ISTIGHFAR SOLUSI TERHEBAT DARI MASALAH DAN DOSA
Manusia sesuai tabiatnya sebagai manusia, tidak akan bebas dari salah dan dosa, disamping itu musuh-musuhnya juga banyak. Diantaranya yakni nafsu yang ada didalam dirinya yang menghiasi dan memerintahnya berbuat buruk. Dan diantra musuhnya adalah setan musuh berbuyutan yang senantiasa mengenai manusia untuk menyeretnya kedalam lembah kebinasaan. Musuh manusia yang lain adalah hawa nafsu yang menghalang-halanginya dari agama Allah. Dan termasuk juga ialah dunia dan segala keglamoranya. Maka yang terperihala adalah yang terperihala oleh Allah, yang melarangimu dari lalai dan jemu berbuat taat. Akan tetapi kita memiliki Rabbul alamin yang memeiliki rahmat yang sangat luas yang memberikan apapun yang diinginkan atau di harapkan oleh para hamba hambanya baik yang mukmin atau yang selalu melampaui batas yakni Allah sama ratakan Allah mengampuni dosa dosa semuanya dan memberikan apapun yang diminta oleh hambanya seperti dalam firman Allah Subhanahu Wata’ala di bawah ini:
فقلت استغفرواربكم انه كان غفرا. يرسل السماء عليكم مدرارا . ويمددكم باموال ويجعلكم جنت ويجعل لكم انهارا.
Artinya: “maka aku katakan (kepada mereka), mohonlah ampun kepada Tuhanmu , sungguh Dia maha pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan lebat kepadamu. Dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula didalamnya untukmu sungai-sungai.[1]
“Penyakit kalian adalah Dosa, dan obat kalian adalah Istighfar” (QATADAH)
PERKATAAN SALAF TENTANG ISTIGHFAR
Abu musa Rahimahullah berkata, “dahulu kita memiliki dua pelindung dari azab, salah satunya telah pergi, yaitu keberadaan Rasulullah di tengah-tengah kita, dan tersisa istighfar. Apabila ia pergi niscaya kita binasa.”
Sahl ditanya tentang istighfar yang menghapus dosa, dia menjawab, Permulaan istighfar adalah istijabah (menjawab panggilan Allah), kemudian inabah (kembali kepada Allah), dan terakhir taubat. Istijabah adalah amalan anggota tubuh, inabah adalah amalan hati, dan taubat adalah amalan seseorang kembali kepada Allah dengan meninggalkan makhluk, kemudian memohon ampun kepada Allah dari kelalaian yang telah ia perbuat.
Ibnul jauzi Rahimahullah berkata, iblis berkata, aku membinasakan anak cucu adam dengan dosa dan mereka membinasakanku dengan istighfar dan La ilaha illallah. Mana kala aku melihat hal itu pada mereka, aku tanamkan hawa nafsu pada mereka, dimana mereka berbuat dosa tapi tidak beristighfar, karena mereka mengira diri mereka berbuat baik.”
Qatadah Rahimahullah berkata, “Al-qur’an menunjuki kalian penyakit dan obat peyembuh kalian. Penyakit kalian adalah dosa, dan obat penyembuh kalian adalah istighfar.”
Abu al-minhal Rahimahullah berkata, “tidaklah seorang hamba di dampingi di dalam kuburnya oleh pendamping yang lebih di cintainya dari pada istighfar.”
Al-hasan al-bashri Rahimahullah berkata,”perbanyaklah istighfar di rumah-rumah kalian, di meja-meja makan kalian, di jalan-jalan kalian, di pasar-pasar kalian, dan di majelis-majelis kalian, karena kalian tidak tahu kapan ampunan akan turun.”
Seorang badui berkata,”siapa yang ingin menjadi tetangga kami di tanah kami, hendaklah memperbanyak istighfar. Karna istighfar adalah awan tebal yang mengandung air (hujan lebat).”
Bakr bin abdullah al-muzani berkata,”kalian banyak berbuat dosa, maka perbanyaklah istighfar. Karena seseorang kalau menemukan istighfar di dalam catatan amalnya pada setiap jarak dua baris, dia akan senang melihat tentang itu.”
Ibnu taimiyah Rahimahullah berkata,”pikiranku terpaku pada sebuah masalah yang sulit bagiku. Maka aku beristighfar kepada Allah seribu kali sampai dadaku dilapangkan dan masalah yang sulit terpecahkan. Aku kadang berada di pasar, masjid, atau sekolah, tapi hal itu tidak menghalangiku dari dzikir dan istighfar sampai aku meraih apa yang aku inginkan.”
Ali bin abi thalib Radhiyallahu Anhu berkata, yang aneh adalah orang yang binasa padahal keselamatan ada bersamanya , “beliau ditanya, “apa keselamatan tersebut? Ali bin abi thalib menjawab, “istighfar”
Seorang yang shalih berkata, “hamba berada diantara dosa dan nikmat. Keduanya tidak akan menjadi baik kecuali bersyukur dan istighfar.”
Abu al-minhal Rahimahullah berkata, “tidaklah seorang hamba didampingi didalam kuburnya oleh pemdamping yang lebih dicintai dari pada istighfar.”
Bakr bin abdullah al-muzani Rahimahullah berkata, “kalian banyak berbuat dosa, maka perbanyaklah istighfar. Karna seseorang jika menemukan istighfar di dalam catatan amalnya pada setiap jarak dua baris, dia akan senang melihat tempat itu.”
Ali bin abi thalib Radhiyallahu Anhu juga berkata, tidaklah seorang hamba diilhami oleh Allah untuk beristighfar sementara dia berkehendak untuk mengazabnya.
SEBAGIAN KISAH DARI ISTIGHFAR
Al-hasan al-bashri dan istighfar. Imam al-qurthubi Rahimahullah menyebutkan dari ibnu shubaih, dia berkata, seorang laki-laki mengadukan kekeringan kepada al-hasan al-bashri, maka dia berkata kepadanya, ‘beristighfarlah kepada Allah’. Al-hasan al-bashri, berdoalah kepada Allah Agar Allah menganugrahiku seorang anak. Dia berkata, beristighfarlah kepada Allah yang lain lagi mengadukan kemarau yang menimpa kebunya. Dia tetap berkata beristigfarlah kepada Allah. Maka Rabi’ bin shubaih bertanya, anda didatangi beberapa orang dan mereka mengadukan beberapa perkara yang beragam, tapi anda memerintahkan mereka semua untuk beristighfar? Al-hasan al-bashri berkata, aku tidak pernah mengatakan sesuatu dari diriku sedikitpun. Sesungguhnya Allah berfirman dalam surah (QS. Nuh: 10-12)
Istighfar dan keberkahan Rizki. Seorang ikhwan pergi kepasar untuk menjual danganganya. Waktu itu pasar sesak dengan penjual dan pembeli. Dia duduk di tempat yang telah disiapkan untuk jualan dan menjajakan danganganya, sementaraitu ia duduk didekatnya. Waktu berlalu lama tapi orang-orang tapi orang tidak ada yang tertarik dengan daganganya. Orang-orang datang kemudian pergi. Dia sangat membutuhkan uang dan mau tidak mau harus menjual danganya ini. Waktu sudah lama, tapi tak seorangpun yang mau memebeli. Dia merasa sempit dan mulai berfikir, apa yang harus dia lakukan? Seketiks muncul di ingatannya sebuah hadist yang pernah dari imam masjid, dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
من اكثر الاستغفار جعل الله له من كل هم فرجا و من كل ضيق مخرجا من حيث لا يحتسب.
Artinya: “Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kesedihan, dan jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak disangka.” [2]
Diapun mulai beristighfar dan beristighfar dia bercerita, “demi Allah, tatkala saya memulai istighfar orang-orang mulai datang kepadaku. Yang ingin membelinya dan yang lain lagi ingin agar yang memebelinya. Yang ingin menambah haraga dan yang lain menaikkanya lagi. Sampai akhirnya saya merasa senang, saya menjual habis daganganku dan alhamdulillah. Saya pulang ke rumah dengan membawa uang, sementara kedua mataku meneteskan air mata, karena saya telah banyak mengabaikan harta berharga in (istighfar) dan alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.”
KONDISI DAN WAKTU-WAKTU DIANJURKAN BERISTIGHFAR
Istighfar bisa diucapkan kapan pun terlebih lagi kita melihat kisah diatas. Namun ada beberapa waktu dan kondisi tertentu dimana istighfar memiliki nilai tambah dan kelebihan padanya. Diantaranya ialah:
- Setelah selesai menunaikan ibadah
memohon ampunan kepadaNya diwaktu yang penuh berkah ini, yang menjadi sebab keutamaan pada waktu Setelah selesai menunaikan ibadah
Istighfar disunnahkan untuk menambal kekeliruan dan kelalaian yang terjadi didalam menunaikan ibadah . disini istighfar dilakukan untuk menambal kekeliruan dan kelalaian yang busa saja terjadi didalam menunaikan ibadah. Sebagaimana istighfar disayariatkan setelah selesai shalat fardu yang lima. Nabi apabila selesai salam dari shalat fhardu, beliau beristighfar kepada Allah sebanyak tiga kali. Karena seorang hamba sangat rentan terjadi kekurangan dan kesalahan dan shalatnya akibat lali dan lupa.
- Istighfar di akhir malam
Allah telah memuji hambanya yang ini adalah bahwa Allah mengabulkan doa pada waktutersebut, dan memberi orang yang meminta, dan mengampuni orang yang memohon ampunan (beristighfar)
- Pada penutupan majelis
Yaitu ketika seseorang bangkit dari majelisnya, khususnya kalau dia bersama-sama saudaranya, atau dan pertemuan atau pekerjaanya. Ini adalah kesempatan besar dan tidak boleh disia siakan oleh seorang muslim pun. Terlebih pada majelis majelis kita yang terdapat banyak pembicaraan didalamnya dan terjadi kesalahan-kesalahan yang mana Allah maha mengetahuinya.
- Memohon ampunan bagi orang-orang yang meninggal
Jika nabi selesai mengubur mayit, beliau berdiri dan bersabda:
استغفروا لأخيكم وسلوا له با لتثبيت فانه الان يسال
Artinya: “mintalah ampunan bagi saudara kalian dan mintakan keteguhan baginya, karena dia sekarang sedang ditanya.”[3]
Betapa butuhnya mayit pada saat ini untuk didoakan dan dimohonkan ampunan kepada Allah oleh karena itu nabi memohon ampunan bagi orang-orang yang meninggal jika beliau menziarahi dan diri di atas kuburan mereka.
MANIFASI DAN BUAH ISTIGHFAR
Istighfar memiliki banyak manifestasi dan faidah yang agung. Diraih oleh orang yang diberikan taufik oleh Allah dan diilhamiNya istighfar, inabah (kembali kepadaNya) dan taubat kepadaNya. Di antara buah dan faidah ini adalah sebagai berikut:
- Istighfar adalah penuaian titah Allah
Allah telah memperintahkan dan mendorong hamba-hambanya unruk beristighfar dan menjadikan ampunan, pahala yang besar, dan anungrah yang melimpah atas hal tersebut. Dan siapakah yang lebih benar kata-katanya selain Allah?
- Istighfar termasuk sebab rezki
Istighfar adalah diantara sebab rizki yang paling penting besar- berkat anugrah Allah. Seperti yang sudah Allah jelaskan dalam surah Nuh 10-12.
- Istighfar adalah sebab masuk surga
Dalilnya adalah sabda Nabi dalam hadist syaddad bin aus
“ sayyid (penghulu) istighfar adalah ucapan (doa) hamba, ya Allah, engkau adalah rabbku, tiada tuhan yang berhak di sembah kecuali engkau. Engkau lah yang telah menciptakannku dan aku adalah hambamu. Aku senantiasa berada dalam perjanjian denganmu (tentang tauhid) dan aku yakin akan janjimu tentang pahala bagi orang-orang mukmin semampuku.. aku berlindung kepadamu dari kejelekan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmatmu kepadaku serta aku mengakui dosaku, oleh karna itu ampunilah aku. Karna sesunguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali engkau. “beliau melanjutkan barang siapa membacanya di pagi hari dengan penuh keyakinan lalu mati pada hari itu sebelum memasuki sore, maka dia termasuk ahli surg. Dan barang siapa membacanya petang hari dengan penuh keyakinan lalu mati sebelum memasuki subuh, maka dia termasuk ahli surga.
- Istighfaradalah sebab dihapuskanya dosa
Qatadah berkata, sungguh al-quran menunjuki kalian tentang penyakit dan penyembuh kalian.
- Istighfar mencegah hukuman dan azab sebelum keduanya terjadi
Sesuai firman Allah Subhanahu Wata’ala:
وما كان الله ليعذ بهم و انت فيهم و ما كان الله معذ بهم و هم يستغفرون
Artinya: “dan sekali kali tidak akan mengazab mereka sedang kamu berada diantara mereka, dan tidaklah pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.[4]
- Istighfar adalah sebab diangkatnya derajat setelah kematian
Sebagaimana istighfar bermanfaat bagi manusia dunia, istighfar juga menjadi sebab diangkatnya derajat manusia di surga.
- Istighfar adalah sebab disucikannya hati
Dari abu hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka noktah hitamulah tertoreh dihatinya dia bertaubat dan menanggalkanya serta beristighfar, hatinya kembali bersih darinya, tapi kalau dia tambah melakukan dosa, bertambah puula nokyah hitam itu sampai menutupi seluruh hatinya. Itulah ar-ran yang Alalh sebutkan dalam kitabnya ( sekalikali tidak demikian sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Surah al-mutafifin)
- Istighfar adalah sebab memperoleh anak
Ini adalah kabar gembira bagi setiap orang didunia ini khususnya hamba Allah yang mukmin dan mukminah bahwa Allah mampu memberikan anak kepada mereka lewat istighfarnya.
- Istighfar adalah sebab menikmati kesehatan dan kekuatan
Diantara pengaruh istighfar adalah Allah mmeberikan keberkahan untuk hamba di dalam kesehatannya serta memberinya tambahan tenaga dan semangat.
Maka dari itu solusi terhebat atau terbaik kita saat menghadapi masalah berupa ujian dan cobaan atau kita takut terhadap dosa-dosa kita yakni beristighfarlah kepada Allah al-ghafur yang mengampuni dosa-dosa kita.
Sumber :
Kitab keajaiban sedekah dan istighfar (terjemahan indonesia)
Peringkas: Latifah sania kirani (Santriwati Pengabdian Ponpes Darul Qur’an Wal-Hadits)
[1] Surah Nuh: 10-12
[2] HR Ahmad
[3] HR Abu dawud
[4] Q.S Al-Anfal: 33
Baca juga artikel:
Leave a Reply