
Arah di kalangan quraisy untuk menghalangi orang-orang berhaji mendengarkan dakwah nabi shalaullahu ‘alaihi wasallam
أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُونَ بِهَا أَمْ هُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ عَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا قُلِ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ كِيدُونِ فَلَا تُنظِرُونِ
”Apakah mereka (sesembahan-sesembahan itu) mempunyai kaki yang dengan itu mereka bisa berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu mereka bisa memegang, atau mempunyai mata yang dengan itu mereka bisa melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka bisa mendengar? Katakanlah, ‘Panggillah mereka (sesembahan-sesembahan itu) yang kalian jadikan sekutu bagi Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan),”
Aku tanpa memberi tangguh kepadaku Sehubungan dengan ini, dibuatlah beberapa perumpamaan yang jelas untuk mereka, seperti firman Allah Ta’ala:
يَتَأَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَن يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِن تلُهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ سلبهم وَالْمَطْلُوبُ .
“Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu Sesungguhnya segala yang kalian seru (yang kalian minta-mintai dengan doa) selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun. Walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tidaklah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah orang yang Amenyembah dan lemah pulalah yang disembah”. (Al-Hajj: 73
juga seperti firman Allah
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْنَا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ )
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba jika mereka mengetahui (Al-Ankabut 41)
Telah dijelaskan pula oleh sebagian orang muslim tentang kelemahan sesembahan mereka ini dengan ungkapannya: Apakah (itu) tuhan, yang seekor musang bisa mengencingi kepalanya? Sungguh sangat hina. Suatu yang dikencingi oleh sekawanan musang. Ketika situasi telah sampai pada kondisi berhadap-hadapan dengan terang-terangan seperti itu, bangkitlah orang-orang musyrik, bersikap gusar, dan mencaci maki orang-orang muslim, hingga mereka pun mencaci maki Rabb orang-orang muslim yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan orang-orang muslim, mereka telah dilarang oleh Allah Ta’ala untuk membalas apa yang menyebabkan itu semua. Allah berfirman:
وَلَا تَسُبُّواْ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللهَ عَدوا بِغَيْرِ عِلْمٍ
“Dan janganlah kalian memaki sesembahan–sesembahan yang mereka sembah selain Allah karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa ilmu.” (Al- An’am: 108)
Orang-orang musyrik sendiri benar-benar telah bersepakat untuk menjatuhkan dakwah dan menghalangi dari jalan Allah dengan pemaksaan, kekuatan, dan sikap kejam. Mulailah setiap tokoh dan pemimpin (orang-orang musyrik) melakukan penyiksaan terhadap orang-orang yang beriman di kalangan kabilahnya. Dan sekelompok dari mereka datang kepada Abu Thalib agar mau menghalangi Rasulullah dari dakwah beliau yang mengajak untuk beribadah hanya kepada Allah saja. Penganiayaan terhadap Orang-orang Muslim Berbagai penganiayaan yang jika dibayangkan menjadikan kulit ini merinding dan membuat hati miris, benar-benar telah dilakukan kaum musyrikin terhadap orang-orang muslim. Di antara bentuk penganiayaan tersebut:
1. Adalah Bilal bin Rabah budak milik Umayyah bin Khalaf Al-Jumahy. Pernah Umayyah mengikat tali di leher Bilal, kemudian menyerahkan tali itu kepada anak-anak kecil untuk mempermainkannya. Sementara Bilal mengucapkan, “Ahad, ahad (Yang Maha Esa Yang Maha Esa).” Pernah pula Umayyah membawanya saat tengah hari, lalu ditelentangkan punggungnya di atas padang yang terik, yakni di atas pasir atau bebatuan yang sangat panas. Kemudian ia memerintahkan untuk mengambil sebuah batu besar dan meletakkannya di atas dada Bilal, sambil mengatakan, “Kamu tetap seperti ini sampai kamu mati atau kamu ingkar kepada Muhammad dan mau menyembah Latta dan ‘Uzza,” Sementara Bilal mengucapkan, “Ahad… Ahad… (Allah Yang Maha Esa… Allah Yang Maha Esa),” Suatu hari lewatlah Abu Bakr sedangkan Bilal tengah disiksa, maka Abu Bakr pun membelinya dan membebaskannya karena Allah.
2. Pernah pula Amir bin Fuhairah disiksa hingga hilang kesadarannya dan tidak tahu apa yang diucapkannya.
3. Abu Fakihah pun pernah disiksa. Nama aslinya adalah Aflah, ada yang mengatakan bahwa ia dari Bani Al-Azad dan menjadi budak dari Bani ‘Abdud-Dar. Pernah mereka membawa Abu Fakihah di tengah hari saat panas terik, sementara kedua kakinya diikat besi, mereka melepaskan pakaiannya dan menelungkupkan di atas padang pasir, kemudian mereka letakkan batu besar di atas punggungnya hingga tidak bisa bergerak. Ia tetap dalam keadaan itu sehingga tak sadar diri. Dan ia terus mengalami siksaan seperti itu dalam hijrah ke Habasayah pada hijrah kedua kakinya dan tali, mereka menyeret dan melemparnya ke padang pasir, kemudian mereka mencekiknya hingga mengiranya benar-benar telah mati. Lewatlah Abu Bakr, kemudian membeli dan membebaskannya karena Allah.
4. adalah Khabab bin Al-Arat termasuk tawanan di masa jahiliyyah. Ia di beli oleh ummu Anmar bintu Siba’ Al-Khuzaiyyah dan menjadi seorang pandai besi. Ketika masuk islam, ia pun disiksa oleh majikannya dengan api. Pernah majikan perempuannya membawa besi yang panas lalu di letakaknya di punggungnya agar ia mau ingkar kepada Muhammad Shalaullahu ‘alahi wasallam namun, siksaan-siksaan itu justru menambah keimanan dan sikap pasrah pada dirinya. Orang-orang musyrik juga ikut mrnyiksanya. ,mengikat lehernya, menarik rambutnya bahkan melemparkannya ke dalam bara api berkali-kali. Kemudian mereka meletakkan batu yang berat di atas dadanya. Sehingga dia tidak bisa berdiri.
5. Adalah Zinnirah seorang budak yang berkebangsaan Romawi, dia telah masuk islam. Ia disiksa karena (membela) Allah dan dianiaya di matanya hingga buta. Dikatakan kepadanya, “kamu telah di timpa oleh latta dan Uzza” ia pun menjawab, “ Tidak demi Allah, mereka tidak bisa mencelakaiku. Ia akan menyembuhkannya,” maka ketika keesokan harinya, Allah kembalikan pandangan matannya. Hingga berkatalah Quraiys, “ini adalah sebagian sihir Muhammad.”
6. masuk Islamnya Ummu Ubais , seorang budak wanita memiliki bani zuhrah. Ia disiksa oleh majikannya, yakni Al-aswad bin ‘Abdu Yughuts, dan Al-Aswad, mereka termasuk musuh besar Rasulullah Shalaullahu ‘alahi wasallam dan termasuk orang-orang yang suka mengolok-olok beliau Shalaullahu ‘alahi wasallam.
7. telah masuk Islam budak wanita dari Amr Mu’ammal yang berasal dari Bani ‘Adi bin Umar bin-Khaththab yang ketika itu masih musrik, adalah orang yang sering menyiksanya, umar memukulnya hingga kelelahan sendiri, kemudian meninggalkannya sambil mengatakan, “Demi Allah, tidaklahg aku tinggalkan kamu kecuali merasa bosan.” budak wanita itu pun berkata, “Demikian pula apa yang akan di lakukan oleh rabbmu terhadapmu.
8. kami sebut pula di antara orang-orang yang masuk Islam kemudian mengalami siksa dari kalangan budak-budak wanita, seperti An-Nahdiyyah dan anak perempuannya. Keduanya merupakan budak milik seorang wanita dari Bani ‘Abdul-Dar.
9. Ammar bin Yasir juga melakukan siksaan. Demikian ibu dan ayahnya, mereka adalah sekutu Bani Mukhzum. Ketika itu Bani Mukhzum dan pemimpin mereka yakni Abu Jahl membawa mereka menuju padang pasir ketika tanahnya mulai panas. Rasulullah Shalaullahu ‘alahi wasallam lewat di atas mereka, lalu berdoa, mudah-mudahan keluarga yasirdalam kesabaran, temoat yang dijanjikan atas kalian adalah surga. “ya Allah, ampunilah keluarga Yasur” adapun yasir keluarga ayah dari Ammar yakni Yasir bin Amir malik al-’Insy Al-Mudzhijy ia meninggal dunia karena siksaan.sedangkan ibunda Ammar adalah Sumayyah bintu khiyat, seorang wanita tua yang lemah, bekas budak Abu Khuzaifah Al-Makdzumy. Abu JHahl menikahinya di bagian qubul (kemaluan)nya dengan tombak, sehingga meninggal. Ia wanita pertama yang syahid di dalam islam. Sedangkan Ammar ia mengalami siksaan yang berat. Terkadang orang-orang musyrik memakikannya bajju besi saat hari sangat panas. Terkadang mereka letakkan batu besar yang sangat berat di atas dadanya hingga memerah. Dan terkadang mereka menegelamkannya di air, hingga (karena tidak berdaya) lisan Ammar mengucapkan apa yang dimaukan mereka (berupa kata-kata kekufuran), sementara hatinya tetap di penuhi dengan keimanan.
10. Mush’ab bin umair pun mengalami siskaan karena (karena membela) Allah. Sebelumya ia adalah seorang yang mewah dalam hidupnya. Ketika masuk islam, selain ibunya melarang makan dan minum, ia juga di usir hingga kulitnya mengelupas bagaimana binatang ular yang berganti kulit.
11. Shuhaib bin Sinan Ar-Rumy juga melngalami siksaan, sehingga hilang kesadaran dan tidak mengertiapa yang di ucapkan.
12. ‘Utsman bin Affan mengalami siksaan pula, dia mengulungnya kedalam tikar dari daun kurma, kemudian dihembaskan asar dari bawahnya.
13. Abu bakr dan Thalhah bin Ubaidillah tidak luput juga dari penganiayaan keduanya di aniaya oleh naufal bin Khuwailat Al-Adawy. Ada pula yang mengatakan yakni oleh utsman bin ubaidillah yakni yakni laki-laki dari thalhah dari uabidillah ia mengikat abu bakr dan tahalha mengikatnya menjadi satu untuk mengahalangi keduannya dari shalat dan dari agama mereka. Namun keduanya tetap kokoh dalam pendiriannya dan tidak merasa takut. Mereka hanya berharap bisa di bebaskan dan bisa melakukan shalat. Maka kedua sahabat tersebut dinamakan Al-Qarinain (kedua sahabat yang beriringan), karena keduanya diikat dalam satu tali ikatan.
Adalah Abu Jahl, apabila mendengar seseorang masuk islam sementara seorang tersebut memiliki kedudukan tinggi dan kekuatan, maka ia hanya bisa mencela dan menghina, serta mengancam dan mendapatkan kerugian yang besar pada harta dan kedudukannya. Namun apabila seseorang tersebut adalah orang yang lemah, maka ia aniayah dan ia hasut. Jelaskan, setiapyang diketahui masuk islam, mereka (orang musyrik) pasti akan merintangkan dengan penganiayaan dengan penganiayan penyiksaan.
Penganiayan-panganiayaan seperti ini ditunjukan kepada kaum muslimin yang kebanyakan merka adalah orang-orang yang lemah. Adapun kepada kalangan tokoh dan kaum bangsawan yang masuk islam, mereka harus benar-benar memperhitungknnya (hberhati-hati). mereka yang berani menghadapinya hanyalah orang-orang yang setingkat dengan mereka juga dari kalangan pemimpin kabilah dan para tokoh mereka, di samping tetap memperhatikan pula tingkat kewaspadaan dan kehati-hatian.
Referensi : Sirah Nabawiyyah, Taman cahaya di atas cahaya perjalanan hidup Rasulullah Shalaullahu ‘alahi wasallam, Asy-syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury, Ash-Shaf Media, cetakan pertama, safar 1427 H April 2022 M
Diringkas oleh : Dia Silvia (pengabdian ponpes DQH Oku Timur)
BACA JUGA :
Leave a Reply