak punya tujuan yang jelas
  7. Faktor eksternal atau tekanan-tekanan dari luar 

REFERENSI:

Diringkas dari buku: Awas futur

Karya: Ummu ihsan & Abu ihsan al-Atsary

Cetakan ke 2,, Dzulqa’dah 1437 H. / Agustus 2014 M

Diringkas oleh: Helmi Lia Putri

Status: Pengabdian Ma’had Darul Qur’an wal Hadits

Baca juga artikel:

Wanita Bekerja di Luar Rumah?

Kalaupun Nabi Musa Masih Hidup, Apa Yang Harus Beliau Lakukan?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.