Buhul Cinta (Bagian 3)

buhul cinta-3

Bismillah, Alhamdulillah washshalatu wassalam ‘ala Rasulillah, amma ba’du. berikut merupakan lanjutan dari pembahasan sebelumnya yang bisa dibaca pada tautan berikut: Buhul Cinta (Bagian 2).

7.      Hiduplah bersamanya dengan sikap qana’ah

Ketika seseorang dikaruniai oleh Allah sikap qana’ah, berarti dia telah dikaruniai kebahagiaan yang banyak. Bagaimana tidak! Karena, qana’ah itu berarti mensyukuri karunia-Nya yang diberikan kepada kita, dan tidak menyibukkan diri dengan karunia Allah subhanahu wata’ala bagi orang lain.

Qana’ah adalah berbahagia dengan piring kita sendiri, tanpa terpengaruh dengan penuh tidaknya piring orang lain. Hidup di alam qana’ah berarti hidup di alam sendiri, dengan menghadirkan segala limpahan rahmat ilahi.

Lihatlah istri dan anak-anak Anda yang sehat, rumah Anda yang layak, dan pekerjaan Anda yang mapan! Bukankah itu dapat mendatangkan syukur yang tak berkesudahan?

Tak bisakah Anda bahagia dengan semua itu, sebagaimana hadits berikut ini: dari Salamah bin Ubaidillah bin Minshan al-Khathmi, dari ayahnya radhiallahu ‘anhu, dia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa di antara kalian yang tenang di gubuknya, sehat badannya, dan mempunyai makanan pada hari itu, maka dunia dengan segala isinya seakan telah diberikan kepadanya.’”[1]

8.      Cinta Bukanlah Segalanya

Banyak orang menyangka bahwa rumah tangga yang tidak dilandasi cinta berarti tidak perlu dipertahankan. Anggapan ini tentu saja keliru. Sebab, tidak semua rumah tangga dibangun atas dasar cinta. Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu karena, selain disebabkan cinta, rumah tangga juga dapat dibangun atas dasar ibadah, kasih sayang, balas budi dan yang lainnya.

9.      Jangan Egois

Benar, Anda jangan egois dan mementingkan diri sendiri. Akan tetapi tanamkanlah sikap saling pengertian Anda dengan pasangan Anda. Jadikan slogan take and give sebagai motto dalam menjalani hubungan. Bahkan, berusahalah untuk lebih banyak memberi daripada menerima. Sebaliknya, janganlah Anda pandai menuntut, tapi tidak pernah memberi.

Berusahalah mengalah dalam beberapa hal, selama tidak bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Agar Anda dapat beradaptasi dengan semua sifatnya dan berbahagia dengannya.

10.   Lupakan masa lalu

Semua yang berlalu biarlah berlalu. Ketika Anda telah memilih pasangan hidup berarti semua pengalaman dan kenalan Anda sebelumnya Anda coret dari diary kehidupan Anda, dan yang tersisa hanya Anda dan pasangan Anda.

Sayangnya banyak pasangan yang tidak melakukan hal itu, hingga akhirnya mereka pun berselisih hanya karena mereka mengungkit-ungkit masa lalu mereka. Oleh karena itu, Anda harus melakukan hal tersebut, agar kehidupan Anda bersama pasangan Anda menjadi tenteram.

11.   Adab berselisih

Tidak ada rumah tangga yang lepas dari silang pendapat dan perselisihan. Berikut ini beberapa tips menghindari perselisihan dan menyelesaikan pertengkaran rumah tangga:

  1. Pahamilah kewajiban dan hak masing-masing sesuai dengan aturan Allah, lalu tunaikanlah kewajiban tersebut dan berikan hak pasangan masing-masing.
  2. Hindari hal yang menjadi pemicu perselisihan dan berusahalah untuk tidak menyudutkan pasangan Anda.
  3. Selesaikanlah perselisihan dengan segera. Jika Anda dapat menyelesaikan hari ini, mengapa harus diundur sampai besok?
  4. Carilah waktu yang tepat untuk membangun komunikasi. Mungkin setelah makan, atau sore hari ketika duduk-duduk di taman, atau mungkin di malam hari sebelum tidur.
  5. Sebaiknya yang berinisiatif menyelesaikan masalah dimulai dari yang bersalah, jika tidak mulailah dari Anda, wahai istri, sekalipun yang salah adalah suami. Karena Anda adalah wanita yang shalihah.
  6. Batasi perselisihan, jangan sampai meluas hingga ke mana-mana.
  7. Maksimalkanlah potensi Anda untuk menyelesaikan perselisihan. Bagi Anda wahai istri, gunakan kelembutan dan daya pikat Anda dan jangan lupa air mata. Bagi Anda wahai suami, pakai akal sehat dan pikiran jernih yang telah Allah anugerahkan.
  8. Ingatlah bahwa masih banyak kebaikan dan kelebihan yang pasangan Anda miliki dibandingkan satu kekurangan atau satu kesalahan yang dilakukannya.
  9. Sehebat apa pun pertikaian dan perselisihan, usahakan tidak diketahui oleh anak-anak, bahkan orang luar, cukup Anda berdua saja.

12.   Akrabi dan hormati orang tuanya

Inilah cara terbaik untuk mengambil hati pasangan Anda. Karena bagaimanapun, orang tua bagi pasangan Anda, terutama bagi suami, merupakan simbol penghormatan dan kemuliaan. Jika Anda memuliakan orang tuanya, tentu dia akan memuliakan dan menyayangi Anda.

Sebaliknya, tidak ada yang lebih menyakitkan hati pasangan Anda—terutama jika dia termasuk orang yang berbakti kepada orang tuanya dan mengerti kedudukan orang tua—daripada sikap Anda yang hanya peduli kepada pasangan Anda, tanpa peduli kepada keluarganya.

Di bawah ini ada beberapa nasihat untuk Anda yang hendak mencoba mengambil hati mertua.

  1. Memberikan perhatian yang cukup dalam memenuhi kebutuhannya
  2. Mengirimkan makanan, hadiah atau oleh-oleh yang dibawa oleh pasangan dari perjalanan.
  3. Mengunjunginya dari waktu ke waktu.
  4. Meminta pasangan Anda agar lebih berbakti kepadanya.
  5. Memuji serta menyanjung anaknya, yang merupakan pasangan Anda, di hadapannya dan berusaha menutup aib anaknya.
  6. Upayakan Anda lah yang memberikan hadiah untuk orang tuanya atau keluarganya.

13.   Khususkan waktu untuk bercengkerama dengan pasangan

Duduk bersama pada sore hari, berjalan sambil berpegangan tangan, berbaring di pangkuannya adalah waktu yang tepat untuk mempererat buhul cinta antara Anda berdua.

14.   Menahan emosi

Jika terjadi sesuatu yang tidak Anda sukai dari pasangan, maka kuasailah diri, jangan mudah terpancing emosi. Karena respons yang ditimbulkan dari letupan emosi tidak akan membuahkan hasil yang baik.

Suatu hari seseorang mendatangi Rasulullah untuk meminta wasiat, lalu beliau mewasiatkan agar jangan marah. Beliau bahkan mengulang-ulang wasiat tersebut sampai tiga kali.[2]

15.   Membantu Pekerjaan rumah

Tidak ada salahnya Anda membantu istri dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Seperti mencuci piring, menyapu halaman, mencuci pakaian, dan menjahit pakaian.

Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kedudukannya sebagai manusia terbaik, beliau biasa melaksanakan pekerjaan rumah.

Rumah tangga yang bahagia bukanlah yang tidak ada masalah di dalamnya, akan tetapi rumah tangga yang bahagia adalah yang dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik.

16.   Menggunakan kata-kata indah

Sekali-kali jadilah pujangga di mata pasangan Anda. Biasanya, kata-kata yang indah akan memberikan ketenangan dan kecintaan yang mendalam dalam diri seseorang. Tuliskan kata-kata indah dalam buku diarinya, atau bisikkan kata-kata cinta di telinganya, seindah kicauan burung di pagi hari, atau seindah kerlip bintang di malam hari.

Biasakan memanggilnya dengan panggilan yang disukainya, dan itu hendaklah berbanding lurus dengan kelembutan sikap Anda kepadanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

(( اَلْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ ))

Artinya: “ucapan yang baik adalah sedekah.”[3]

17.   Memerangi kebosanan dan rutinitas

Kebiasaan rutin yang mengantarkan pasangan suami-istri kepada kebosanan merupakan petaka besar bagi rumah tangga. Dari sini sering kali setan masuk untuk menghancurkan satu rumah tangga yang telah dibina selama puluhan tahun. Terutama pada zaman sekarang dengan gaya hidup yang begitu cepat berubah, yang membuat orang mudah bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja.

Maka terjadilah banyak perselingkuhan dan penyelewengan. Bukan karena apa-apa, tetapi hanya sekedar mencoba dan berupaya untuk menukar suasana. Innalillah!

Berikut ini merupakan tips menghilangkan kebosanan dalam rumah tangga:

  1. Cobalah mengubah tata ruang di rumah.
  2. Cobalah ubah gaya berpakaian dan model rambut dan make up.
  3. Bawalah keluarga Anda bertamasya saat liburan sekolah atau ketika rasa jenuh dengan aktivitas di rumah mulai terasa.
  4. Temani istri berbelanja di pusat perbelanjaan pada waktu lapang atau libur mingguan dan jangan lupa sertakan anak-anak.
  5. Bawalah pasangan Anda sekali-kali dalam perjalanan bisnis atau dakwah ke luar kota.

18.   Berterus Terang dan Terbuka

Bersikap terbuka dan jujur akan melahirkan rasa saling mencintai. Sebaliknya, bila Anda tidak jujur, berarti Anda sedang mengajarkan pasangan Anda berdusta pula.

Sikap seperti ini juga akan melahirkan rasa saling mempercayai antara suami dan istri. Dengan demikian hilang rasa waswas, sehingga keduanya bisa melakukan aktivitas dan tugasnya dengan tenang.

19.   Meningkatkan kualitas hubungan ranjang

Banyak kasus yang terjadi bahwa setelah berlalunya waktu dan berselangnya masa, permasalahan ranjang tidak lagi menjadi prioritas, bahkan ia hanya sekadar melaksanakan kewajiban yang harus dilakukan, tanpa warna dan rasa. Seharusnya dengan bertambahnya usia pernikahan, hubungan ranjang semakin baik dan bermutu, karena kedua pasangan sudah merasa saling memiliki, sudah saling membutuhkan, serta tidak ada lagi sekat pembatas di antara mereka berdua.

20.   Manjakan Panca indra pasangan Anda

Panca indra adalah mata, telinga, lidah, hidung dan kulit. Hendaklah matanya tidak jauh di tempat yang bersih dan rapi, telinganya tidak mendengar kecuali suara yang indah dan ucapan yang lembut, hidungnya hanya mencium bau harum, lidahnya hanya merasa makanan yang sedap dan enak, dan kulitnya hanya menyentuh sesuatu yang lembut dan bersih.

Jejak-Jejak Cinta

Istri biasanya sangat sulit menyembunyikan perasaan cintanya kepada suami.

Inilah tanda-tanda istri mencintai suaminya:

  1. Berupaya tampil menarik di depan suaminya.
  2. Selalu menyebut-nyebut dan membanggakan suaminya kepada orang lain.
  3. Mematuhi dan menyetujui sang suami dalam hal apa pun.
  4. Cemburu terhadap wanita lain.
  5. Cemas terhadap bahaya yang menimpanya.
  6. Mudah memaafkannya ketika berbuat salah.
  7. Berupaya membahagiakannya dengan cara apa pun.

Berbeda dengan laki-laki yang biasanya lebih dapat mengendalikan emosinya daripada kaum wanita. Maka, sulit menandakan cinta suami terhadap istrinya dari perilaku dan tidak-tanduknya. Bisa saja sang suami membenci istrinya, bersamaan dengan itu ia berlemah-lembut kepadanya dan menunaikan segala hak dan kewajibannya. Wallahu ‘alam.

Alangkah indah hidup berumah tangga yang dilandasi untuk beribadah kepada Allah semata. Karena di dunia mendapat kebahagiaan dan di akhirat memperoleh Ridha dan ampunan-Nya.

 

REFERENSI:

diringkas dari buku: Buhul Cinta

Penulis: Armen Halim Naro, Lc (rahimahullah)

Diringkas Oleh: Abu Muhammad Fauzan (Staf Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)

[1] HR. At-Tirmidzi No.2268 dan Ibnu Majah No. 4131 dan hadits dihasankan oleh Syaikh al-Albani di Shohihah No. 2318

[2] HR. Al-Bukhari (No.5651)

[3] HR. Al-Bukhari (No.5563)

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.