Saya Ingin Bunuh Diri, Tetapi Apakah Diperbolehkan?

hukum bunuh diri

Pertanyaan

Saya ingin bertanya tentang hukum bunuh diri. Saya pernah membaca sebuah dalil dimana isinya orang kafir dari pada menyembah berhala lebih baik bunuh diri seperti itu lah saya kurang detail jadi apakah bunuh diri itu dosa yg di ampuni ? Karena saya baru saja mencoba bunuh diri saya minum parasetamol sekaligus 10 butir apakah saya akan mati atau tidak nya saya belum tau tapi saya sudah merasakan gejala keracunan nya. Apakah masih ada yg peduli dengan saya?”

Dari A Cibinong (Soal dari Grup WA Sobat Muslim)

Jawaban

Bismillah. Alhamdulillah washshalatu wassalam ‘ala Rasulillah.

Di dalam syariat Islam, bunuh diri diharamkan. Terdapat dalil yang sangat banyak tentang hal ini. Sebelum membahas dalil-dalil tersebut sudah sepantasnya saya menyebutkan beberapa dalil yang menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala sangat sayang kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian. Sesungguhnya Allah terhadap kalian sangatlah sayang.” (QS An-Nisa’: 29)

Begitu pula firman-Nya:

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan berinfaklah di jalan Allah dan janganlah kalian melemparkan tangan-tangan kalian kepada kebinasaan dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-Baqarah: 195)

Kedua ayat di atas menunjukkan bahwa perbuatan membunuh diri adalah perbuatan yang tidak disenangi oleh Allah, karena Allah sangat sayang kepada orang-orang yang beriman sehingga Allah tidak ingin apabila hamba-hamba-Nya jatuh ke dalam kebinasaan.

Hanya saja, banyak orang yang tidak menyadari akan besarnya kasih sayang dan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita. Kenikmatan itu sangatlah banyak jumlahnya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita bersyukur atas kenikmatan tersebut. Dan di antara kenikmatan yang sangat besar kepada Saudara Penanya adalah Allah subhanahu wa ta’ala telah mengizinkan Saudara untuk memeluk agama Islam. Dan Allah telah menjamin orang yang beragama Islam dan tidak berbuat syirik dan kekufuran untuk masuk ke dalam surga, jika dia mati dalam keadaan berislam.

Mungkin permasalahan yang Saudara A hadapi sangatlah besar sehingga Saudara A ingin membunuh diri. Akan tetapi, seberapa besar pun kesengsaraan, kesusahan dan permasalahan yang ada di dunia, dia akan sirna dan tidak terasa bahkan terlupakan jika telah masuk ke dalam surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِى النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِى الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِى الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِى بُؤُسٌ قَطُّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

Didatangkan seorang yang paling mendapatkan kenikmatan di dunia dari penghuni-penghuni neraka di hari kiamat, kemudian dia dicelupkan di neraka sebanyak satu kali celupan, kemudian dikatakan kepadanya, ‘Ya anak Adam! Apakah engkau pernah melihat kebaikan walau satu kali? Apakah pernah suatu kenikmatan menghampirimu walaupun hanya satu kali. Kemudian orang tersebut menjawab, ‘Tidak pernah wahai Rabb-ku.’

Dan didatangkan seorang yang paling mendapatkan kesengsaraan di dunia dari penghuni-penghuni surga, kemudian dia dicelupkan di surga sebanyak satu kali celupan, kemudian dikatakan kepadanya, ‘Ya anak Adam! Apakah engkau pernah melihat kesengsaraan walau satu kali? Apakah suatu kesulitan pernah menghampirimu walaupun hanya satu kali. Kemudian orang tersebut menjawab, ‘Saya tidak pernah merasakan kesengsaraan dan saya tidak pernah melihat kesulitan walaupun satu kali.’.”1

Sudah sepantasnya kita merenungi dengan hati yang paling dalam bahwa sesungguhnya kehidupan kita di dunia hanyalah kehidupan sementara dan sangat singkat. Setelah kematian, sangat banyak kehidupan yang harus kita jalani. Kehidupan yang sangat panjang dan lebih lama daripada kehidupan kita di dunia ini. Dan kita juga patut merenungkan bahwa surga adalah tempat kembalinya orang-orang beriman dan sudah sepantasnya kita merindukannya. Dan neraka adalah tempat yang penuh dengan siksaan dan tidak ada kebaikan sedikit pun untuk orang yang sudah masuk ke dalamnya.

Terdapat dalil-dalil khusus yang menyebutkan tentang ancaman yang keras untuk orang-orang yang mati dengan bunuh diri. Allah subhanahu wa ta’ala mengancam orang tersebut untuk masuk ke dalam neraka dan kekal di neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهْوَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فِيهِ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا ، وَمَنْ تَحَسَّى سَمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَسَمُّهُ فِي يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا ، وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَجَأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا.

Barang siapa yang menjatuhkan diri dari gunung dan membunuh dirinya, maka dia berada di neraka Jahannam, dia akan terjatuh di dalamnya secara kekal dan dikekalkan di dalamnya selama-lamanya. Barang siapa yang meneguk racun dan membunuh dirinya dalam keadaan racun tersebut berada di tangannya, maka dia akan meneguk racun tersebut di neraka Jahannam secara kekal dan dikekalkan di dalamnya selama-lamanya. Barang siapa yang membunuh dirinya dengan benda tajam dan benda tajam tersebut berada di tangannya, dia tusuk perutnya dengannya, maka dia akan berada di neraka Jahannam secara kekal dan dikekalkan di dalamnya selama-lamanya.”2

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَجُلٌ بِهِ جُرْحٌ فَجَزِعَ فَأَخَذَ سِكِّينًا فَحَزَّ بِهَا يَدَهُ فَمَا رَقَأَ الدَّمُ حَتَّى مَاتَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى بَادَرَنِي عَبْدِي بِنَفْسِهِ حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ.

Dulu di kalangan umat sebelum kalian ada seseorang yang memiliki luka, kemudian dia jengkel dan mengambil pisau dan memotong tangannya. Belum sempat darahnya berhenti, dia pun mati. Allah ta’ala berkata, ‘Hamba-Ku telah tergesa-gesa membunuh dirinya sendiri, maka Aku haramkan surga untuknya.’.”3

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“… Dan barang siapa yang membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu di dunia, maka dia akan diazab dengannya di hari kiamat…”4

Hadits-hadits di atas menunjukkan ancaman yang sangat keras untuk orang yang mati bunuh diri dan masih banyak dalil yang menunjukkan larangan bunuh diri. Sudah sepantasnya seseorang yang takut untuk dimasukkan ke dalam neraka tidak melakukannya.

Apabila Saudara A sudah terlanjur berniat untuk bunuh diri dengan memakan obat yang overdosis, dan yang seperti ini bisa dikategorikan meminum racun ke dalam tubuh, maka sudah sepantasnya segera bertaubat kepada Allah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Insya Allah jika Saudara A benar-benar bertaubat kepada Allah, maka Allah akan ampuni dosa tersebut. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa jika benar-benar bertaubat kepada Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampai batas terhadap diri mereka sendiri (dalam berdosa)! Janganlah kalian berputus asa dari rahmat (kasih sayang) Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa. Sesungguhnya dia adalah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” (QS Az-Zumar: 53)

Jika kita mendapatkan seorang muslim bunuh diri, apa yang kita lakukan?

Jika kita mendapatkan ada orang muslim yang bunuh diri, maka orang tersebut tetap kita urus jenazahnya dan dia dikuburkan di dalam pemakaman kaum muslimin. Untuk masalah akhiratnya kita tidak boleh memastikan bahwa orang tersebut pasti masuk ke dalam neraka, karena bunuh diri adalah dosa besar, sehingga permasalahannya sama dengan dosa besar-dosa besar lainnya. Apabila Allah subhanahu wa ta’ala ingin menghukumnya di neraka, maka Allah akan hukum dia. Dan jika Allah tidak ingin menghukumnya maka Allah akan maafkan dia.

Demikian jawaban ini. Mudahan bermanfaat juga untuk yang lain. Barakallah fikum.

Allahu a’lam bishshawab. Billahittaufiq.

Dijawab Oleh: Ust. Said Yai, M.A.

Pengasuh: kuncikebaikan.com dan kajiansaid.wordpress.com

1 HR Muslim no. 2807.

2 HR Al-Bukhari no. 5778.

3 HR Al-Bukhari no. 3463.

4 HR Al-Bukhari no. 6047 dan Muslim no. 110

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.