Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

Mempersembahkan Kurban Dan Nadzar Serta Hadiah Untuk Tempat-Tempat Ziarah Serta Kuburan Dan Pengagungan Terhadapnya

Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam telah menutup setiap jalan yang mengantarkan kepada kesyirikan dan memperingatkan darinya dengan tegas. Diantara yang beliau peringatkan adalah dalam masalah kubur. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam telah meletakkan batasan-batasan yang menjaga dari peribadahan kepada kubur serta bersikap berlebihan terhadap penghuni kubur.

Dan diantara perkara yang telah diperingatkan oleh Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah:

  1. Sikap berlebihan terhadap para wali dan orang-orang sholih. Karena sikap berlebihan tersebut akan mengantarkan kepada penyembahan kepada mereka. Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda:

إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ الْغُلُوُّ

“Berhati-hatilah kalian terhadap sikap berlebihan, sesungguhnya yang membinasakan orang sebelum kalian adalah sikap berlebihan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُه

“Janganlah kalian berlebihan kepadaku sebagaimana orang-orang nashrani berlebihan terhadap Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah hamba Alloh dan utusan-Nya.” (HR. Bukhori).

  1. Membangun di atas kubur adalah perkara yang dilarang Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abul Hayyaj Al-Asadi bahwa Ali bin Abi Tholib berkata kepadanya: “Maukah aku utus dirimu untuk melakukan apa yang karena Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam telah mengutusku? Yaitu: Janganlah engkau biarkan berhala melainkan engkau lenyapkan, dan jangan engkau biarkan kubur yang ditinggikan melainkan engkau ratakan.” (HR. Muslim).
  2. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam juga memperingatkan umat dari mengapur/ mengecat serta membangun kubur di atas kubur. Telah diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah , ia berkata: “Rosululloh telah melarang dari mengapur/ mengecat kubur, duduk di atasnya serta membangun di atasnya.” (HR. Muslim).
  3. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam telah melarang dan memperingatkan dari melakukan sholat di kubur. Yang demikian itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah bahwa ia berkata:

لَمَّا نُزِلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ بِهَا كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا

“Ketika menjelang wafatnya Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, beliau menutupi wajahnya dengan pakaiannya. Apabila pakaian beliau yang menutupi wajah tersebut telah menyusahkan beliau maka beliau membuka wajahnya, lalu beliau bersabda dalam keadaan demikian: “Semoga laknat Alloh terlimpahkan kepada orang-orang yahudi dan nashrani, karena mereka telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid.”

Aisyah berkata: “Beliau memberikan peringatan dari apa yang telah mereka lakukan. Sekiranya beliau tidak mengatakan hal tersebut niscaya kubur beliau akan ditinggikan, hanya saja ditakutkan kubur beliau akan dijadikan sebagai masjid.” (HR. Muttafaq `alaih).

Beliau juga pernah bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوْا يَتَّخِذُوْنَ قُبُوْرَ أنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذوْا القُبُوْرَ مَسَاجِدَ، فَإِنِّي أَنْهَاكمْ عَنْ ذَلِكَ

“Ketahuilah, bahwa orang-orang sebelum kalian dahulu menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid. Ketahuilah, janganlah kalian menjadikan kubur sebagai masjid, karena sesungguhnya aku melarang kalian dari menjadikan kubur sebagai masjid.” (HR. Muslim)

Menjadikan kubur sebagai masjid artinya melaksanakan sholat di kubur walaupun tidak membangun masjid di atasnya. Setiap tempat yang sengaja dilakukan sholat padanya maka telah dijadikan sebagai masjid. Hal tersebut sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam:

وَجعِلَتْ لِيَ الأَرْض مَسْجِدًا وَطَهوْرًا

“Dan telah dijadikan bumi untukku sebagai masjid dan penyuci.” (HR. Bukhori).

Jikalau di atas kubur ada masjidnya maka perkara tersebut menjadi lebih besar.

Banyak manusia yang menyelisihi larangan-larangan ini dan melakukan apa yang telah diperingatkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam sehingga mereka terjatuh ke dalam syirik besar. Merekapun membangun masjid di atas kubur dan menjadikannya sebagai tempat ziarah yang dilakukan padanya berbagai macam kesyirikan besar, diantaranya menyembelih untuk kubur, berdoa kepada penghuni kubur, memohon pertolongan kepada mereka dan bernadzar serta yang lainnya untuk para penghuni kubur.

Mempersembahkan nadzar dan kurban untuk kubur dan penghuninya adalah penyelisihan terhadp petunjuk Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Demikian pula membangun masjid serta melaksanakan sholat padanya adalah perkara yang menyelisihi petunjuk Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam. di saat didirikan masjid di atas kubur maka orang-orang jahil akan menyangka bahwa para penghuni kubur dapat memberikan manfaat maupun madhorot, mampu memberikan pertolongan kepada orang yang meminta pertolongan serta menunaikan hajat orang yang berlindung kepada mereka. Maka orang-orang jahil tersebut akan mempersembahkan nadzar serta berbagai kurban kepada para penghuni kubur sehingga kubur dan para penghuni kubur menjadi berhala sesembahan selain Alloh. Sementara Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda:

اللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْ قَبْرِي وَثَنًا يُعْبَدُ

“Ya Alloh, janganlah Engkau jadikan kuburku sebagai berhala yang disembah.” (HR. Malik dan Ahmad).

Beliau berdoa dengan doa ini tidak lain karena hal ini merupakan perkara yang akan terjadi, dan pada kenyataannya hal ini telah terjadi di kebanyakan negeri Islam. Adapun kubur beliau n telah Alloh jaga disebabkan doa beliau tersebut.

Semoga Alloh melindungi kita dan keluarga kita serta kaum muslimin secara umum dari kesyirikan dan pengagungan yang berlebihan terhadap kubur dan penghuninya.

Sumber: Majalah Lentera Qolbu Edisi 07 Tahun 03

Be the first to comment

Ajukan Pertanyaan atau Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.