Keutamaan Amar Makruf Nahi Mungkar

keutamaan amaf makruf nahi munkar

Keutamaan Amar Makruf Nahi Mungkar – Menjadi kebanggaan tersendiri bagi umat Islam yang Allah pilih bersamanya seorang Nabi dan Rosul Terakhir, serta menjadi umat terbaik Sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ

Artinya; “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman”. (QS. Ali Imran: 110)

Keindahan Islam dan kejayaan Islam akan nampak apabila penganutnya mempraktikkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

عن أبي سعيد الخدري قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان».

Artinya; “Dari sahabat Abi Sa’id Al-Khudzri semoga allah meridhoinya, berkata: aku pernah mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, barang siapa diantara kalian melihat kemugnkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tanganya, jika ia tidak mampu, maka dengan lisanya. Jika ia tidak mampu, maka hendaknya mengingkari dengan hatinya dan iitulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Diantara keutaman amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sebagai berikut:

  1. Amar makruf dan nahi mungkar adalah tugas Nabi dan Rosul. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman;

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

Artinya; “Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah dan jauhilah tagut!” Di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang ditetapkan dalam kesesatan. Maka, berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. An-Nahl: 36)

  1. Amar makruf dan nahi mungkar adalah sifat orang mukmin. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman;

اَلتَّاۤئِبُوْنَ الْعٰبِدُوْنَ الْحٰمِدُوْنَ السَّاۤىِٕحُوْنَ الرّٰكِعُوْنَ السّٰجِدُوْنَ الْاٰمِرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّاهُوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحٰفِظُوْنَ لِحُدُوْدِ اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya; “(Mereka itulah) orang-orang yang bertobat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk dan sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat mungkar, serta memelihara hukum-hukum Allah. Sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS. At taubah: 112)

  1. Amar makruf dan nahi mungkar adalah sifat orang-orang solih. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

لَيْسُوْا سَوَاۤءً ۗ مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَّتْلُوْنَ اٰيٰتِ اللّٰهِ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُوْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِۗ وَاُولٰۤئكَ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Artinya; “Mereka tidak sama. Di antara Ahlulkitab ada golongan yang lurus.112) Mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari dalam keadaan bersujud (salat). Yaitu Ahlulkitab yang telah memeluk agama Islam. Mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang saleh.” (QS. Ali ‘imran: 113-114)

  1. Amar makruf nahi mungkar mendatangkan keteguhan dan kedudukan di dunia. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ

Artinya; “(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kemantapan (hidup) di bumi, mereka menegakkan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.” (QS. Al Hajj: 41)

  1. Amar makruf nahi mungkar adalah sebab datangnya pertolongan Allah. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

الَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ اِلَّآ اَنْ يَّقُوْلُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ۗوَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُه اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya, tanpa alasan yang benar hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami adalah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, sinagoge-sinagoge, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sungguh, Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Hajj: 40)

يٰاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

  1. Amar makruf nahi mungkar mengeluarkan seaeorang dari segala bentuk kerugian. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Artinya; “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)

Dan masih banyak keutamaan amar makruf nahi mungkar lainya.

Sebaliknya, Allah subhanahu wata’ala mencela orang-orang yang tidak melakukan amar makruf nahi mungkar, yang ini menjadi sifat ahli kitab, Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ

Artinya; “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.111) Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Makruf adalah segala kebaikan yang diperintahkan oleh agama serta bermanfaat untuk kebaikan individu dan masyarakat. Mungkar adalah setiap keburukan yang dilarang oleh agama serta merusak kehidupan individu dan masyarakat. Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang sangat berat.” (QS. Ali ‘imran: 104-105)

Mereka ahli kitab adalah kaum yang telah dilaknat oleh allah Subhanahu wata’ala, salah satu sebabnya karena mereka meninggalkan amar makruf nahi mungkar. Allah Subhanahu Wata’ala berfirma:

لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاودَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۗذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ

Artinya: “Orang-orang yang kufur dari Bani Israil telah dilaknat (oleh Allah) melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putra Maryam. Hal itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang mereka lakukan. Sungguh, itulah seburuk-buruk apa yang selalu mereka lakukan.” (QS. Al-Maidah: 78-79)

Ulama ahli tafsir menjelaskan tentang ayat ini bahwasannya orang yahudi, para pendeta, dan pembesarnya itu tudak amu melakukan amar makruf nahi mungkar kepada penguasa mereka yang melakukan pelanggaran. Padahal penguasa memiliki hak untuk dinasehati dan ditegur. Nabi Shalallahu ’alaihi Wasallam bersabda:

عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ رضي الله عنه : ” أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ 🙁 الدِّينُ النَّصِيحَةُ ) قُلْنَا لِمَنْ ؟ ، قال : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ  “

Artinya: “Dari Tamim Addari Radhiyallahu ‘Anhu: bahwasanya Nabi Shalallahu ’alaihi Wasallam bersabda: Agama adalah nasehat (petunjuk bagi manusia): para sahabat bertanya, untuk siapa wahai Rasulullah? Nabi menjawab: Petunjuk manusia untuk berbuat baik kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan pemimpin-pemimpin kaum Muslimin, dan kepada umat Islam pada umumnya.” (Muttafaqun Alaih)

Inilah dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan amar makrud dan nahi mungkar dan bahayanya jika umat islam meninggalkaanya.

 

REFERENSI:

Diringkas oleh :   Birru Ninda Hamidi (Pengajar Rumah Tahfidz Umar Bin Al-khaththab Prabumulih)

Referensi Dari Kitab :  Syarah Arbai’in An-Nawawiyah, Dr. Ustadz Firanda Andirja Lc. MA. Penerbit Ustadz Firanda Andirja Office. Cetakan Pertama 2022.

 

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.