Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

HUKUM HANYALAH MILIK ALLAH SUBHANAWATA’ALA

HUKUM ALLAH

HUKUM HANYALAH MILIK ALLAH SUBHANAWATA’ALA

 

Sesungguhnya,permasalahan hukum(keputusan),syari’at(peraturan),dan taqadhi(berperkara)selayaknya diserahkan kepada allah semata,bukan diserahkan kehendak manusia yang sering berubah,atau atas dasar pertimbangan pertimbangan maslahat-maslahat yang tidak pasti,atau kepada adat kebiasaan yang disepakati disuatu kelompok atau beberapa kelompok,tetapi tidak berpedoman secara kuat dalam berpegang syari’at allah.permasalahan ini,yaitu hukum hanyalah hak allah,termasuk perkara yang diketahui  secara pasti dalam masalah keimanan.hal itu berdasarkan banyak pertimbangan .

1.masalah ini dibangun berdasarkan pengakuan terhadap rububiyyah (kekuasaan,kepemilikan,pengaturan)allah subhanawata’ala.

Allah adalah al-khalik(sang pencipta)yang telah menciptakan segala sesuatu,dan kepunyaan-nya kerajaan langit dan bumi,dan apa yang ada diantara keduanya

Allah ta’ala berfirman :

أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِين

Ingatlah,menciptakan dan memerintah hanyalah hak allah,maha suci allah,rabb semesta alam.(QS.AL-A’raf/7:54).

                Allah ta’ala adalaha ar-raziq(sang pemberi rezeki );adakah seseorang yang mampu memberi rezeki kepada dirinya sendiri dan orang lain?.

Allah ta’ala berfirman ;

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58

Aku (allah)tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-ku makan.sesungguhnya allah dialah maha pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.(QS.adz-Dzariyat/51:57-58).

                Ini mengharuskan hukum itu hanyalah miik allah ta’ala semata,tidak ada sekutu baginya.karena penyebab-penyebab ibadah yang  aku maksudkan  penciptaan dan pemberi rezeki mengharuskan hanya allah subhanawata’ala yang diibadahi,dan hukum itu hanyalah milik allah ta’ala semata.allah berfiman :

إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Keputusan itu hanyalah kepunyaan allah,dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain dia.itulah agama yang lurus.(QS.Yusuf/12:40)

2.agama allah ta’ala pasti lebih utama dari pada hukum yang dibuat manusia.

Allah ta’ala berfirman :

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki,dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum allah bagi orang-orang yang yakin?. (QS.AL-Ma’idah/5:50).

                Termasuk perkara secara pasti sudah diketahui bagi orang yang berakal sehat dan memiliki fitrah yang lurus,bahwa barang buatan manusia tidak membuat sendiri hukum-hukum untuk dirinya,yang dia akan berjalan diatasnya dan bergerak kearahnya,namun yang membuatnya ialah orang telah menciptakan nya dan mebuatnya dengan sebaik-baiknya . oleh karena itu termasuk kejahilan,jika manusia menggambarkan bahwa dia mampu membuad hukum-hukum untuk dirinya sendiri,dia akan berjalan diatasnya dan tidak menyimpang darinya.dan bahwasanya kekurangan tidak akan mendatangi dari sisi-sisinya atau tidak akan melahirkan cacat ditengah-tengahnya,atau kelemahan tidak menjadi sifatnya yang terbesar.

Dari sini,maka manusia wajib kembali kepada syari’at allah ta’ala yang telah menciptakan yang akan menjadi baik keadaan manusia.

Allah ta’ala berfirman :

Apakah allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan);dan dia maha halus dan maha mengetahui ?(QS.al-mulk/67:14).

  1. Barang siapa yang mengagumkan syari’at dengan sebenar-benarnya dia akan mengetahui bahwa syariat itu dibangun berdasarkan hikmah dan demi kemaslahatan hamba dunia dan akhirat.

Syari’at merupakan keadilan allah ta’ala,bagi hamba-hambanya,dan merupakan rahmat-nya kepada ciptaannya,maka barang siapa istiqamah diatas syari’at,dia akan meraih kehidupan hati mendapatkan kegembiraan,dan telah berpegang dengan tali yaang kokoh karena syariat merupakan keselamatan dari segala keburukan,dan mendatangkan dari segala kebaikan semua kekurangan yang terjadi dialam ini adalah akibat dari menyia-nyiakan syari’at.

Keherananku tidak pernah habis terhadap sekelompok manusia dari kalangan kita(yakni secara lahiriyah beragama islam,seperti orang-orang dan semacamnya)mereka berbicara dengan bahasa kita,namun tidak melihat kesempurnaan kemajuaan kecuali hidup diatas sisa-sisa hidangan-hidangan makanan orang-orang kafir dan para penyembah berhala,karena mereka ini pada puncak tertinggi kemajuan dan ketinggian mereka berpura-pura lupa bahwa pandangan orang-orang kafir itu hanya batas dunia semata;dunia itu merupakan cita-cita dan tujuan mereka terbesar.

Allah ta’ala berfirman:

وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (6) يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ (7)

Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui mereka hanya mengetahui yang lahir(saja)dari kehidupan dunia;sedang mereka tentang(kehidupan)akhirat adalah lalai.(QS.at-Rum/30:6-7).

                Para pengekor orang-orang kafir ini telah menyakiti diri dan umat mereka sendiri,karena mengganti nikmat allah ta’ala dengan pengingkaran dan menempatkan kaum mereka pada kedudukan yang paling rendah.maka sepantasnya gerakan mereka itu dihentikan dengan cara yang baik kepada perkara yang paling lurus.

Allah subhanawata’ala berfirman:

Sesungguhnya al-qur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus.(QS.AL-isra’/17:9).

                Maka manakah dari dua kelompok itu yang lebih berhak mendapatkan keselamatan jiak kamu mengetahui?

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezhaliman(syirik),mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk,(QS.al-an’am/6:82).

                Sesungguhnya allah tabara wata’ala tidaklah menjadikan kita membutuhkan kitab-kitab suci yang telah lalu,bahkan ia telah memberikan kepada kita satu kitab yang menerangkan segala sesuatu yang menerangkan segala sesuatu berdasarkan ilmu allah ta’ala,lantas bagaimana mungkin allah subhanawta’ala menjadikan kita membutuhkan hukum-hukum yang dibuat oleh manusia dalam mengatur keberadaan dan urutan mereka,kondisi-kondisi mereka,keadaan-keadaan mereka,dan politik-politik mereka?maha suci allah kita berlindung kepada-Nya .

HUKUM ALLAH ADALAH HUKUM YANG PALING BAIK

Siapakah yang mampu mengklaim bahwa dia merasa lebih mampu mengetahui keberadaan manusia dibandingkan allah subhanawata’ala?atau dia merasa bijaksana dari pada allah dalam mengatur urusan mausia ?atau dia mengklaim bahwa ada keadaan-keadaan dan kebutuhan-kebutuhan yang ada didalam kehidupan manusia dan allah tidak mengetahuinya maha suci allah ta’al,sedangkan allah telah menyempurnakan syari’atnya dan mencukupkan nikmat-nya?atau allah ta’ala mengetahui hal-hal itu tetapi tidak mensyariatkannya?

Semua ini telah diisyaratkan oleh firman allah ta’ala ;

Apakah kamu lebih mengetahui ataukah allah?(QS.AL-baqarah/2:140)

Dan oleh firman-Nya:

Dan tidaklah rabbmu lupa.(QS.Maryam/19:64).

                Sesungguhnya bukti-bukti keutamaan agama allah ta’ala atas hukum-hukum agama allah atas hukum-hukum buatan manusia tidak bisa dihitung dan tidak terbatas,bahkan hal itu tersingkap dengan berjalannya waktu dan berulangnya masa.tetapi allah menyesatkan orang-orang yang zhali,dan dia berbuat apa yang dia kehendaki.

REFERENSI:

Diterjemahkan oleh aabu isma’il muslim al-Atsari,dari makalah berjudul”inil-hukmu illa lillah”dan wa man ahsanu minallahi hukman”,dari kitab al-maqalat as-salafiyah fil –‘aqidah wad-da’wah,wal-manhaj,wal-waqi’,karya syaikh salim bin ‘id al-hilali hafizullah ta’ala,penerbit maktabah al-Furqan,

Cet.1,th.1422 H/2001 M,hlm.38-42

Dinukil dari  majalah as-sunnah : EDISI RAMADHAN 06-07/TAHUN XI/1428H/2007M

Disusun oleh : ARI IBRAHIM

Baca Juga Artikel:

Waspada 7 Ucapan Pengikis Iman

Bagaimana Menzakati Harta Perusahaan

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.