AKHIR KESOMBONGAN – Kesombongan merupakan refleksi seseorang yagn tak mengenal hakikat jati dirinya. Bagaimana tidak sosok makhluk yang berasal dari setets air mani, yang lemah dan tak berdaya, namun ia bertingkah seolah semua label dan atribut kebesaran tersemat dalam dirinya! Bagaimana bisa ia besar da tinggi diri, tidak rela untuk tunduk dan menghamba kepada Dzat yang telah membekalinya dengan kekuatan dan ilmu! Bagaiman bisa seseorang yang asal mulanya sama namun ia memandang orang lain seolah berada dibawah kakinya?
Ini semua adaalah bentuk kecongkakan yang mencerminkan manusia yang tak tahu diri; tak kenal siapakah dirinya sebenarnya! Pun tak mengenal rabb-nya, Allah Yang Maha Besar lagi agung, pemilik semua kebesaran dan keagungan.
Takabbur adalah sifat iblis yang menyeretnya untuk mengatakan bahwa dirinya lebih baik dari Adam! Juga sifat fir’aun yang menuntutnya untuk mengingkari dirinya sebagai tuhan yang tertinggi! Sehingga tak heran bila iblis dan firaun mendapatkan azab neraka yang paling pedih.
Dan memang, agama telah memberitakan tentang kesudahan dari orang-orang yang congkak dan sombong, sehingga mereka yang sombong tak bisa mengelak dari ancaman siksa-Nya; sekaligus sebagai ibrah (pelajaran) dan pelajaran yang lainya. Allah telah mengkabarkan, bahwa kebesaran dan kesombongan hanya milik Allah semata. Dalam hadits qudsi, Allah berfirman melaluin Nabi-Nya yang artinya: “Kebesaran adalah jubahku, sedangkan keagungan adalah sandangku. Barangsiapa yang menentangku dalam salah satu dari dua hal tersebut akan masukkan dia ke neraka jahannam”. (HR. Abu daud, Ibnu majah, Ahmad).
Semua kebesaran dan keagungan, taka da yang pantas menyandangnya, selain Allah. Hanya miliknya segala atribut kebesaran dan keagungan allah. Allah yang memiliki sifat ini secara mutlak, tidak makhluk-Nya. Tak ada satupun makhluknya yang boleh berkongsi berserikat dengan Allah, termasuk dalam sifat keagungan dan kebesaran-Nya. Keagungan dan kebesaran merupakan sifat Allah yang khusus untuk-Nya. Tidak boleh ada, dan tidak semestinya ada seseorang yang menyematkan dua sifat ini pada dirinya.
Sebab sifat dan tabiat makhluk adalah tawadhu’ dan merendah diri. Maka sebagaimana seseorang manusia tidak menjadikan pakaianya untuk konsumsi bersama; demikan pula Allah tidak menjadikan dua sifat ini sebagai sifat yang boleh disandang oleh makhluk. Sehingga barangsiapa yang menyematkan sidat ini pada dirinya, artinya ia telah lancing menentang Allah, hendak menyaingi Allah dalam kebesaran dan keagungan-Nya. Sehingga pantaslah kalau ia dicampakkan ke dalam api neraka.
Maka tak heran bila pelaku sombong diancam dengan ancaman yang pedih: yaitu debenamkan dalam siksa neraka. Mengingat bahayanya yang begitu besar; dan kerusakanya yang sangat luar biasa. Sehingga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
لا يدخل الجنَّة مَن كان في قلبِه مثقالُ ذرَّة من كِبْرٍ
Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya terdapat kesombongan walau sebesar zarrah”. (HR. Muslim dalam shahihnya)
DARI MANA MUNCULNYA SIFAT SOMBONG
Bila ditelisik lebih seksama bisa disimpulkan bahwa sumber munculnya sifat sombong tidak lain adalah sikap melecehkan dan meremehkan orang lain. Dari sikap inilah timbul sifat congkak dan meremehkan orang lain. Dari sikap inilah timbul sifat conngkak dan sombong dalam diri seseorang. Maka dari sikap ini tak heran bila ia menganggap orang lain begitu rendah dan ia akan menolak kebenaran yang dating dari orang lain. Ia menilai bahwa standa kebenaran adalah dari dirinya.
Kesombongan seseorang terhadap orang lain adalah satu dosa yang fatal. Sebab itu akan menyeretnya untuk menolak kebenaran, membangkang terhadap Allah. Hal ini bisa kita tangkap dari kisah iblis yang membangkang titah Allah. Apakah gerangan motif iblis menentang perintah Allah? Tak lain adalah karena berawal dari kesombonganya atas adam. Karena ia berpandangan bahwa dirinya lebih baik dari Adam. Maka awal mula pembangkanganya terhadap Allah adalah disebabkan ia sombong dan dengki terhadap Adam. Kemudian hal ini menyeretnya untuk besar diri tidak mau menunaikan perintah Allah. Dan hal itupun menjadi sebab kebinasaanya selama-lamanya. Maka tak heran bila Rasul mendefinisikan sombong dengan dua penyakit ini; yaitu [1] menolak kebenaran dan [2] meremehkan orang lain.
Adapun orang yang mendengar kebenaran dari orang lan, namun ia besar diri sehingga tidak sudi menerimanya bahkan ia mengingkarinya, maka hal itu tidak lain adalah karena ia merasa tinggi diri dan besar diri, dengan menganggap remeh orang lain. Sehigga ia pun enggan untuk tunduk kepada kebenaran yang dibawa orang tersebut. Dan perlu dicamkan disini, bahwa iini termasuk sifat dan akhlak orang-orang kafir dan munafik. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman mendeskripsikan mereka:
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَسْمَعُوْا لِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَالْغَوْا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُوْنَ
Artinya:
“dan orang-orang yang kafir berkata: janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-qur’an ini dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka”. (QS. Fussilat/41: 26)
Orang yang mendengar kebenaran dari lisan orang lain; dan ia tahu dan yakin akan kebenaranya; namun ia eggan untuk menerimanya; ini artinnya ia punya sifat yang sam ddengan orang-orang kafir seperti yang disebutkan dalam ayat diatas. Begitupula dengan orang yagn gengsi dan besar diri sehingga tidak mau menerima nasihat dan pengajaran agama. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَاِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللّٰهَ اَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْاِثْمِ فَحَسْبُه جَهَنَّمُ ۗ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
Artinya: “dan apabila dikatakan kepadanya: bertakwalah kepada Allah, bangkitlah kesombonganya yang menyebabkanya berbuat dosa maka cukuplah (balasanya) neraka jahannam. Dan sungguh neraka jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (QS. Al-baqarah/2: 206)
AKHIR KESOMBONGAN
Ibnul Qayyim berkata: “pilar kekufuran ada empat: kesombongan, hasad, amarah, dan syahwat (hawa nafsu)”. Maka sudah nyata, bahwa kesudahan dari sombong adalah neraka. Semoga Allah melindungi kita dari api neraka, dan memberi surge sebagai anugerah dari-Nya. Dan akhir kesombongan ini bukan berarti taka da siksa sebelumnya. Bahkann banyak akibat yang akan diderita orang-orang yang sombong. Berikut ini adalah beberapa hal yang diakibatkan dari sikap sombong; sehingga seorang muslim bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Akibat dari sombong, baik kala seseorang masih didunia, maupun diakhirat kelak di antaranya adalah:
- Orang sombong tidak bisa mendulang pelajaran dari ayat-ayat Allah
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
سَاَصْرِفُ عَنْ اٰيٰتِيَ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ وَاِنْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا عَنْهَا غٰفِلِيْن
Artinya: “aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya dimuka bumi ini tanpaalasan yang benar-benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayatku, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalann kesesatan, maka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya.” (QS. Al-araf/7: 146)
Orang yang sombong terhaddap orang lain, da sombong dari kebenaran, maka ia tidak bisa mengambil pelajaran dari setiap tanda-tanda kebesaran Allah di alam ini, juga tidak bisa memahami ayat-ayat dalam kitab Allah. Dan ini kehinaan yang nyata.
- Sombong bisa jadi penyebab seseorang dibenamkan ke dalam perut bumi dan adzab kubur
Seperti sabda nabi Shallallahu Alaihi Wasallam: ketika seorang lelaki sebelum kalian berjalan dengan pakaian indahnya, ia begitu takjubb terhadap dirinya sendiri, dengan rambutnya tersisir rapi, tiba-tiba Allah membenamkanya ke dalam perut bumi. Ia terperosok tersentak-sentak diperut bumi hingga hari kiamat. (HR. Bukhori dan Muslim)
- Orang sombong akan dibangkitkan di hari kiamat dengan sangat hina disertai murka dari-Nya
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ يَغْشَاهُمْ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُولَسَ تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِينَةَ الْخَبَالِ
Artinya: “orang-orang yang sombong pada hari kiamat akan dibangkitkan seperti halnya smeut kecil dalam bentuk rupa manusia. Kehinaan mengepung mereka dari setiap penjuru; lalu mereka digiring ke penjara dijahannam yang disebut bulas. Api neraka yang sangat menyala menjilat mereka. Mereka diberi minum dari nanah penghuni neraka yang disebut thinatul khabal” (HR. At-Tarmidzi dalam sunannya)
- Orang yang sombong akan diancam dengan neraka penuh kehinaan
Akhir tragis bagi mereka yang berlaku sombong; Yng menyeretnya untuk memandang hina terhadap orang lain; menzaliminya dan juga menolak kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya. Maka tak heran bila Allah menyediakan siksa pedih bagi mereka yang sombong; dengan penuh kehinaan dan kerendahan pada hari pembalasan. Kecuali jika mereka bertaubat kepada Allah sebelum terlambat. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman: “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)
REFERENSI:
MAJALAH: AS-SUNNAH EDISI 06/TAHUN XXIII/SHAFAR 1441H/OKTOBER 2019M
JABATAN: SEKSI TAMU
NAMA PERINGKAS:AGIF MARCELL DECAPRY
Baca juga artikel:
Leave a Reply