LARANGAN SALING DENGKI
Makna Hasad dan Hakikat Hasad
Hasad dalam bahasa kita dikenal dengan istilah dengki atau iri hati. Imam ibnul manzhur rahimahullah berkata “Hasad adalah enkau berangan-angan hilangnya nikmat orang yang engkau dengki” . Al-Jahizh rahimahullah berkata : “hasad adalah merasa sakit hati dari apa yang ia lihat pada orang lain berupa keutamaan dan kenikmatan. Orang yang hasad akan berusaha menghilangkan nikmat orang yang dia benci. hasad adalah akhlak yang tercela pada setiap orang. “(tahdzib al-akhlaq hlm,34)”
Syaikhul Islam rahimahullah berkata : “yang benar, bahwa hasad adalah sekedar membenci apa yang ia lihat dari keutamaan dan kebaikan orang yang ia dengki.” (Majmu’ Fatawa 10/111)
Syaikh ibnu Utsaimin rahimahullah berkata : “sudah diketahui bersama, bahwa orang yang sekedar benci dia akan beranagan-angan hilangnya nikmat orang yang ia dengki. walhasil, sekedar engkau membenci kenikmatan Allah Subhanahu Wata’ala yang diberikan pada seseorang, maka engkau orang yang hasad.” (Syarah al-Arba’in an-Nawawiyyah hlm.339)
Hukum Hasad
ketahuilah, hasad hukumnya haram dan termasuk kedalam dosa besar, ia adalah akhlak yang tercela yaitu akhlaknya iblis dan sifat yahudi membahayakan adan dan merusak agama. banyak sekali dalil-dalil yang menerangkan keharamannya sifat hasad. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”. (QS.Ali- Imran : 120)
Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkan kita untuk berlindung dari kejelekan hasad, Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
ومِن شرِّ حاسدٍ إذا حسَد
“dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS.Al-Falaq : 5)
cukuplah hal itu sebagai tanda akan jeleknya perangai hasad. anndaikan celaan itu bukan karena hasad adalah akhlak yang rendahan yang bisa mengenai kerabat dan teman, terutama ketika bergaul dan berteman, sungguh berlepas diri dari hal itu adalah kemuliaan, dan sungguh selamat dari hal itu merupakan sebuah keberuntungan. (Adab Dunya wa Dien al-Mawardi hlm.427).
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
ولا تحاسدوا….
“janganlah kalian saling dengki. (HR. Muslim : 2564)
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah berkata : “Hasad ada 3 tingkatan : pertama : berangan-anagn untuk melebihi orang lain. maka ini boleh bukan hasad. kedua : membenci nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain, akan tetapi ia tidak berusaha untuk menghilangkan nikmat itu dari orang yang ia dengki, bahkan ia selalu berusaha melawan gejolak hasadnya. hasad semacam ini tidak membahayakan, sekalipun yang lainnya lebih sempurna. ketiga : hatinya terjangkit penyakit hasad, dan ia berusaha menurunkan martabat orang yang ia dengki, maka ini adalah hasad yang diharamkan. pelakunya terkena dosa. (Syarah al-Arba’in an-Nawawiyyah hlm.343 )
Sebab-sebab Hasad
Imam al-Mawardi rahimahullah berkata : “sebab pendorong hasad ada 3 : pertama : kebenciannya terhadap orang yang ia dengki, ia merasa sakit hati dengan keutamaan yang diperoleh orang lain, dari sinilah hasadnya timbul. kedua : orang yang ia dengki mempunyai keutamaan dan kelebihan yang tidak bisa ditandingi oleh pelaku hasad, ia benci apalbila saingannya lebih maju dan jenis hasad ini pertengahan karena ia hanya hasad kepada orang yang melebihinya bukan hasad kepada orang yang selevel dan yang dibawahnya.
ketiga : orang yang hasad bakhil terhadap kenikmatan yang ia peroleh. padahal nikmat itu bukan usahanya maka apabila ia melihat orang lain mendapatkan nikmat Allah ia kan membenci dan iri dari hal tersebut secara tidak sadar ia telah menentang ketentuan Allah dan ini jenis hasa yang paling buruk. (Adab Dunya wa Dien hlm.426)
KLASIFIKASI MANUSIA KETIKA HASAD
Hasad memang sudah tertanam pada hati manusia, oleh karena itu manusia akan dengki bila ada orang yang mengunggulinya dalam sesuatu keutamaan. Apabila hasad timbul pada dirimu, maka jangan meremehkannya karena ia bagaikan tanaman yang akan terus berkembang apabila disirami, dan akan terus bertambah apabila dibiarkan begitu saja.
Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan : “tidak ada satu jiwapun kecuali terjangkit penyakit hasad, akan tetapi orang yang mulia adalah yang menyembunyikannya, sedangkan orang yang tercela adalah yang menampakkannya.” (Majmu’ Fatawa 10/124)
MALAPETAKA DAN BAHAYA HASAD
Orang yang hasad secara sadar ataupun tidak akan terjatuh kedalam beberapa perkara dan malapetaka yang tidak bisa dianggap ringan :
pertama : membenci takdir Allah karena apabila dia membenci terhadap apa yang Allah berikan kepada orang lain, pada hakikatnya penentangan terhadap takdir Allah juga.
kedua : hasad menghapuskan kebaikan sebagaimana api menghanguskan kayu bakar, karena pada umumnya orang yang hasad akan menganiaya orang yang ia dengki. ia akan menyebutkan sesuatau yang dibencinya menghasut manusia untuk menjauhinya dan perkara lainnya. ketiga : orang yang hasad akan merasakan sakit hati ketika orang lain mendapatkan nikmat, setiap kali kita melihat orang yang hasad hatinya akan gundah dengan kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain. dan ia akan senantiasa mengawasi saingannya dan kesedihannya akan bertambah tatkala saingannya terus-menerus mendapatkan kenikmatan dari Allah.
keempat : hasad adalah akhlaknya orang yahudi .
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
“ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (QS.An-Nisa :54 )
Dan sudah kita maklumi bersama,bahwa orang yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaumnya. Berdasarkan sabda nabi yang berbunyi:
من تشبه بقوم فهو منهم
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (HR.Abu Dawud: 4031,Ahmad: 2/50, Ibnu Abi Syaibah 5/313.Syaikhul islam berkata dalam Majmu’Fatawa 5/331:”Sanadnya bagus”.Imam Suyuthi menghasankannya dalam al-jami’as-shogir :1/590.Dishohihkan oleh Ahmad Syakir dalam al-Musnad 5114.Lihat pula Shohih al-jami’as-shoghir:6025,oleh al-Albani).
kelima: Sekuat apapun hasadnya ,tidak mungkin menghilangkan nikmat Allah yang telah Dia berikan kepada orang lain. Lantas mengapa hasadnya masih mengurat dalam hati?!
keenam: Hasad menafikan kesempurnaan iman. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang berbunyi:
لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
“Tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian sehingga ia mencintai untuk saudara-nya apa yang dicintainya untuk dirinya”. (HR. Bukhori:13, Muslim:45)
Kelaziman hadist ini,seharusnya engkau benci apabila nikmat Allah hilang dari saudaramu , bukan malah senang. Apabila engkau senang nikmat Allah hilang darinya,berarti engkau belum mencintai saudaramu apa yang dicintai oleh dirimu sendiri!!! Dan hal ini jelas mengurangi kesempurnaan iman.
ketujuh: Hasad akan menyeret pelakunya berpaling meminta keutamaan dari Allah. Orang yang hasad akan selalu mengawasi nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain, sementara dirinya sendiri lupa meminta keutamaan dari Allah. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS.an-Nisa:32)
kedelapan: Hasad akan membawa peremehan terhadap nikmat Allah. Orang yang hasad akan melihat dirinya seakan-akan tidak memperoleh nikmat sedikitpun.Dia selalu melihat bahwa orang yang dia dengki berada dalam nikmat yang besar.Akibatnya, secara tidak langsung dia telah meremehkan nikmat Allah dan lupa bersyukur kepada-Nya.
Kesembilan: Hasad adalah akhlak tercela,karena orang yang hasad akan selalu mengawasi nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain. Dia selalu berusaha menghalangi kebanyakan manusia dari orang yang dia dengki.Kesepuluh:Orang yang hasad,pada umumnya akan menyakiti rang yang dia dengki.Dengan demikian dia akan menjadi orang yang bangkrut. Kebaikannya akan habis, selanjutnya kejelekan orang yang dia dengki akan dilimpahkan kepadanya,kemudian dia pun akan dicampakkan ke neraka.
Kesimpulannya, hasad adalah akhlak tercela. Akan tetapi sangat disayangkan, perkara ini banyak terjadi pada sebagian penuntut ilmu!!.Apabila rasa iri, dengki dan hasad ini dijumpai antara para pedagang,pengusaha atau orang awam yang mereka semua tidak paham ilmu, mungkin bisa dimaklumi!? Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penyakit ini lebih banyak manjangkiti para penuntut ilmu atau orang-orang yang sudah menuntut ilmu. Wallohul musta’an.
TERAPI AGAR SELAMAT DARI HASAD
Hasad bisa diobati dengan beberapa perkara:
- Ilmu yang bermanfaat
Karena hakekat ilmu yang bermafaat akan mencegah pelakunya dari mewujudkan hasadnya. Dia akan menyadari bahwa hasad hanya akan membahayakan dunia dan agamanya. Bahaya bagi agamanya, karena dengan hasad dia akan menentang takdir Allah . Bahaya bagi dunianya, karena hati orang yang hasad akan merasa pedih dan sakit acapkali melihat orang yang dia dengki mendapat nikmat. Raihlah ilmu yang bermanfaat yang menerangi jalanmu, yang mencegah dari kesalahan.Kemudian Amalkanlah.
Allah Subhanahu Wata’ala Berfirman:
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah.” (QS.al-A’rof:175-176).
- Taubat
Taubat adalah hal yang sangat menakjubkan, menghapus dosa hingga tidak tersisa sedikitpun. taubat nasuha menyesali dosa hasadnya meninggalkan dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Apabila hasad kembali datang segeralah minta ampu kepada Allah dan berdoa agar kedengkian pada seseorang didada hilang.
- Berfikir Positif dan Merenungi Akibat Jelek dari Hasad
Karena dengan demikian ia akan menahan jiwanya untuk tidak dengki kepada orang lain yang Allah beri nikmat atau menyadari bahwa hasad tidak membawa manfaat untuknya sedikitpun melainkan mneyakiti hatinya sendiri.
- Menerima Takdir Allah dengan Lapang Dada
Rasullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Yang artinya : terimalah dengan apa yang Allah berikan padamu, niscahya engkau menjadi manusia yang paling kaya (HR. Tirmidzi, Ahmad di hasankan oleh al-Albani dalam Ash-Shohihah no.930). Dan beberapa cara lain untuk menghilangkan rasa dengki pada orang lain. Demikian pembahasan tentang hasad, kita berlindung kepada Allah dari saifat ini kepada sesama muslim.
Referensi :
MAJALAH AL-FURQON “BEGINILAH MENUNAIKAN KEWAJIBAN DAKWAH” EDISI 12 TH.KE-7 1429 H/ 2008 M. Dengan Judul Asli “LARANGAN SALINF DENGKI” OLEH : Abu Abdillah Syahrul Fatwa
Diringkas oleh: Muhammad Fadhlan
Baca Juga Artikel:
Leave a Reply